Display Ad

Panduan Struktur Kurikulum Terbaru SD Berdasarkan Permendikdasmen 13 Tahun 2025

Terbitnya struktur kurikulum SD terbaru 2025 bisa dikatakan sangat terlambat. Meski begitu, bukan alasan bagi setiap guru maupun operator di satuan pendidikan untuk tidak mempelajarinya, mengaplikasikannya dalam SKPBM serta yang terpenting menerapkannya sebagai landasan proses belajar mengajar.

Dengan mengusung semangat Deep Learning, Pemerintah melalui Kemendikdasmen akhirnya menerbitkan struktur kurikulum terbaru jenjang SD dan semua jenjang lainnya melalui penerbitan Permendikdasmen No 13 tahun 2025. 

Seperti apa gambaran struktur kurikulum SD yang katanya akan mendapat sentuhan-sentuhan baru semacam hadirnya mapel KKA (Koding dan Kecerdasan Artifisial) serta dihapuskannya P5 yang menjadi salah satu pilar penting konsep Merdeka Belajar era Mas Mentri Nadiem Makarim? Esai edukasi menghadirkannya untuk Anda semua!

STRUKTUR KURIKULUM SD
STRUKTUR KURIKULUM SD

Akhirnya, Keluar Juga Struktur Kurikulum SD Terbaru 2025

Pendidikan di Indonesia kembali mengalami pembaruan dengan terbitnya Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 sebagai perubahan atas Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024. Perubahan ini menjadi upaya konkret pemerintah dalam menjawab tantangan global, perkembangan teknologi, serta keragaman sosial budaya. 

Artikel ini akan mengulas secara ringkas dan fokus pada isi penting dari peraturan tersebut, termasuk struktur kurikulum terbaru pada setiap jenjang pendidikan.

Landasan Perubahan Kurikulum

Perubahan kurikulum ini berlandaskan pada prinsip Delapan Profil Lulusan, respons terhadap perkembangan zaman, dan keberagaman kondisi masyarakat. Kurikulum 2025 juga menekankan pembelajaran mendalam yang berorientasi pada dimensi utuh manusia: olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga.

Kerangka Dasar Kurikulum

Kerangka dasar kurikulum 2025 mencakup tujuan, prinsip, landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, serta pendekatan pembelajaran mendalam. Filosofinya didasarkan pada pemikiran tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari, Ki Bagus Hadikusumo, Romo Mangunwijaya, dan tokoh klasik seperti Az-Zarnuji.

Pendekatan Pembelajaran Mendalam

Pendekatan ini menjadikan pembelajaran sebagai proses bermakna, menggembirakan, dan berkesadaran. Prinsip ini diterapkan dalam tiga tahap belajar: memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Semua jenjang pendidikan diarahkan untuk mencapai profil pelajar Pancasila melalui delapan dimensi kompetensi.

Struktur Kurikulum SD Terbaru 2025

Berikut ini adalah struktur kurikulum yang telah ditetapkan untuk jenjang Sekolah Dasar dan sejenisnya dari kelas I - VI:

Struktur Kurikulum Kelas I

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas I

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Mata Pelajaran Wajib

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertia)

 

 

 

 

 

 

 

108

 

 

 

 

 

 

 

36

 

 

 

 

 

 

 

144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Pancasila

144

36

180

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Bahasa Indonesia

252

36

288

Matematika

144

36

180

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

108

36

144

Seni dan Budayab)

1.    Seni Musik

2.    Seni Rupa

3.    Seni Teater

4.    Seni Tari

 

 

108

 

 

36

 

 

144

Total JP Mata Pelajaran Wajib

864

216

1.080

Muatan Lokalc)

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Umum + Muatan Lokal

936

216

1.152

Keterangan:

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

Struktur Kurikulum Kelas II

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas II

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Mata Pelajaran Wajib

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertia)

 

 

 

 

 

 

108

 

 

 

 

 

 

36

 

 

 

 

 

 

144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertia)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertia)

 

 

 

Pendidikan Pancasila

144

36

180

Bahasa Indonesia

288

36

324

Matematika

180

36

216

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

108

36

144

Seni dan Budayab)

1.    Seni Musik

2.    Seni Rupa

3.    Seni Teater

4.    Seni Tari

 

 

108

 

 

36

 

 

144

Total JP Mata Pelajaran Wajib

936

216

1.152

Muatan Lokalc)

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Wajib + Muatan Lokal

1.008

216

1.224


Keterangan:

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

Struktur Kurikulum Kelas III - IV

Tabel 3. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas III-IV
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Mata

Pelajaran Wajib

 

 

 

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertia)

 

 

 

108

 

 

 

36

 

 

 

144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertia)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertia)

 

 

 

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Pancasila

144

36

180

Bahasa Indonesia

216

36

252

Matematika

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

180

36

216

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

108

36

144

Seni dan Budayab)

1.    Seni Musik

2.    Seni Rupa

3.    Seni Teater

4.    Seni Tari

 

 

108

 

 

36

 

 

144

Bahasa Inggris

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Wajib

1.116

252

1.368

Muatan Lokalc)

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Wajib + Muatan Lokal

1.188

252

1.440


Keterangan:

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

Struktur Kurikulum Kelas V

Tabel 4. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas V
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Mata Pelajaran Wajib

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler Per Tahun

Alokasi Kokurikuler Per Tahun

Total JP Per Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertia)

 

 

 

 

 

 

 

108

 

 

 

 

 

 

 

36

 

 

 

 

 

 

 

144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Pancasila

144

36

180

Bahasa Indonesia

216

36

252

Matematika

180

36

216

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

180

36

216

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

108

36

144

Seni dan Budayab)

1.    Seni Musik

2.    Seni Rupa

3.    Seni Teater

4.    Seni Tari

 

 

108

 

 

36

 

 

144

Bahasa Inggris

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Wajib

1.116

252

1.368

Mata Pelajaran Pilihan

Koding dan Kecerdasan Artifisialc)

72

-

72

Muatan Lokald)

72

-

72

Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mata Pelajaran Pilihan/Muatan Lokal

 

1.188

 

252

 

1.440

Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mata Pelajaran Pilihan + Muatan Lokal

 

1.260

 

252

 

1.512


Keterangan:

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

c) Dialokasikan 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

d) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

Struktur Kurikulum Kelas VI

Tabel 5. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas VI
(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun

Alokasi Kokurikuler

Per Tahun

Total JP Per

Tahun

Mata Pelajaran Wajib

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertia)

96

32

128

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekertia)

Pendidikan Pancasila

128

32

160

Bahasa Indonesia

192

32

224

Matematika

160

32

192

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

160

32

192

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

96

32

128

Seni dan Budayab)

1.    Seni Musik

2.    Seni Rupa

3.    Seni Teater

4.    Seni Tari

96

32

128

Bahasa Inggris

64

-

64

Mata Pelajaran

Alokasi Intrakurikuler

Per Tahun

Alokasi Kokurikuler

Per Tahun

Total JP Per

Tahun

Total JP Mata Pelajaran Wajib

992

224

1.216

Mata Pelajaran Pilihan

Koding dan Kecerdasan Artifisialc)

64

-

64

Muatan Lokald)

64

-

64

Total JP Mata Pelajaran Wajib+ Mata Pelajaran Pilihan/Muatan Lokal

 

1.056

 

224

 

1.280

Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mata Pelajaran Pilihan + Muatan Lokal

 

1.120

 

224

 

1.344

 

Keterangan:

a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.

b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta Didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

c) Dialokasikan 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

d) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per tahun.

Penjelasan lebih lanjut tentang Isi Struktur Kurikulum Terbaru Deep Learning

Jadi dalam kurikulum deep learning atau kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning, ada beberapa hal yang harus dicermati terkait struktur kurikulum. 

Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat secara umum.

  1. Muatan pembelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai bimbingan dan konseling.
  3. Muatan Lokal merupakan muatan pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal berupa:
    • seni budaya;
    • prakarya;
    • pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan;
    • bahasa; dan/atau
    • teknologi.
  4. Muatan Lokal dapat dilaksanakan pada Satuan Pendidikan melalui:
    • pengintegrasian ke dalam mata pelajaran lain;
    • pengintegrasian ke dalam Kokurikuler; dan/atau
    • mata pelajaran yang berdiri sendiri.
  5. Kurikulum di Satuan Pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau bentuk lain yang sederajat menambahkan mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus sesuai dengan kondisi Peserta Didik.
  6. Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan pemenuhan beban belajar, dan/atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk rombongan belajar.
  7. Mata pelajaran pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial dapat disediakan oleh Satuan Pendidikan sesuai sumber daya yang dimiliki dan dapat dipilih oleh Peserta Didik sesuai minatnya.

Permendikdasmen 13 Tahun 2025 Sebagai Landasan Hukum Struktur Kurikulum 'Pendekatan Deep Learning' 2025

Untuk lebih jelas, kami akan sematkan sumber struktur kurikulum SD 2025 beserta jenjang lainnya, yakni Peraturan Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah No 13 Tahun 2025. 

Harus diketahui, lahirnya permen ini sekaligus mencabut peraturan sebelumnya tentang stuktur kurikulum, yakni Permendikbudristek No 12 Tahun 2024 yang sebelumnya menjadi acuan utama struktur kurikulum Merdeka. 

 

Bagaimana, apakah Anda sudah bisa melihat perubahan yang esensial dari struktur kurikulum ini dibanding sebelumnya? Sebelum membahas hal tersebut, silahkan jika Anda membutuhkan untuk mendownload Permen ini. Silahkan download di Unduh Permendikdasmen No 13 Tahun 2025 

Infografis Tabel Penerapan Struktur Kurikulum SD Terbaru


Aspek Uraian
Landasan Hukum Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025
Kurikulum Kurikulum Merdeka dengan Pendekatan Deep Learning
Perubahan Mendasar
  • Adanya Intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler tanpa Program P5
  • Adanya KKA sebagai mata pelajaran pilihan
  • Tidak adanya lagi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Hal yang Harus Disiapkan
  • Menyusun SKPMB (Struktur Kurikulum dan Pembelajaran Merdeka Belajar)
  • Memetakan materi ajar untuk KKA
  • Menerapkan Project Based Learning dan metode sejenis dalam setiap mata pelajaran sesuai alokasi waktu
  • Menerapkan pendekatan Deep Learning berbasis Meaningful, Mindful, dan Joyful Learning

KKA dan PJBL, Tidak Seperti Ekspektasi Sebelumnya?

Oke, sekarang saatnya kita kupas sedikit tentang kurikulum SD ini: 

  • P5 tidak ada lagi. PJBL juga bukan satu-satunya Kokurikuler yang diakui. Ada banyak kegiatan lainnya.
  • Munculnya KKA tetapi ternyata hanya di kelas V dan VI, itupun masuk golongan Mata Pelajaran Pilihan.
  • Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional tetap tidak diajarkan dari kelas 1, melainkan kelas 3. Lalu apakah guru Bahasa Inggris SD lulusan  FKIP (S.Pd) bisa ikut PPG dan mendapat sertifikasi? Temukan jawabannya di sini
  • Munculnya intisari 8 Profil Lulusan dalam pembahasan latar belakang kurikulum.

PJBL atau Project Based Learning adalah sebuah metode ajar yang menggunakan proyek sebagai basis utama pembelajaran. Esaiedukasi pernah membahas hal ini. Tertarik membacanya? Silahkan baca di: Pengertian dan Aplikasi Project Based Learning (PJBL)

Itulah beberapa bahasan dan isi struktur kurikulum jenjang SD yang baru saja diterbitkan oleh Mendikdasmen. Di lain kesempatan, Esaiedukasi akan membahas perbandingan head to head antara Permendikdasmen No 13 Tahun 2025 vs Permendikbudristen No 12 Tahun 2024.  Sebelum itu, silahkan baca juga postingan terkait lainnya, seperti: 

Demikian, semoga artikel ini memberi manfaat untuk Anda, khususnya yang sedang mencari panduan Struktur Kurikulum SD Terbaru 2025. 
Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang pengajar dan penulis. Lulus dan mendapat gelar sarjana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, penulis tidak hanya fokus berkegiatan di dalam kelas, tetapi juga terus berproses demi meningkatkan kualitas diri, termasuk mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang pendidikan, pedagogis, edutech, teori pembelajaran, literasi digital, literasi keuangan, bisnis hingga sastra.

16 komentar untuk "Panduan Struktur Kurikulum Terbaru SD Berdasarkan Permendikdasmen 13 Tahun 2025"

Comment Author Avatar
Terima kasih sharing-nya, Mas Guru...Meski sangat terlambat terbitnya tentu tak menyurutkan guru dan operator satuan pendidikan untuk mempelajari dan mengaplikasikannya. Semangatt!!
Saya jadi penasaran apa saja perubahan kurikulum untuk SMA. Anak saya kelas XI dan besok Sabtu baru akan ada pertemuan OTM untuk awal tahun ajaran 2025/2026
Comment Author Avatar
Yoa Mbak Dian. Perubahan kurikulum untuk tingkat SMA mengikuti semangat yang sama dengan Permendikdasmen No 13 Tahun 2025, yaitu menekankan Profil Pelajar Pancasila dan penguatan kompetensi abad 21. Kurikulum dirancang agar pembelajaran menjadi lebih meaningful, mindful, dan joyful, dengan kombinasi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, serta project based learning (PJBL) yang menstimulasi berpikir kritis dan kreativitas.

Selain itu, alokasi waktu untuk mata pelajaran inti dan muatan lokal juga diatur lebih fleksibel agar sesuai kebutuhan masing-masing sekolah, termasuk pengenalan koding dan kecerdasan artifisial (KKA) bagi siswa SMA. Pendekatan ini memungkinkan siswa tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada pengembangan keterampilan nyata dan karakter.

Informasi lebih lengkap tentang strategi implementasi kurikulum di SMA bisa dijelajahi melalui konten edukatif di esaiedukasi.com, sumber terpercaya untuk mempelajari kurikulum Merdeka dan inovasi pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan.

Tersedia juga tips praktis bagi guru dan operator satuan pendidikan untuk mempersiapkan tahun ajaran baru agar proses belajar-mengajar lebih efektif dan menyenangkan.
Comment Author Avatar
Senang ya untuk peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan pemenuhan beban belajar, atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran sebagai layanan individual dan bukan dalam bentuk rombongan belajar. Kalau itu terjadi semoga gak jadi kesenjangan sosial apalagi cemburu antar sesama peserta didik
Comment Author Avatar
Benar, penyediaan layanan individual seperti percepatan pemenuhan beban belajar atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran memang dirancang untuk mendukung Profil Pelajar Pancasila tanpa menimbulkan ketimpangan sosial. Pendekatan ini menekankan pembelajaran yang meaningful, mindful, dan joyful, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang sesuai potensi masing-masing.

Penerapan strategi ini juga sejalan dengan prinsip kurikulum Merdeka, yang menekankan fleksibilitas dalam pengelolaan mata pelajaran intrakurikuler dan kokurikuler, termasuk penggunaan project based learning (PJBL) untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir, karakter, dan kreativitas.

Dengan pengelolaan yang tepat, layanan individual justru menjadi sarana memperkuat keunggulan tiap siswa, tanpa menimbulkan rasa iri atau kesenjangan. Untuk informasi lebih lanjut tentang strategi pengayaan dan percepatan belajar, bisa menjelajahi konten edukatif lain di esaiedukasi.com, sumber terpercaya bagi inovasi pembelajaran di semua jenjang pendidikan.
Comment Author Avatar
Mumet saya bacanya Mas Adi. Tapi mungkin begitu juga para guru saat awal-awal menerima perubahan-perubahaan ini ya. Besar sekali tantangan pengajar untuk menyampaikan ilmu kepada para murid. Dan itu gak mudah pastinya. Mendapatkan apa yang ingin disampaikan oleh Kemendikdasmen tentunya juga butuh proses ya Mas. Apalagi program yang lama mungkin belum memberikan dampak yang signifikan bagi murid.

Salut buat para guru.
Comment Author Avatar
Hai Mbak Annie. Memang, menghadapi struktur kurikulum SD terbaru terkadang terasa membingungkan, terutama ketika harus menyesuaikan alokasi waktu intrakurikuler dan kokurikuler yang cukup padat. Tantangan ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bagaimana setiap guru mampu mengelola proses pembelajaran agar tetap efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Perubahan kurikulum, termasuk Permendikdasmen No 13 Tahun 2025, menekankan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini menuntut guru untuk menyeimbangkan antara pengembangan kompetensi akademik, karakter, kreativitas, dan keterampilan abad 21. Oleh karena itu, guru perlu memahami secara mendalam setiap komponen kurikulum agar bisa mengajarkan ilmu dengan tepat sasaran.

Proses penyesuaian terhadap perubahan ini tentu tidak instan. Guru perlu waktu untuk mempelajari setiap regulasi, panduan, dan pendekatan pembelajaran terbaru. Misalnya, penerapan PJBL (Project Based Learning) membantu murid belajar melalui proyek nyata, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas.

Selain itu, integrasi teknologi seperti Deep Learning dan pemahaman dasar koding dan kecerdasan artifisial (KKA) menjadi penting untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakter anak-anak generasi sekarang, terutama Gen Alpha. Pendekatan ini memastikan setiap peserta didik tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mempraktikkan keterampilan yang relevan dengan dunia modern.

Adaptasi terhadap perubahan kurikulum juga mencakup penghapusan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang sebelumnya menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Meskipun ada perubahan, tujuan tetap sama: menciptakan pembelajaran yang meaningful, mindful, dan joyful, sehingga setiap murid dapat berkembang sesuai potensinya.

Tantangan ini tentu besar, namun guru yang siap menghadapi perubahan memiliki peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemahaman mendalam terhadap mata pelajaran muatan lokal, strategi pengayaan, dan fleksibilitas dalam mengelola waktu belajar sangat membantu guru agar setiap kegiatan sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang ditetapkan.

Penting juga untuk diingat bahwa perubahan kurikulum bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Dengan dukungan dan pelatihan yang tepat, guru dapat menyampaikan materi secara efektif, mengelola kelas dengan lebih baik, dan memastikan peserta didik merasakan manfaat langsung dari setiap inovasi pembelajaran.

Untuk mendapatkan panduan lebih lengkap, termasuk tips praktis dan strategi implementasi kurikulum terbaru, bisa menjelajahi konten edukatif lainnya di esaiedukasi.com, sumber terpercaya untuk mendukung guru dalam menghadapi perubahan kurikulum dan menciptakan pengalaman belajar yang optimal bagi semua peserta didik.
Comment Author Avatar
Buat para guru harus siap dengan perubahan kurikulum ya, agar siap pula mengajar dan sharing ilmu ke siswanya
Comment Author Avatar
Memang, kesiapan guru menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan kurikulum, terutama sesuai dengan Permendikdasmen No 13 Tahun 2025. Guru yang memahami struktur kurikulum SD, termasuk alokasi waktu intrakurikuler dan kokurikuler, dapat menyampaikan materi secara meaningful, mindful, dan joyful, sekaligus membimbing peserta didik mengembangkan Profil Pelajar Pancasila secara utuh.

Selain itu, penguasaan strategi project based learning (PJBL) dan pemanfaatan pendekatan Deep Learning membantu guru menyiapkan pembelajaran yang kreatif, relevan, dan sesuai potensi siswa. Dengan begitu, proses berbagi ilmu kepada siswa tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan.

Untuk mendapatkan tips dan panduan praktis terkait implementasi kurikulum terbaru serta inovasi pembelajaran, jelajahi konten edukatif lainnya di esaiedukasi.com, sumber terpercaya untuk memperkuat profesionalisme guru dan kualitas pendidikan di Indonesia.
Comment Author Avatar
hihihi seperti Mbak Annie, saya juga mumet
Tapi para guru sih udah biasa ya?
Sebagai ortu saya bersyukur dengan deep learning ini
karena berarti pendidikan kita meninggalkan cara belajar hanya dengan menghafal seperti tempo doeloe
Comment Author Avatar
Hehe, iya, rasanya kepala ikut muter kalau baca kurikulum baru! Tapi untungnya para guru sudah terbiasa “ngulik” hal-hal mumet begitu. Memang, sekarang anak-anak bisa belajar sambil mikir dan bereksperimen, bukan cuma menghafal dari buku tebal aja seperti zaman dulu.
Comment Author Avatar
P5 dihapuskan. Kurikulum kayak selalu berubah-ubah ya. Tantangan banget buat para tenaga pendidik. Mereka harus belajar juga biar lebih familiar sama kurikulumnya. Lalu mengajar dengan baik ke siswa. Biar sesuai sama kurikulumnya.
Comment Author Avatar
Memang, penghapusan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) menjadi salah satu perubahan signifikan dalam kurikulum Merdeka Deep Learning ala Pak Mu'ti, yang menuntut tenaga pendidik untuk cepat menyesuaikan diri. Tantangan ini mendorong guru tidak hanya memahami struktur kurikulum SD, tetapi juga menguasai strategi pendekatan pembelajaran PJBL agar proses belajar tetap meaningful, mindful, dan joyful.

Kesiapan guru sangat penting agar setiap kegiatan pembelajaran selaras dengan Capaian Pembelajaran dan mendukung pengembangan Profil Pelajar Pancasila secara seimbang, dari kemampuan berpikir hingga karakter. Dengan pemahaman yang baik, guru dapat mengajar dengan efektif dan menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

Informasi lebih lengkap tentang adaptasi kurikulum dan strategi pembelajaran bisa dijelajahi di esaiedukasi.com, web pendidikan terpercaya untuk berbagai tips inovatif guru dalam menghadapi perubahan kurikulum.
Comment Author Avatar
Guru zaman sekarang dituntut untuk terus memperbarui metode KBM-nya yaa.. menghadapi tantangan karakter siswa saat ini yang dekat dengan teknologi, terutama AI, semoga metode pembelajaran Deep Learning bisa diterima dan cocok dengan kwbutuhan anak gen alpha.
Comment Author Avatar
Betul, guru saat ini memang dituntut selalu memperbarui metode KBM agar relevan dengan perkembangan zaman dan karakter siswa yang semakin dekat dengan teknologi, termasuk koding dan kecerdasan artifisial (KKA). Penerapan strategi Deep Learning dalam pembelajaran diharapkan mampu menyesuaikan kebutuhan anak Gen Alpha, sehingga proses belajar menjadi lebih menarik, kreatif, dan kontekstual.

Selain itu, integrasi teknologi dalam kurikulum Merdeka juga mendukung pengembangan kompetensi abad 21, termasuk kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Dengan pendekatan ini, guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan namun tetap bermakna.

Untuk mendapatkan ide-ide inovatif lain dalam pengembangan strategi pembelajaran dan kurikulum SD, bisa menjelajahi konten edukatif di esaiedukasi.com, sumber terpercaya bagi inspirasi pembelajaran modern di Indonesia.
Comment Author Avatar
Ngelihat struktur kurikulum SD aja udah ngeri gitu JP kokurikuler dan intrakurikulernya hehe....gak kebayang nih saya yang dikasih tugas tambahan banyak banget hehe....
Comment Author Avatar
Struktur kurikulum SD terbaru memang terlihat padat, terutama dengan alokasi waktu intrakurikuler dan kokurikuler yang cukup detail. Namun, hal ini sesuai dengan Permendikdasmen No 13 Tahun 2025, karena setiap kegiatan dirancang untuk mendukung Profil Pelajar Pancasila secara seimbang, mulai dari kemampuan berpikir, karakter, hingga kreativitas.

Tugas tambahan yang banyak justru dapat dikelola dengan pendekatan meaningful, mindful, dan joyful, sehingga setiap kegiatan pembelajaran tetap menyenangkan dan bermakna. Penerapan PJBL (Project Based Learning) juga memberikan pengalaman belajar yang nyata dan memicu kreativitas.

Informasi terkait mata pelajaran muatan lokal dan strategi pembelajaran Deep Learning di artikel ini bisa dijadikan referensi untuk memahami pengelolaan kurikulum agar lebih efektif dan menarik.

Selengkapnya, jelajahi konten edukatif lainnya di esaiedukasi.com, sumber informasi terpercaya tentang kurikulum Merdeka dan inovasi pembelajaran di Indonesia.