Widget HTML #1

Pre Test dan Post Test, Pengertian, Tujuan serta Perbedaannya

Pre test dan post test merupakan dua sarana untuk melakukan evaluasi terhadap pemahaman peserta didik. Meski demikian, kedua istilah tersebut memiliki definisi, tujuan dan tentu saja perbedaan masing-masing.

Lantas apa itu pre test dan post test? Apa tujuannya? Bagaimana dampak pelaksanaan kedua aktivitas itu bagi kesuksesan pembelajaran?

Daftar Isi:

Pre Test 


perbedaan pre test dan post test
pre test dan post test

Pre test adalah serangkaian atau sebuah tes atau ujian yang diberikan kepada peserta didik di awal pembelajaran maupun aktivitas tertentu. 

Misalkan, hari ini siswa akan mempelajari unit yang baru, maka guru memberikan tes di awal untuk dikerjakan. 

Tujuan dari pre test adalah sebagai sarana evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai suatu materi yang akan diajarkan. Materi dalam pre test bisa mencakup pengetahuan atau informasi dari unit sebelumnya yang berkaitan dengan unit yang akan diajarkan tersebut.

Dengan mengetahui pengetahuan dan pemahaman awal dari peserta didik, guru bisa menyusun strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi agar lebih efektif. 

Post Test

Post test adalah serangkaian atau sebuah tes maupun ujian yang diberikan kepada siswa setelah suatu materi atau tindakan selesai diajarkan. 

Misalkan, setelah mempelajari bab pecahan, guru memberikan tes yang berisi materi dan soal-soal terkait unit tersebut kepada siswa untuk dikerjakan. 

Tujuan dari post test adalah sebagai sarana evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja diajarkan. Dengan hal tersebut, guru bisa menilai apakah perlu mengulang, melakukan pengayaan atau berpindah ke materi selanjutnya. 

Hasil post test juga bisa dijadikan sarana pertimbangan atau evaluasi apakah cara dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah tepat atau belum. 

Perbedaan Pre Test dan Post Test 

Idealnya pre test dan post test dilakukan setiap dan sesudah pengajaran suatu materi atau topik sehingga guru benar-benar bisa memetakan materi dan tingkat pemahaman siswa. Ingatlah bahwa siswa tidak selalu datang ke dalam kelas dengan zero knowledge.

Adi, Esai Edukasi

Perbedaan pre test dan post test terletak pada waktu pemberian serta tujuan. Pre test diberikan sebelum memasuki bab yang baru, post test diberikan setelah siswa mempelajari suatu materi. 

Sedang dilihat dari tujuannya, pre test bertujuan mengetahui informasi yang dimiliki siswa terhadap suatu materi yang akan diajarkan. Sedang post test bertujuan mencari tahu bagaimana pemahaman siswa akan suatu materi yang sudah diajarkan. 

Apakah soal pretest dan posttest sama? Sebaiknya soal, pertanyaan dan ujian yang diberikan pada saat pretest dan posttest adalah sama. 

Mengapa soal pretest dan posttest harus sama? Ini kembali kepada tujuan dari kedua jenis asesmen tersebut. Dengan pemberian soal yang sama pada masing-masing tes, maka pendidik maupun fasilitator dapat dengan jelas mengetahui perkembangan dari siswa sebelum dan sesudah pembelajaran maupun tindakan ataupun penelitian berlangsung.

Fungsi dan Kegunaan Pretest dan Posttest 

Jadi untuk apa Pre test dan Post test? Fungsinya adalah untuk menunjukkan efektivitas maupun progres dari peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Nantinya data yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk menganalisa sejauh mana efektivitas dari pembelajaran tersebut.

Misalkan dalam suatu pembelajaran, guru ingin menggunakan teknik pembelajaran tertentu, yaitu teknik ceramah-klasikal. Sebelum proses belajar mengajar diadakan, maka guru memberikan sebuah tes, yakni pre-test untuk memantau dan mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap suatu materi.

Kemudian guru mulai melakukan teknik ceramah sebagai landasan dalam kegiatan belajar mengajar. Di akhir kegiatan, guru memberikan post-test sebagai sarana untuk mencari tahu apakah nilai siswa (dalam hal ini mereferensikan pemahaman dan pengetahuan siswa) paska pembelajaran menggunakan teknik tersebut meningkat. 

Kegunaan dari pre test dan post test secara umum adalah : 

Memetakan siswa, antara siswa yang sudah memahami suatu materi dengan sangat baik atau siswa yang sama sekali belum memahami materi tersebut.

Mengidentifikasikan topik-topik atau sub-topik mana yang sudah diketahui oleh siswa maupun yang benar-benar asing dan baru bagi mereka.

Idealnya pre test dan post test dilakukan setiap dan sesudah pengajaran suatu materi atau topik sehingga guru benar-benar bisa memetakan materi dan tingkat pemahaman siswa. Ingatlah bahwa siswa tidak selalu datang ke dalam kelas dengan zero knowledge. Bisa saja sebelum kelas dimulai mereka sudah mengenal materi tersebut dari Youtube, majalah, buku atau sumber lainnya.

Namun pada praktiknya, pretest dan posttest lebih sering digunakan pada saat : 

  • Penelitian Tindakan Kelas
  • Penyusunan Skripsi atau Thesis
  • Penelitian dari pihak luar sekolah (pemerintah, dinas pendidikan, lembaga independen)
  • Penelitian dan pengembangan terkait penyusunan kurikulum yang baru, biasanya pada sekolah percontohan.

Contoh Penggunaan Pretest dan Posttest dalam Penelitian

Manfaat Pretest sangat besar dan bisa membantu guru, fasilitator pendidikan maupun peneliti kelas untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman siswa dalam sebuah uji tindakan penelitian kelas.

Manfaat Protest adalah sebagai sarana untuk menilai seberapa efektiv treatment atau tindakan yang diberikan. 

Jadi baik pretest dan posttest, keduanya sejatinya adalah sebuah kesatuan yang utuh dan masing-masing punya peranan. 

Ada sangat jelas manfaat pretest dalam penelitian. Sebaliknya manfaat posttest yang begitu besar membuatnya wajib untuk dilaksanakan.

Contoh penggunaan pretest dan postest dalam teknik Grup Kontrol Acak atau Randomized Control Group.

  1. Guru membagi secara acak siswa menjadi dua kelompok, yakni kelompok partisipan dan kelompok kontrol. Pembagian ini dilakukan secara acak.
  2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari penggunaan model pembelajaran flipped classroom dibanding model leksikal yang selama ini digunakan oleh guru (sehingga bisa disebut model pembelajaran 'rutin'). 
  3. Kedua kelompok sama-sama diberikan pretest untuk dikerjakan.
  4. Kelompok partisipan melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan flipped classroom, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model yang rutin dilakukan. 
  5. Di akhir pembelajaran, guru memberikan posttest.
  6. Guru sebagai peneliti menganalisa dan membandingkan hasil posttest dari masing-masing kelompok.
  7. Hasil analisa Pre test dan Post test dari kedua kelompok tadi bisa digunakan sebagai landasan untuk menarik kesimpulan sejauh mana model pembelajaran baru tersebut efektif dan bermanfaat.

Prinsip Dasar Pretest dan Posttest serta Tantangannya

Selain teknik randomized control group, juga ada beberapa pilihan lainnya, seperti unrandomized control group dan randomized salomon four-group. Apapun opsi yang dipilih, ada beberapa prinsip dasar yang harus diketahui:

  • Penyusunan soal pre-test maupun post-test harus cermat dan benar-benar mampu digunakan untuk memetakan pengetahuan siswa akan sebuah materi atau topik.
  • Hasil pretest dan posttest harus dianalisa.
  • Siswa harus tahu bahwa hasil pretest tidak akan berpengaruh apapun pada nilai akademik mereka.
  • Siswa yang memiliki hasil pre-test jelek, bisa saja hasil post-test kemudian bagus. Ada beberapa faktor penyebab, seperti pemilihan metode ajar, kehebatan guru dalam mengajar maupun daya serap materi dari siswa tersebut. 

Tantangan terbesar dari semuanya ini adalah: ini akan menambah beban guru dalam mengajar. Tentu untuk itu perlu dilakukan inovasi agar pelaksanaan pre-test maupun post-test bisa efektif tanpa harus mengganggu persiapan guru dalam melakukan kegiatan inti dalam pembelajaran.  

Demikian artikel tentang pre test dan post test. Sekarang baca juga penjelasan lengkap best practice

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Pre Test dan Post Test, Pengertian, Tujuan serta Perbedaannya"