Kegiatan MPLS SD Kelas 1 untuk Tahun Ajaran 2025-2026 Lengkap Terbaik
Tahun ajaran 2024-2025 telah usai, kini satnya besiap menyambut teman-teman kecil kita dari TK yang sudah naik ke jenjang kelas 1 SD. Tentu mereka tidak boleh langsung bertemu dengan aneka materi pelajaran, tetapi saat masa transisi, mereka sebaiknya mendapatkan berbagai kegiatan yang bersifat pengenalan.
Aneka kegiatan pengenalan inilah yang disebut dengan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Mengapa MPLS Penting untuk Siswa Kelas 1 SD?
![]() |
kegiatan MPLS kelas 1 SD lengkap 5 hari |
Kegiatan MPLS yang menyenangkan dan interaktif memungkinkan siswa mengenal berbagai bagian sekolah, dari ruang kelas hingga perpustakaan, dari kantin hingga ruang UKS. Mereka juga belajar mengenai aturan, budaya, dan rutinitas di sekolah barunya. Ketika anak-anak merasa akrab dengan lingkungan fisik dan sosialnya, mereka akan lebih percaya diri dan siap untuk memulai pembelajaran formal. MPLS bukan hanya tentang mengenalkan sekolah, tetapi juga membentuk rasa memiliki terhadap tempat mereka akan belajar selama enam tahun ke depan.
Dengan pendekatan yang tepat, MPLS dapat mengubah rasa takut menjadi rasa ingin tahu, dan rasa cemas menjadi antusiasme. Maka dari itu, kegiatan MPLS untuk siswa kelas 1 SD sebaiknya dirancang secara khusus dan menyenangkan, dengan fokus utama pada pengenalan lingkungan sekolah secara menyeluruh.
Dalam artikel kali ini, Esaiedukasi.com sebagai situs pendidikan terbaik di Indonesia akan memberikan berbagai kegiatan yang cocok dilakukan siswa baru kelas 1 SD pada masa MPLS.
Kegiatan MPLS Tema Pengenalan Lingkungan Baru
Setidaknya kegiatan MPLS harus memuat empat hal, yakni mengenai pengenalan lingkungan baru, pengenalan nilai dan karakter, kreatif dan edukatif.
Pada bagian ini kita akan mengeksplorasi berbagai kegiatan MPLS Kelas 1 SD yang berfokus pada pengenalan terhadap lingkungan sekolah yang baru.
1. Tur Keliling Sekolah (School Tour)
Kegiatan tur keliling sekolah menjadi kegiatan wajib pada hari pertama MPLS. Dalam kegiatan ini, siswa diajak berjalan-jalan mengelilingi seluruh area sekolah oleh guru dan kakak kelas pendamping. Mereka diperkenalkan pada lokasi-lokasi penting seperti ruang kelas, kantor kepala sekolah, perpustakaan, ruang UKS, toilet, kantin, lapangan, dan ruang ibadah.
Setiap lokasi tidak hanya disebutkan namanya, tetapi juga dijelaskan fungsinya secara sederhana dan menarik. Misalnya, ketika berada di ruang perpustakaan, guru bisa menunjukkan buku cerita bergambar dan menjelaskan bahwa anak-anak bisa meminjam buku untuk dibaca di kelas atau di rumah. Hal ini membangun antusiasme anak terhadap setiap bagian dari sekolah.
Tur ini dapat dilakukan dalam bentuk permainan, misalnya "misi penjelajahan" di mana siswa mencari lokasi berdasarkan petunjuk bergambar. Dengan begitu, anak-anak merasa kegiatan ini seperti petualangan yang menyenangkan, bukan sekadar berjalan-jalan biasa.
Selain mengenalkan lingkungan sekolah, tur ini juga membantu anak belajar tentang batas-batas area yang boleh dan tidak boleh dimasuki, serta etika saat berada di ruang-ruang tertentu. Ini adalah dasar dari pembentukan disiplin sejak dini.
2. Mengenal Penjaga Sekolah dan Petugas Kebersihan
Sering kali anak-anak hanya mengenal guru mereka, padahal banyak sosok penting lainnya yang membantu kelancaran sekolah. Dalam kegiatan ini, anak-anak dikenalkan pada petugas kebersihan, satpam, dan penjaga sekolah. Mereka diajak melihat secara langsung pekerjaan sehari-hari dari para petugas tersebut.
Kegiatan ini bisa dikemas seperti wawancara sederhana. Misalnya, anak-anak mendengarkan cerita dari petugas kebersihan tentang bagaimana menjaga kebersihan sekolah dan mengapa itu penting. Anak-anak juga diajak untuk memberikan salam dan ucapan terima kasih, sehingga mereka belajar menghormati setiap orang yang bekerja di lingkungan sekolah.
Dengan mengenal petugas sekolah, siswa akan merasa lebih nyaman karena tahu bahwa mereka dikelilingi oleh orang-orang baik yang siap membantu mereka. Jika suatu hari mereka kehilangan barang atau tersesat di sekolah, mereka tahu harus minta tolong kepada siapa.
Kegiatan ini juga menanamkan nilai empati dan penghargaan terhadap semua profesi, sekecil apa pun peran mereka dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kenalan dengan Ruang UKS dan Simulasi Ringan
Ruang UKS adalah tempat yang akan sangat membantu jika anak merasa tidak enak badan di sekolah. Karena itu, mengenalkan ruang UKS sejak hari pertama sangatlah penting. Anak-anak diajak masuk ke ruang UKS, melihat tempat tidur kecil, lemari obat, dan alat kesehatan sederhana.
Untuk menambah pemahaman, guru UKS bisa mengadakan simulasi ringan. Misalnya, memperagakan cara menggunakan termometer, atau apa yang harus dilakukan jika merasa pusing atau terluka. Anak-anak bisa bermain peran menjadi pasien dan petugas UKS, sehingga suasana menjadi lebih menyenangkan.
Pengenalan ini sangat bermanfaat dalam mengurangi kecemasan anak jika suatu saat mereka perlu berobat di sekolah. Mereka sudah tahu tempatnya, suasananya, dan siapa saja yang ada di sana.
Kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang edukasi dasar tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi di lingkungan sekolah.
4. Jelajah Kantin Sehat
Kegiatan ini dilakukan dengan membawa anak-anak berkunjung ke kantin sekolah sambil mengenalkan jenis-jenis makanan sehat yang tersedia. Anak-anak bisa melihat langsung bagaimana makanan disiapkan dan dijual, serta belajar mengenai antrian dan tata cara membeli makanan dengan sopan.
Guru juga bisa menjelaskan pentingnya memilih makanan yang bergizi. Misalnya, membedakan antara makanan sehat dan jajanan yang tidak dianjurkan. Untuk menambah keseruan, bisa diadakan permainan kecil seperti "Tebak Makanan Sehat".
Setelah kunjungan, anak-anak diberi kesempatan berlatih membeli makanan dengan uang mainan atau kupon. Hal ini melatih kemandirian mereka untuk membeli sendiri di kemudian hari.
Dengan mengenal kantin lebih awal, anak-anak akan merasa lebih percaya diri saat jam istirahat, tidak bingung atau takut mencoba membeli makanan.
5. Bermain "Peta Sekolah"
Setelah melakukan tur sekolah, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman anak terhadap lokasi-lokasi penting. Anak-anak diajak membuat peta sekolah versi sederhana menggunakan kertas dan gambar tempel.
Guru memberikan gambar atau ikon yang mewakili ruang kelas, toilet, perpustakaan, kantin, lapangan, dan lainnya. Anak diminta menempelkan gambar tersebut pada kertas sesuai urutan tempat yang mereka lewati saat tur sekolah.
Selain mengasah keterampilan kognitif dan motorik halus, kegiatan ini juga melatih kemampuan orientasi ruang anak. Mereka menjadi lebih hafal posisi dan urutan lokasi di sekolah.
Peta-peta buatan anak bisa dipajang di kelas sebagai bentuk apresiasi dan pengingat yang menyenangkan.
6. Misi Menemukan Lokasi
Kegiatan ini seperti permainan petualangan di mana siswa diberi petunjuk gambar atau simbol, lalu diminta berjalan bersama kelompok kecil untuk menemukan lokasi yang dimaksud. Misalnya, gambar buku mengarah ke perpustakaan, gambar sendok mengarah ke kantin.
Kegiatan ini melatih kerjasama, konsentrasi, dan rasa percaya diri anak dalam mengenali lingkungan sekolah secara mandiri. Untuk menjaga keamanan, setiap kelompok didampingi oleh guru atau kakak kelas.
Ketika mereka berhasil menemukan lokasi yang benar, kelompok diberi stiker atau bintang sebagai bentuk apresiasi. Hal ini membangun semangat dan antusiasme anak dalam mengeksplorasi sekolah.
Anak-anak secara tidak sadar belajar banyak hal, mulai dari mengenali lokasi, memahami petunjuk visual, hingga pentingnya kerja sama tim.
7. Perkenalan Fasilitas Kelas dan Loker
Setiap siswa memiliki area pribadinya di kelas, seperti meja, kursi, dan loker atau tempat menyimpan barang. Dalam kegiatan ini, guru mengenalkan setiap bagian dari ruang kelas serta aturan penggunaannya.
Anak diajak praktik langsung menyimpan tas, bekal, dan peralatan tulis ke dalam loker masing-masing. Guru menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian area pribadi mereka.
Kegiatan ini sederhana tapi sangat penting untuk membentuk tanggung jawab dan kemandirian. Anak jadi tahu di mana mereka bisa menyimpan barang-barangnya tanpa bingung atau bergantung terus pada guru.
Selain itu, suasana kelas akan lebih tertib jika sejak awal siswa sudah terbiasa menggunakan ruang kelas dengan benar.
8. Menyusuri Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul
Pengenalan terhadap jalur evakuasi sangat penting demi keselamatan anak. Guru menjelaskan bahwa dalam keadaan darurat seperti gempa atau kebakaran, ada jalur dan tempat tertentu yang harus mereka tuju.
Anak-anak diajak berjalan menyusuri jalur evakuasi sambil diajari cara berjalan berurutan, tidak panik, dan mengikuti arahan guru. Mereka juga dikenalkan dengan “titik kumpul” di lapangan sekolah.
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan pendekatan bermain. Misalnya, permainan simulasi “berbaris cepat ke tempat aman” sehingga anak-anak tetap senang sambil belajar.
Dengan memahami jalur evakuasi sejak awal, anak-anak akan lebih tenang dan siap jika suatu hari terjadi latihan darurat atau kondisi sesungguhnya.
9. Mengenal Tempat Ibadah Sekolah
Jika sekolah memiliki mushola, kapel, atau ruang doa, sangat penting mengenalkan ruang ibadah kepada siswa. Anak-anak diajak melihat langsung tempat ibadah dan diberi pemahaman tentang fungsi dan cara bersikap di tempat tersebut.
Guru menjelaskan bahwa ruang ibadah adalah tempat tenang untuk berdoa, dan harus dijaga kesuciannya. Jika memungkinkan, anak-anak juga diajak melakukan aktivitas kecil seperti duduk diam atau menyanyi lagu rohani.
Kegiatan ini membangun rasa hormat terhadap keberagaman dan ruang spiritual. Anak-anak belajar nilai ketenangan dan toleransi sejak dini.
Dengan mengenal tempat ibadah, mereka tidak merasa asing ketika suatu saat diajak kegiatan keagamaan bersama.
10. Pengenalan Area Toilet dan Cara Menggunakannya
Sering diabaikan, namun sangat penting: mengenalkan anak dengan toilet sekolah dan cara penggunaannya yang benar. Anak-anak diajak ke area toilet untuk melihat lokasi dan memahami kebersihan serta etika penggunaannya.
Guru menjelaskan cara membuka pintu toilet, membilas air, menggunakan sabun cuci tangan, serta pentingnya antri dengan tertib. Kegiatan ini juga bisa dikaitkan dengan pembiasaan hidup bersih dan sehat.
Beberapa anak mungkin belum terbiasa menggunakan toilet sendiri, apalagi di tempat baru. Maka, kegiatan ini menjadi sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri mereka.
Kegiatan ini memastikan bahwa anak tidak mengalami kecemasan saat ingin ke toilet di jam pelajaran atau istirahat.
![]() |
kegiatan pengenalan lingkungan sekolah untuk MPLS |
Kegiatan MPLS yang berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah bukan hanya tentang berjalan-jalan, tapi tentang membangun rasa aman, nyaman, dan percaya diri bagi siswa baru. Dengan pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan penuh kasih sayang, anak-anak akan lebih siap menjalani hari-hari pertamanya di sekolah dasar. Mereka tidak lagi merasa asing, melainkan merasa telah menemukan rumah belajar yang baru.
Kegiatan MPLS Pengenalan Nilai dan Karakter
Selain untuk memperkenalkan ruang-ruang di sekolah, guru dan warga sekolah, MPLS sebaiknya juga berisi pengenalan nilai dan karakter yang ditumbuhkan oleh satuan pendidikan tersebut.
Alih-alih menjejali anak dengan aturan atau pelajaran akademis, pendekatan kegiatan yang ringan, interaktif, dan kontekstual jauh lebih efektif. Kegiatan-kegiatan tersebut sebaiknya tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan moral dan pembentukan karakter yang kuat sejak awal. Berikut lima kegiatan seru dan edukatif dalam MPLS yang fokus pada pengenalan nilai dan karakter di jenjang SD.
1. Yel-Yel Visi Misi Sekolah
Yel-yel sekolah bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan visi dan misi sekolah kepada siswa baru. Anak-anak kelas 1 cenderung mudah mengingat sesuatu yang dinyanyikan atau diteriakkan dengan nada yang seru dan irama yang menarik. Melalui yel-yel, mereka dapat mulai memahami nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah seperti “jujur”, “peduli”, “beriman”, atau “semangat belajar”.
Kegiatan ini bisa diawali dengan guru menjelaskan secara singkat makna dari visi dan misi sekolah, namun menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak. Misalnya, jika salah satu nilai sekolah adalah “bertanggung jawab”, guru bisa menceritakan lewat dongeng singkat tentang anak yang bertanggung jawab terhadap mainan atau bukunya. Setelah itu, siswa diajak menyusun kalimat-kalimat yel-yel yang mengandung nilai tersebut.
Saat praktik yel-yel, siswa bisa dibagi dalam kelompok kecil untuk menampilkan versi mereka masing-masing. Kegiatan ini akan melatih kerjasama dan kreativitas mereka, sambil tetap menguatkan pesan utama tentang karakter. Di akhir sesi, guru bisa memberikan apresiasi atau penghargaan kecil bagi kelompok yang paling semangat, paling kompak, atau paling sesuai dengan nilai sekolah.
Dengan pengulangan secara berkala, yel-yel ini akan menjadi bagian dari budaya sekolah dan melekat dalam keseharian siswa. Ketika mereka meneriakkan yel-yel tersebut, mereka tidak sekadar bersenang-senang, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai penting secara perlahan dan alami.
2. Drama Mini “Si Jujur dan Si Bohong”
Drama mini adalah cara menyenangkan untuk memperkenalkan nilai kejujuran kepada siswa baru. Anak-anak kelas 1 biasanya senang bermain peran dan meniru karakter tertentu. Dengan membuat drama kecil yang menampilkan dua karakter, misalnya “Si Jujur” dan “Si Bohong”, siswa diajak menyaksikan perbedaan sikap dan akibat dari perbuatan kedua tokoh tersebut.
Drama ini bisa dipandu oleh guru atau ditampilkan oleh kakak kelas. Dalam ceritanya, “Si Jujur” akan selalu berkata jujur meski dalam keadaan sulit, sementara “Si Bohong” selalu berbohong untuk menyelamatkan diri, tapi akhirnya mendapat akibat buruk. Setelah drama selesai, guru bisa memancing diskusi kecil: “Siapa yang kalian suka?” atau “Apa yang terjadi jika kita suka berbohong?”
Setelah memahami jalan cerita, siswa diajak membuat versi sederhana dari drama tersebut dengan kelompok kecil mereka sendiri. Meskipun belum sepenuhnya bisa berakting dengan baik, anak-anak akan merasa bangga menjadi bagian dari pertunjukan dan mulai memahami bahwa berkata jujur adalah hal yang baik dan dihargai.
Dengan pendekatan ini, nilai kejujuran tidak diajarkan secara ceramah, tetapi melalui pengalaman menyenangkan dan bermakna. Anak-anak pun akan lebih mudah mengingat pesan moral dari karakter yang mereka perankan atau tonton.
3. Kegiatan “Bintang Disiplin” Harian
Untuk menanamkan kedisiplinan, MPLS bisa mengadakan program “Bintang Disiplin” selama seminggu. Setiap hari, siswa akan diberi kesempatan untuk mendapatkan satu bintang jika mereka datang tepat waktu, memakai atribut lengkap, dan mengikuti kegiatan dengan tertib. Bintang-bintang ini bisa ditempelkan di papan kelas yang dirancang menarik, misalnya berbentuk langit penuh bintang.
Guru akan memulai hari dengan mengingatkan tentang tiga hal sederhana yang menunjukkan disiplin. Misalnya:
- datang sebelum bel masuk,
- menyiapkan alat tulis,
- duduk rapi saat mendengarkan.
Siswa yang berhasil melakukan semua akan menerima satu bintang kecil yang ditempel di langit mereka masing-masing.
Pada akhir pekan MPLS, siswa yang berhasil mengumpulkan minimal 4 bintang akan diberi “Piagam Disiplin Hebat” versi anak-anak, yang berisi kata-kata pujian seperti “Aku Hebat karena Aku Disiplin!” yang bisa dibawa pulang dan dibanggakan ke orang tua mereka.
Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan arti disiplin, tetapi juga memberi motivasi nyata kepada siswa untuk mempraktikkannya. Dengan cara ini, kedisiplinan tidak dianggap sebagai kewajiban berat, tapi sesuatu yang menyenangkan dan bisa dibanggakan.
4. Tur Sekolah Bernuansa Nilai
Berbeda dengan sekadar jalan-jalan keliling sekolah, kegiatan tur ini disisipkan pengenalan nilai karakter di tiap titik yang dikunjungi. Misalnya, saat melewati perpustakaan, guru akan berbicara tentang “semangat belajar” dan “cinta membaca”. Di depan UKS, guru menjelaskan pentingnya “peduli terhadap kesehatan diri dan teman”. Saat berada di toilet, siswa diajarkan tentang “tanggung jawab menjaga kebersihan”.
Tur sekolah bisa dipandu oleh guru atau kakak kelas dengan gaya pemandu wisata. Agar lebih menarik, setiap titik bisa memiliki maskot kecil atau boneka tangan yang menyapa siswa dan menyampaikan pesan karakter. Contohnya, maskot “Pipit Si Rajin” di perpustakaan atau “Tino Si Tertib” di ruang kelas.
Siswa bisa diberi lembar kerja kecil untuk mencatat hal-hal menarik yang mereka lihat dan pelajari, misalnya “Apa yang harus aku lakukan di ruang UKS?”, “Mengapa kita harus antri di kantin?”. Kegiatan ini mendorong siswa berpikir reflektif dan membiasakan diri bertingkah laku baik sejak awal.
Dengan pendekatan ini, sekolah dikenalkan tidak hanya sebagai tempat fisik, tetapi juga sebagai ruang hidup yang penuh nilai. Anak-anak belajar bahwa setiap tempat punya aturan dan karakter yang dijunjung.
5. Cerita Pagi dan Diskusi Nilai
Setiap pagi selama MPLS, siswa diajak mendengarkan “Cerita Pagi” singkat dari guru. Cerita ini berupa dongeng, kisah moral, atau cerita tokoh inspiratif anak-anak yang membawa pesan karakter tertentu. Misalnya, cerita tentang kura-kura yang sabar dan gigih, atau anak kecil yang berani membela kebenaran.
Setelah cerita, guru mengajak anak-anak berdiskusi ringan. “Apa yang bisa kita tiru dari tokoh cerita?” atau “Pernahkah kalian membantu teman seperti dalam cerita tadi?”. Diskusi ini bisa dilakukan secara kelompok kecil agar anak merasa lebih bebas berbicara.
Kegiatan ini mengasah kemampuan berpikir, menumbuhkan empati, dan melatih anak untuk mengenal nilai-nilai secara naratif. Mereka tak hanya tahu kata “sabar” atau “berani”, tapi memahami bentuk nyatanya dalam cerita dan kehidupan.
Setiap hari bisa fokus pada satu nilai. Dengan cara ini, MPLS menjadi awal yang bermakna dalam perjalanan karakter anak di SD. Mereka tidak hanya menjadi murid baru, tapi juga pribadi baru yang siap bertumbuh dengan nilai-nilai positif.
![]() |
Kegiatan MPLS pengenalan nilai dan karakter |
MPLS kelas 1 SD bukan sekadar masa orientasi, tetapi bisa menjadi fondasi karakter yang kokoh jika dirancang dengan baik. Melalui kegiatan yang menyenangkan dan bernilai edukatif, siswa diperkenalkan pada budaya sekolah sekaligus nilai-nilai kehidupan. Inilah investasi awal yang akan membentuk pribadi mereka di masa depan: jujur, disiplin, peduli, dan siap menjadi pelajar sejati.
Kegiatan MPLS Ceria dan Kreatif
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bukan hanya momen penting untuk mengenalkan sekolah kepada siswa baru, tetapi juga kesempatan emas untuk membangkitkan semangat, kreativitas, dan keceriaan mereka. Bagi siswa kelas 1 SD yang baru saja lulus dari taman kanak-kanak, masa transisi ini harus dirancang sebaik mungkin agar mereka merasa aman, nyaman, dan senang. Berikut ini enam kegiatan MPLS yang dirancang untuk mengembangkan kreativitas sekaligus menghadirkan kegembiraan dalam proses adaptasi mereka.
1. Membuat Mahkota Nama
Cara melaksanakan:
Setiap siswa diberi kertas karton warna-warni, stiker, dan spidol untuk membuat mahkota dengan nama mereka. Guru atau kakak kelas bisa membantu menuliskan nama jika siswa belum lancar menulis. Setelah jadi, mahkota dikenakan sepanjang hari MPLS.
Fungsi dan tujuan:
- Meningkatkan kepercayaan diri anak.
- Mengenalkan pentingnya identitas diri.
- Membantu guru dan teman-teman mengenali nama masing-masing.
- Merangsang kreativitas melalui kegiatan seni sederhana.
2. Pentas Mini Aku Punya Bakat
Cara melaksanakan:
Siswa diberi kesempatan menunjukkan bakatnya secara sederhana seperti menyanyi, menari, bercerita, atau menirukan suara hewan. Pentas bisa dilakukan secara sukarela dan penuh dukungan dari guru.
Fungsi dan tujuan:
- Mengembangkan rasa percaya diri dan keberanian tampil.
- Mengenali potensi awal siswa.
- Melatih keterampilan komunikasi.
- Membangun budaya saling menghargai antar teman.
3. Melukis Sekolah Impianku
Cara melaksanakan:
Siswa diberi kertas gambar dan alat mewarnai untuk menggambarkan seperti apa sekolah impian mereka. Setelah itu, mereka diminta bercerita singkat tentang gambar tersebut.
Fungsi dan tujuan:
- Merangsang imajinasi dan ekspresi diri anak.
- Memberi ruang bagi anak untuk menyampaikan harapan dan kesan mereka terhadap sekolah.
- Menjadi bahan refleksi bagi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
4. Senam Ceria dan Lagu Gerak
Cara melaksanakan:
Setiap pagi selama MPLS diawali dengan senam ringan atau lagu anak-anak yang diiringi gerakan, seperti Topi Saya Bundar atau Naik Delman. Guru dan kakak kelas memimpin dari depan dengan ekspresi ceria.
Fungsi dan tujuan:
- Membangkitkan semangat dan energi positif.
- Melatih koordinasi gerak dan kebugaran jasmani.
- Mengembangkan kecintaan terhadap aktivitas fisik sejak dini.
5. Membuat Kolase Teman Baruku
Cara melaksanakan:
Siswa diajak bekerja berpasangan atau dalam kelompok kecil untuk membuat kolase wajah teman barunya dari kertas warna, kapas, dan bahan bekas lainnya. Setelah selesai, mereka saling memperkenalkan temannya kepada kelas.
Fungsi dan tujuan:
- Mengembangkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.
- Mengenalkan nilai persahabatan dan saling menghargai.
- Merangsang kreativitas visual dan motorik halus.
6. Berburu Harta Karun di Sekolah
Cara melaksanakan:
Guru menyusun permainan “berburu harta karun” sederhana di area sekolah. Petunjuk bisa berupa gambar atau simbol yang menunjukkan arah menuju lokasi tertentu seperti perpustakaan, ruang guru, atau taman sekolah. Setiap pos bisa disisipkan tantangan kecil seperti menebak bunyi hewan atau menyusun puzzle.
Fungsi dan tujuan:
- Mengenalkan area sekolah dengan cara menyenangkan.
- Mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan observasi.
- Membangun semangat kelompok dan kekompakan.
![]() |
Kegiatan MPLS seru dan menarik |
Kegiatan MPLS Edukatif
Selain kreatif, MPLS juga seyogyanya memiliki nilai edukatif. Berikut adalah 4 kegiatan MPLS kelas 1 SD yang bernilai edukatif selama 5 hari pelaksanaannya.
1. Percoban Sains Sederhana
Tidak perlu muluk-muluk, ingat mereka masih anak TK yang baru beranjak SD. Buat percobaan yang sederhana, mudah tetapi menarik.
Beberapa percobaan sains yang bisa dipilih antara lain:
- pensil yang patah dalam gelas
- air mengalir melalui spons
- pelangi dari campuran larutan madu
- balon terbang sambil membawa action figure
Tentu saja ada banyak sekali kegiatan sains yang bisa dicoba. Silahkan cari referensi dari berbagai sumber. Intinya, kegiatan ini selain seru juga sangat edukatif.
2. Menulis Kartu Nama
Anak kelas 1 SD tentu saja wajar jika belum bisa menulis. Tetapi mengajak mereka membuat kartu nama mereka sendiri tentu juga bisa dilakukan.
Kartu nama ini bisa disediakan oleh guru, tentu dengan bentuk dan gambar yang menarik. Sediakan tempat untuk anak-anak menuliskan nama panggilan mereka sendiri. Guru bisa memberi contoh masing-masing nama di papan tulis. Bagaimana jika tulisan mereka tidak bagus? Tidak masalah.
3. Membuat Dadu Raksasa
Menempel juga merupakan kegiatan yang edukatif. Membuat dadu rakasasa yang menarik dan penuh warna adalah kegiatan yang seru. Siswa juga sekalian belajar bentuk bangunan kubus, sesuatu yang sangat matematika sekali.
4. Mewarnai di Perpustakaan
Perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk mendekatkan anak pada dunia. Melalui aneka buku-buku, siswa bisa membuka cakrawala pengetahuan mereka.
Lalu mengapa kegiatan MPLS tidak dilakukan di perpustakaan? Ayo, manfaatkan perpustakaan yang sudah tersedia untuk kegiatan-kegiatan awal tahun ajaran.
Anak bisa melakukan berbagai kegiatan seru, bahkan yang paling sederhana sekalipun, misalkan dengan mewarnai gambar. Lakukan di perpus sekolah agar mereka makin mencintai kegiatan positif sedari awal.
![]() |
kegiatan MPLS edukatif. |
Pada dasarnya siswa SD akan belajar banyak hal baru yang berbeda dibanding TK. Namun saat MPLS, kegiatan pembelajaran yang bersifat edukatif wajib untuk dilaksanakan dengan menarik agar siswa baru ini tidak merasa tertekan pada masa transisi dari taman kanak-kanak menunju SD.
Bonus: Daftar Kegiatan MPLS 5 Hari Siswa Kelas 1 SD
Jadwal MPLS Kelas 1 SD (Senin – Jumat)
Waktu: 07.00 – 11.30 WIB
Catatan: Istirahat 1 pukul 08.30–08.55 | Istirahat 2 pukul 10.10–10.35
Hari Senin: Aku Kenal Sekolahku
Waktu | Kegiatan | Tujuan |
---|---|---|
07.00 – 07.30 | Upacara Pembukaan MPLS + Lagu Nasional | Menumbuhkan semangat dan kebanggaan sekolah |
07.30 – 08.30 | Tur Keliling Sekolah (School Tour) | Mengenal ruang kelas, perpustakaan, UKS, toilet, dll |
08.30 – 08.55 | Istirahat 1 | Rehat dan bermain |
08.55 – 10.10 | Bermain “Peta Sekolah” + Tempel Gambar | Memahami lokasi sekolah sambil berkreasi |
10.10 – 10.35 | Istirahat 2 | Snack time |
10.35 – 11.30 | Membuat Mahkota Nama | Mengenalkan identitas diri dan kreativitas |
Hari Selasa: Sekolahku Penuh Nilai
Waktu | Kegiatan | Tujuan |
---|---|---|
07.00 – 07.30 | Senam Ceria & Lagu Gerak | Semangat pagi dan keceriaan |
07.30 – 08.30 | Drama Mini “Si Jujur dan Si Bohong” | Memahami nilai kejujuran |
08.30 – 08.55 | Istirahat 1 | Rehat |
08.55 – 10.10 | Tur Sekolah Bernuansa Nilai | Mengenalkan nilai karakter di setiap area |
10.10 – 10.35 | Istirahat 2 | Refreshing |
10.35 – 11.30 | Yel-Yel Visi Misi Sekolah | Menanamkan nilai sekolah secara seru |
Hari Rabu: Aku Hebat, Aku Bisa!
Waktu | Kegiatan | Tujuan |
---|---|---|
07.00 – 07.30 | Cerita Pagi: "Si Penyayang Teman" | Refleksi dan diskusi nilai empati |
07.30 – 08.30 | Pentas Mini “Aku Punya Bakat” | Menumbuhkan percaya diri |
08.30 – 08.55 | Istirahat 1 | Energi booster |
08.55 – 10.10 | Membuat Kolase Teman Baruku | Kerja sama dan sosialisasi |
10.10 – 10.35 | Istirahat 2 | Bermain ringan |
10.35 – 11.30 | Program “Bintang Disiplin” | Menumbuhkan disiplin secara menyenangkan |
Hari Kamis: Sekolah Itu Menyenangkan
Waktu | Kegiatan | Tujuan |
---|---|---|
07.00 – 07.30 | Lagu & Gerakan “Semangat Sekolah” | Suasana gembira dan aktif |
07.30 – 08.30 | Berburu Harta Karun Sekolah | Eksplorasi area sekolah dengan cara menyenangkan |
08.30 – 08.55 | Istirahat 1 | Jajan sehat |
08.55 – 10.10 | Jelajah Kantin Sehat + Simulasi Beli | Latihan kemandirian dan pilihan sehat |
10.10 – 10.35 | Istirahat 2 | Refresh di taman |
10.35 – 11.30 | Menulis Kartu Nama + Cerita Tentangku | Latihan literasi awal dan pengenalan diri |
Hari Jumat : Aku Siap Menjadi Siswa SD
Waktu | Kegiatan | Tujuan |
---|---|---|
07.00 – 07.30 | Senam Ceria + Lagu Penutup MPLS | Kegiatan fisik ringan |
07.30 – 08.30 | Simulasi Ringan UKS + Pengenalan Toilet | Kesehatan dan kemandirian |
08.30 – 08.55 | Istirahat 1 | Jajan sehat |
08.55 – 10.10 | Percobaan Sains Sederhana | Melatih rasa ingin tahu |
10.10 – 10.35 | Istirahat 2 | Siap-siap akhir acara |
10.35 – 11.30 | Refleksi & Penutupan + Piagam | Peneguhan semangat & apresiasi |
Itulah daftar jadwal kegiatan lengkap MPLS Kelas 1 SD untuk lima hari, dari Senin - Jumat yang bisa diaplikasikan. Tentu saja Anda bisa melakukan modifikasi sesuai dengan keperluan. Butuh PDF? Jangan Khawatir. Silakan menuju ke Laman Unduhan ini, lalu cari menu Jadwal Kegiatan MPLS 2025 dan file PDF akan langsung terunduh ke gadget Anda.
Butuh berbagai artikel/dokumen lain seputar MPLS. Silahkan lanjutkan dengan membaca postingan esaiedukasi.com lainnya di bawah ini:
- Download Materi MPLS Terbaru
- Contoh Laporan Pelaksanaan MPLS
- Kegiatan MPLS SD Berbasis Profil Pelajar Pancasila
Demikian artikel kali ini, semoga bisa membantu Anda yang sedang mencari referensi terkait kegiatan MPLS Kelas 1 SD untuk Tahun Ajaran 2025/2026 lengkap terbaik. (esaiedukasi.com)
Posting Komentar untuk "Kegiatan MPLS SD Kelas 1 untuk Tahun Ajaran 2025-2026 Lengkap Terbaik"