5 Teori Belajar Paling Populer
Sebagai seorang guru, memahami teori belajar sangatlah penting. Meski pada dasarnya jaman terus berkembang, tetapi teori-teori belajar klasik juga perlu untuk dipahami dan dipelajari mengingat itu adalah akar dari teori-teori selanjutnya.
Dalam artikel kali ini, Esaiedukasi.com sebagai sebuah web pendidikan terbaik di Indonesia mengajak kita semua untuk kembali menengok beberapa teori belajar paling populer, baik di tanah air maupun di dunia. Besar harapan kami agar dengan lebih memahami macam-macam teori belajar ini pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia. [Artikel ini diupdate pada 19 November 2025]
![]() |
| teori belajar |
Teori belajar adalah landasan filosofis dan teoritik dalam memahami proses maupun hasil belajar. Di dalam dunia pendidikan, hal ini sangat penting karena terkait langsung dengan pemilihan model, penerapan strategi pengelolaan kelas termasuk juga menyusun materi dan kurikulum.
Dalam perkembangan dunia pendidikan serta psikologi yang sangat dinamis, tedapat banyak sekali teori belajar yang hadir. Meski demikian beberapa teori tersebut dimasukkan ke dalam golongan klasik dan terus dipelajari hingga saat ini.
Macam-macam Teori Belajar
Artikel kali ini akan membahas lima teori belajar yang menjadi landasan bagi perkembangan dunia pendidikan dan psikologi pendidikan di seluruh dunia sampai sekarang. Kelimanya adalah:
- Teori Behavioristik
- Teori Kognitif
- Teori Konstruktivisme
- Teori Humanis
- Teori Pendidikan Abad 21
Teori-behaviorisme lahir dari penelitian eksperimen tentang refleks dan stimulus-respons, terutama melalui karya Ivan Pavlov dan B. F. Skinner. Konstruktivisme dikembangkan dari penelitian psikologi perkembangan Jean Piaget dan teori sosial Vygotsky. Humanistik menekankan pengembangan potensi individu melalui pendekatan Carl Rogers dan Abraham Maslow. Teori abad 21 muncul karena kebutuhan pendidikan modern yang menekankan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital.
Kelimanya hadir dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Dengan mempelajari semuanya, maka akan banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, khususnya dalam meningkatkan proses pendidikan dan belajar mengajar.
Teori Behaviorisme
Behaviorisme menekankan hubungan antara stimulus dan respons. Fokusnya adalah perilaku yang dapat diamati dan diukur. Behaviorisme berkembang pada awal abad ke-20 dan banyak dipengaruhi oleh penelitian Pavlov (classical conditioning) dan Skinner (operant conditioning).
- Tokoh: Ivan Pavlov, B. F. Skinner
- Prinsip: Belajar adalah perubahan perilaku melalui penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment)
- Contoh penerapan: Guru memberikan pujian ketika siswa menjawab dengan benar atau mengerjakan tugas tepat waktu.
Kelebihan behaviorisme: mudah diukur, jelas, cepat. Kelemahan: tidak memperhitungkan proses kognitif atau motivasi internal siswa.
Ini adalah salah satu contoh teori pembelajaran klasik paling populer dan terus diajarkan di berbagai universitas serta institusi lainnya.
Behaviorisme adalah sebuah konsep pembelajaran yang menekankan pada konsep stimulus dan respon. Kedua konsep tersebut dianggap sangat berperan besar dalam mempengaruhi proses belajar.
Sedang menurut Gage dan Berliner dalam bukunya berjudul Educational Psychology mereka mengungkapkan bahwa teori behavioristik percaya bahwa perubahan tingkah laku merupakan hasil dari pengalaman manusia.
Beberapa kata kunci dari teori ini adalah stimulus dan respon. Keduanya merupakan suatu kesinambungan dan saling terkait.
Dalam teori behaviorisme, belajar harus dilihat sebagai sebuah perubahan yang terjadi karena adanya stimulus dan respon. Stimulus adalah sesuatu yang dikondisikan, diberikan atau dilakukan oleh guru. Sedang respon adalah bagaimana peserta didik merespon stimulus tersebut. Untuk memperkuat respon peserta didik terhadap stimulus, bisa dilakukan reinforcement. Adapun reinforcement bisa bersifat positif atau negatif.
Beberapa tokoh terkenal dari behaviorisme antara lain : Pavlov, Skinner, Thorndike dan Guthrie. Untuk uraian lebih lanjut tentang behaviorisme, silahkan kunjungi artikel berikut.
Teori Kognitivisme
Teori kognitivisme adalah teori pendidikan yang menyatakan perkembangan sangat berkaitan dengan bagaimana peserta didik membangun sebuah pemahaman yang ada di dalam pikirannya.
Kognitivisme memandang belajar sebagai proses aktif pengolahan informasi oleh otak, seperti komputer yang menerima input, memproses, dan menghasilkan output. Teori ini muncul sebagai respons terhadap keterbatasan behaviorisme yang hanya fokus pada perilaku.
- Tokoh: Jean Piaget, Jerome Bruner, Noam Chomsky
- Prinsip: Belajar adalah proses internal yang melibatkan pengolahan informasi, pemecahan masalah, dan pengorganisasian pengetahuan
- Contoh penerapan: Guru menggunakan diagram, peta konsep, dan analogi untuk membantu siswa memahami konsep abstrak.
Kelebihan kognitivisme: membantu memahami proses berpikir, meningkatkan keterampilan analisis. Kelemahan: lebih sulit diukur dan membutuhkan persiapan materi lebih mendalam.
Teori ini sangat berkaitan erat dengan upaya untuk menanamkan pemahaman kepada peserta didik melalui proses pendidikan yang efektif.
Teori kognitivisme percaya bahwa faktor internal dan eksternal dari peserta didik sangat mempengaruhi pencapaian dalam proses belajar yang ada. Ilustrasi untuk menggambarkan teori pendidikan kognitif adalah komputer. Otak manusia seperti layaknya komputer yang mampu mengolah data yang masuk ke sana.
Para penganut teori kognitivisme mengandaikan cara berpikir manusia seperti komputer, yakni ada proses input data, mengolahnya dan kemudian mengeluarkan hasil akhir. Beberapa tokoh penting dari teori kognitivisme antara lain Jean Piaget dan Noam Chomsky.
Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme adalah teori pendidikan yang mempercayai bahwa peserta didik mampu membangun pemahamannya sendiri asal mereka diberi kebebasan dan tanggung jawab untuk melakukannya.
Teori ini lebih mementingkan peran peserta didik sebagai subyek pembelajaran, bukan semata obyek yang hanya menerima materi dari guru.
Teori konstruktivisme menghendaki peran lebih luas dari guru yakni sebagai motivator dan fasilitator agar siswa dapat membangun pemahaman dan pengetahuan yang mereka dapatkan.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik mampu membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman, informasi atau pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya. Hal ini pada akhirnya mendorong para pendidik untuk memberikan keleluasaan lebih besar kepada peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan mereka.
Konstruktivisme menekankan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi sosial. Teori ini populer di kalangan pendidik modern karena mendorong siswa menjadi pembelajar aktif.
- Tokoh: Jean Piaget, Lev Vygotsky
- Prinsip: Belajar adalah konstruksi aktif; guru berperan sebagai fasilitator
- Contoh penerapan: Siswa bekerja dalam kelompok proyek, berdiskusi, dan menemukan konsep melalui eksperimen atau studi kasus.
Kelebihan: meningkatkan kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan kolaborasi. Kelemahan: membutuhkan waktu lebih lama, sulit diterapkan pada kelas besar tanpa dukungan guru yang terampil.
Teori kontruktivisme sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni ; kognitif konstruktivisme, sosial konstruktivisme, dan radikal konstruktivisme. Beberapa tokoh penting dari teori konstruktivisme adalah Dewey, Vygotsky dan Bruner.
Teori Humanistik
Apa lagi jenis atau contoh teori pembelajaran selanjutnya? Tidak lain adalah teori humanistik yang sekarang sedang naik daun.
Teori humanistik dalam dunia pendidikan memainkan peranannya secara cukup signifikan khususnya paska perang dingin berakhir.
Teori humanistik adalah teori pembelajaran yang berfokus pada kepercayaan bahwa peserta didik harus dibantu untuk menemukan dirinya sendiri sebagai seorang manusia seutuhnya.
Teori humanistik menekankan pengembangan potensi individu dan memperhatikan aspek emosional, motivasi, dan kebutuhan siswa. Tujuan utama adalah membuat siswa berkembang secara menyeluruh, bukan hanya akademik.
- Tokoh: Abraham Maslow, Carl Rogers
- Prinsip: Belajar fokus pada kebutuhan, motivasi, dan pengalaman siswa
- Contoh penerapan: Guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih topik proyek sesuai minat mereka dan memberi umpan balik positif.
Kelebihan: memperhatikan siswa secara holistik, meningkatkan motivasi intrinsik. Kelemahan: sulit diukur, membutuhkan guru yang sensitif dan berpengalaman.
Teori belajar humanistik adalah teori yang mengedepankan konsep student-centered, dimana peserta didik harus mendapatkan pembelajaran secara menyeluruh dan yakin mereka sebagai subyek utama punya pilihan dalam menjadi diri mereka sendiri. Empat pilar dari teori pembelajaran humanisme adalah ; kehendak bebas, emosi menentukan hasil belajar, motivasi internal dan natur bahwa semua orang pada dasarnya baik.
Maka jangan heran jika teori humanistik berkaitan erat dengan filsafat kemanusiaan, yakni memandang pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia. Tokoh sentral dari teori pendidikan berbasis humanistik adalah Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Teori Pembelajaran Abad 21
Ini adalah contoh teori pendidikan terkini yang sedang naik daun seiring berjalannya waktu, semakin populernya internet dan datangnya era industri 4.0 yang mengguncang dunia.
Teori belajar abad 21 adalah teori yang menekankan pentingnya pembelajaran bermakna yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Teori ini juga menuntut guru untuk melangsungkan pembelajaran yang menyenangkan namun tetap efektif.
Dengan datangnya era digital dan robotisasi industri, maka peserta didik harus mendapatkan pendidikan terkini yang sesuai dengan skill yang dibutuhkan dan sesuai dengan tuntutan jaman.
Teori belajar abad 21 memiliki ciri utama yakni pembelajaran yang bermakna, kegiatan yang mengutamakan kolaborasi atapun teamwork, memberikan materi bertipe high order thinking skill dan melibatkan teknologi dalam dunia pendidikan.
Teori belajar abad 21 dikembangkan untuk menghadapi tantangan pendidikan modern yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, komunikasi, dan literasi digital. Teori ini menekankan pendekatan berbasis proyek, pembelajaran kolaboratif, dan pemanfaatan teknologi.
- Tokoh: Peneliti pendidikan modern dan praktisi teknologi
- Prinsip: Belajar berbasis kompetensi, penggunaan teknologi, dan penerapan HOTS (High Order Thinking Skills)
- Contoh penerapan: Siswa mengerjakan proyek coding, presentasi digital, kolaborasi daring untuk menyelesaikan studi kasus nyata.
Kelebihan: relevan dengan kebutuhan global, mendorong kreativitas dan literasi digital. Kelemahan: membutuhkan infrastruktur dan guru yang melek teknologi.
Penggunaan media yang efektif serta materi yang terkoneksi dengan dunia nyata menjadi sebuah keharusan bagi teori pedagogis abad dua puluh satu atau 21st Century Learning. Teori ini pula yang nantinya mempengaruhi berbagai model pembelajaran modern yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, seperti flipped classroom, e-class, atau Internet of Thing.
Beberapa tokoh yang bisa dikaitkan dengan teori ini adalah Salman Khan, Steve Jobs, Stephen Hawking, dan Elon Musk.
***
Perbedaan Utama Berbagai Teori Belajar
![]() |
| perbedaan teori pembelajaran |
Harus disadari bahwasanya banyak kesamaan dari kelimat teori belajar tersebut. Meski demikian tetap ada perbedaan signifikan yang tercakup di masing-masing teori.
| Teori Pembelajaran | Definisi dan Ciri Utama | Kata Kunci |
| Teori Behaviorisme | Menyatakan bahwa pengkondisian sangatlah penting dalam kesuksesan sebuah pembelajaran. Peserta didik harus diberi stimulus dan reinforcement agar dapat memberikan respon yang diharapkan yang menjadi pertanda keberhasilan kegiatan belajar. | stimulus, respon, reinforcement, conditioning, classical conditioning, operant conditioning |
| Teori Kognitif | Teori pembelajaran yang lebih baru dari behaviorisme. Teori ini percaya bahwa peserta didik berpotensi untuk berkembang. Teori ini lebih memfokuskan pada bagaimana seseorang bisa mengolah informasi dan kemudian mendapatkan pengetahuan. Penganut teori kognitif percaya faktor eksternal dan internal sama-sama berpengaruh | Schema, schemata, komputasi, mengolah pengetahuan |
| Teori Konstruktivisme | Percaya bahwa peserta didik bukan datang dengan tanpa pengetahuan, tetapi sudah memiliki informasi dan pengetahuan sebelumnya yang berguna sebagai landasan untuk meningkatkan pengetahuan baru. | scaffolding, discovery learning, inkuiri |
| Teori Humanisme | Adalah sebuah 'teori pembelajaran baru' yang bersifat sangat revolusioner dimana peserta didik dipercaya seharusnya diberi kesempatan untuk memilih metode, materi dan menyusun tujuan pembelajaran untuk diri mereka sendiri. | humanisme, natur, kehendak bebas, motivasi intristik |
| Teori Pembelajaran Abad 21 | Mengedepankan efektivitas dan upaya untuk memperkenalkan konsep baru tentang skill yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan di dunia modern. Teori ini juga mengedepankan penggunaan teknologi dalam proses belajar | e-learning, kolaborasi, team-work, keterampilan berkomunikasi, inovasi |
Tabel Perbandingan 5 Teori Belajar
| Teori | Tokoh | Karakteristik | Kelebihan | Kelemahan |
|---|---|---|---|---|
| Behaviorisme | Pavlov, Skinner | Stimulus–respon, penguatan perilaku | Mudah diukur, cepat | Kurang memperhitungkan proses internal |
| Kognitivisme | Piaget, Bruner | Proses pengolahan informasi, pemecahan masalah | Meningkatkan kemampuan analisis | Sulit diukur, butuh persiapan |
| Konstruktivisme | Piaget, Vygotsky | Siswa membangun pengetahuan, pembelajaran aktif | Meningkatkan kreativitas dan kolaborasi | Memerlukan waktu lama, sulit untuk kelas besar |
| Humanistik | Maslow, Rogers | Fokus pada kebutuhan dan pengalaman siswa | Meningkatkan motivasi intrinsik | Sulit diukur, memerlukan guru sensitif |
| Abad 21 | Pendidik modern & praktisi teknologi | Berbasis proyek, kolaborasi, literasi digital | Relevan, mendorong kreativitas & literasi digital | Memerlukan infrastruktur dan guru melek teknologi |
Tips Praktis Menggunakan Teori Belajar di Kelas
- Kenali tujuan kompetensi yang ingin dicapai sebelum memilih teori.
- Padukan beberapa teori untuk kelas modern, misalnya behaviorisme + konstruktivisme untuk latihan dan proyek.
- Pilih metode sesuai karakter siswa, misalnya humanistik untuk motivasi siswa dengan minat berbeda.
- Gunakan media dan teknologi untuk mendukung teori abad 21.
- Evaluasi hasil pembelajaran dan sesuaikan strategi jika diperlukan.
Mengapa Teori Pembelajaran Penting?
![]() |
| pentingnya teori pembelajaran |
Banyak orang menyepelekan pekerjaan seorang guru. Bagi mereka mengajar adalah sesuatu yang sepele, sederhana, mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Tentu ini sebuah pernyataan yang salah dan bisa dikatakan cenderung merendahkan martabat guru.
Tidak semua orang bisa mengajar ataupun mendidik. Selain butuh ketulusan, ketelatenan dan dedikasi, setidaknya juga harus memahami teori-teori pembelajaran yang merupakan fondasi penting dari penyelenggaraan pendidikan di berbagai jenjang dan jenis.
Mengapa harus mempelajari tentang macam-macam teori belajar? Ada banyak alasannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Teori belajar menyediakan berbagai alternetif filsafat dan konsep mengenai bagaimana seorang manusia mendapatkan pengetahuan.
- Macam-macam teori pembelajaran berupaya menjelaskan proses belajar, bagaimana pengetahuan bisa diproses dalam pikiran seorang individu, termasuk juga kondisi ideal seperti apa yang memungkinkan penyerapan materi ajar menjadi jauh lebih baik.
- Dua hal di atas pada hakikatnya membantu untuk mencari model pembelajaran yang tepat sesuai dengan asumsi dan konsep teori yang dipilih.
- Macam-macam teori pembelajaran membuat kegiatan belajar mengajar menjadi punya landasan konsep yang jelas, tidak ngawur alias asal mengajar.
- Teori pembelajaran sedikit banyak juga menjadi fondasi utama bagi penyusunan kurikulum pendidikan yang ada.
Itulah 5 macam teori pembelajaran paling populer dan berpengaruh dalam dunia pedagogi yang harus Anda ketahui sebagai seorang guru, calon guru maupun aktivis pendidikan.
Lantas bagaimana menurut Anda? Manakah dari semua macam teori pendidikan tersebut yang paling baik? Apakah teori behavioristik, kognitivisme, humanistik, konstruktivisme atau konsep pendidikan abad 21?
Referensi
- Penjelasan Lengkap Teori Behaviorisme - https://adifunlearning.blogspot.com/2019/06/penjelasan-lengkap-teori-behavioristik.html
- An Introduction To Humanistic Learning Theory - https://medium.com/age-of-awareness/an-introduction-to-humanistic-learning-theory-1489cdde6359
- Constructivism - https://thepeakperformancecenter.com/educational-learning/learning/theories/constructivism/
- What Is Humanistic Learning Theory - https://www.wgu.edu/blog/what-humanistic-learning-theory-education2007.html
- Psikologi Pendidikan - https://adifunlearning.blogspot.com/2020/09/mengenal-dan-memahami-psikologi.html
Kesimpulan
Memahami teori belajar sangat penting bagi guru dan pendidik. Behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, humanistik, dan teori abad 21 memberikan panduan berbeda namun saling melengkapi untuk mengelola proses belajar. Dengan penerapan yang tepat, guru dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Selain itu, penggunaan infografis dan highlight penting (kotak biru) dapat membantu pembaca atau siswa memahami materi dengan lebih cepat dan menyenangkan. Gunakan teori sebagai dasar, sesuaikan dengan konteks kelas, dan terus evaluasi agar pembelajaran selalu berkembang. (Esaiedukasi.com)



Posting Komentar untuk "5 Teori Belajar Paling Populer"