Widget HTML #1

Modifikasi Strategi Pembelajaran Trading Place

Strategi pembelajaran trading place sudah cukup dikenal di kalangan pendidik sebagai sarana untuk ice-breaking maupun cara menyampaikan materi.

Ada banyak sekali kelebihan dan keunggulan daripada strategi ini namun sayangnya tak sedikit guru di Indonesia yang bahkan mungkin belum mengenalnya.

Melalui postingan ini, Esai Edukasi sebagai sahabat para guru dan orang tua akan berbagai seputar tujuan, kelebihan dan pengembangan cara pengajaran menggunakan trading place.

Daftar Isi

Strategi Pembelajaran Trading Place

Mengenal strategi pembelajaran trading place
Strategi Pembelajaran Trading Place


Pengertian 

Secara umum trading place merupakan sebuah strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh para guru untuk memotivasi siswa dalam membagikan pengalaman, pengetahuan, ide maupun argumentasi dengan cara yang menyenangkan yaitu saling melihat dan membaca tanpa perlu ada arahan khusus untuk membacakannya di depan umum.

Inti dari trading place adalah adanya pertukaran yang bersifat sukarela. Hal ini penting karena pada dasarnya akan selalu ada anak yang merasa tertekan jika diminta berbagi sesuatu dengan cara mempresentasikannya di depan teman-temannya.

Prosedur Pelaksanaan 

Seperti strategi atau metode pembelajaran lainnya, trading place juga memiliki prosedur atau langkah-langkah pelaksanaannya. 

Secara umum untuk melaksanakannya terbagi dalam beberapa tahapan berikut : 

  1. Guru menjelaskan topik atau tema pembelajaran.
  2. Siswa menuliskan ide, opini maupun argumen di secarik kertas. 
  3. Ini bagian pentingnya, para siswa kemudian diijinkan untuk bebas berjalan-jalan dan saling membaca tulisan masing-masing lalu bertukar pikiran dengan siswa lainnya. 
  4. Guru melakukan evaluasi.

Tujuan dan Manfaat

Ada banyak sekali alasan kenapa seorang guru akhirnya memilih menggunakan trading place dalam pembelajaran yang ia lakukan. Beberapa alasan berikut mungkin juga bisa anda pertimbangkan.

Meningkatkan literasi.

Hal utama yang bisa didapatkan dari pembelajaran menggunakan trading place adalah kesempatan untuk meningkatkan kemampuan serta kemauan membaca pada para siswa. 

Ini merupakan sebuah alternatif yang baik, karena siswa akan melakukan aktivitas membaca tanpa mereka harus merasa tertekan. Mereka tidak hanya membaca pengetahuan yang berasal dari buku, tetapi juga pengalaman yang berbeda, opini yang lain dan ide yang unik dari teman-teman mereka.

Melatih kemampuan menulis.

Tentu saja selain melatih kemampuan membaca, strategi ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. 

Siswa akan terlatih untuk menuliskan apa yang ada di dalam pikiran mereka dengan baik sehingga mampu tersampaikan kepada para pembaca pesan mereka.

Memaksa siswa untuk bergerak.

Duduk terlalu lama di kursi juga bukan ide yang bagus. Semua orang pasti akan merasa bosan. Namun apa yang bisa dilakukan?

Dengan trading place, maka siswa mau tidak mau akan bangkit dari kursi mereka untuk kemudian memulai petualangan mengumpulkan jawaban dari teman-temannya.

Memberi kesempatan siswa untuk berbagi.

Mungkin sekali Anda dan kita sebagai guru lupa bahwa teacher-centered bukan satu-satunya jalan untuk melakukan transfer ilmu. Bahkan itu terdengar sedikit ketinggalan jaman.

Aneka games, tarian dan strategi pembelajaran menyenangkan memfokuskan siswa sebagai pelaku utama dalam proses belajar mengajar.

Dengan cara pembelajaran trading place ini, siswa akan berbagi kepada sesamanya, yakni teman-teman kelasnya. Pasti akan ada jawaban lucu, unik maupun tidak terduga yang bisa dieksplorasi kemudian.

Memberi ruang untuk siswa pemalu.

Siswa pemalu bukan masalah yang harus dihadapi dengan keras dan serampangan. Mungkin memang cara, teknik pembelajaran dan pendekatan pengajarannya yang perlu diubah. Dengan strategi ini, diharapkan siswa bisa berbagi tanpa harus melakukan presentasi, yakni dengan cara menulis pesan mereka untuk dibaca. 

Mengajarkan toleransi dan keberagaman.

Strategi ini juga akan mengajarkan sesuatu yang sangat esensial, yakni menerima keberagaman. Orang yang terdidik sedari dini untuk menyadari perbedaan akan tumbuh dengan jiwa yang sehat dan pikiran terbuka.

Dengan cara belajar ini, siswa akan dihadapkan pada kenyataan bahwa teman-teman mereka pasti ada yang punya pengalaman, latar belakang dan pendapat yang berbeda. 

Melatih cara mengekspresikan diri yang efektif.

Jangan anggap remeh, seseorang yang gagal dalam mengekspresikan diri secara efektif bisa terseret masalah. Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang kita ingingkan.

Trading place dan aneka strategi pembelajaran yang kami berikan melalui situs esaiedukasi ini sedikit banyak akan memberikan referensi terkait bagaimana memberikan wadah dan kesempatan yang baik untuk anak (dan remaja) dalam mengekspresikan argumen, ide maupun opini mereka.

Melatih kreativitas.

Kreativitas adalah modal utama untuk bisa bersaing di era industri 4.0 seperti sekarang ini. Sudah siapkah siswa Anda?

Sebagai guru, Anda wajib untuk melakukan active learning agar siswa mampu terstimulus daya kreativitasnya. Dengan memberikan pembelajaran yang kreatif pula, maka semua itu akan tercapai.

Trading place, khususnya modifikasi yang akan kami berikan ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan kritis, inovasi dan keterampilan siswa dalam mengolah daya kreatifitas mereka.

Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.

Tentu akan sangat menyenangkan mengetahui jika ternyata teman Anda juga menyukai judo, sebuah cabang olahraga beladiri yang mungkin tidak populer di sekolah. Atau berbagi resep masakan khas dari daerah asal. Semuanya itu akan berpotensi membantu Anda sebagai guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang fun namun bermakna. 

Sebagai ice-breaking yang baik.

Kami dari Esai Edukasi mengkategorikan trading place sebagai sebuah ice-breaking yang baik. Tentu saja sederetan manfaat dan tujuan di atas sudah menjawab semuanya, namun beberapa hal di bawah ini juga makin memperkuatnya:

  • Trading place mudah dilakukan, baik outdoor maupun indoor.
  • Tidak ada syarat khusus mengenai jumlah minimal. Asal guru sebagai fasilitator pendidikan cakap dan terampil, bahkan dengan kelas beranggotakan banyak anak juga tidak masalah. Kelas dengan sedikit siswa? Justru lebih baik.
  • Anda tidak butuh komputer dengan program mahal, aplikasi yang rumit atau aneka media pembelajaran lainnya. Hanya kertas, selotip dan pensil saja maka semua bisa dilaksanakan.
  • Bisa dilakukan untuk me-refresh tubuh dan pikiran siswa sebelum memulai mata pelajaran yang baru.

Modifikasi Strategi Pembelajaran Trading Place

Berikut adalah beberapa modifikasi dari trading place yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk kemudian diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Modifikasi 1: Kumpulkan Dengan Cepat 

Ini adalah salah satu modifikasi dari trading place yang akan cukup mengasyikkan jika diterapkan. Di sini, siswa akan diberi tugas namun dengan waktu yang terbatas.

Langkah-langkah : 

  1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan 3 nama hewan favorit dalam Bahasa Inggris.
  2. Guru meminta siswa melekatkan kertas tadi di dada atau bahu.
  3. Guru memberi siswa waktu 5 menit untuk berkeliling dan membaca kertas milik teman-teman mereka.
  4. Karena ini pelajaran Bahasa Inggris, guru bisa meminta mereka menggunakan pertanyaan yang sudah mereka kuasai, seperti : What's you favourite animal? 
  5. Setelah 5 menit, guru meminta beberapa siswa untuk menuliskan nama-nama hewan favorit dari masing-masing teman mereka.

Tujuan : 

Kegiatan ini memiliki banyak sekali tujuan, selain untuk bersenang-senang secara bermakna. Apa saja? 

  • Melatih siswa untuk berpikir cepat.
  • Melatih ingatan siswa.
  • Melatih topik yang dikuasai, dalam hal ini penggunaan kalimat 'what's your favourite animal?'
  • Siswa akan berinteraksi satu sama lain. Untuk beberapa mata pelajaran seperti bahasa dan pendidikan karakter, tentu hal ini sangat bermanfaat dan menjadi penekanan.

Variasi : 

Cara ini tidak hanya untuk pelajaran Bahasa Inggris semata, namun juga semua mata pelajaran lainnya. Termasuk juga tema dan topik yang beragam.

Anda bisa membagi kelas menjadi beberapa kelompok jika ternyata jumlah siswa terlampau banyak dan ruangan tidak memadai.

Selain ditempel di dada, kertas juga bisa ditukar. Jadi siswa bertanya dan yang lain memberikan kertasnya.

Anda bisa meminta siswa hanya mengingat jawaban temannya atau juga mencatatnya. Ini merupakan variasi yang bagus. 

Modifikasi 2 : Rangkum Sebanyak-banyaknya

Sekarang kita akan membahas versi kedua dari strategi ini, yang kami beri nama rangkum sebanyak-banyaknya? Ini lebih kepada sarana untuk meningkatkan daya saing dan jiwa kompetitif.

Langkah-langkah : 

  1. Guru menjelaskan topik yang harus dikuasai.
  2. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok di beri materi berbeda dari hand-out. Contoh : kelompok A diberi materi fakta tentang Albania. Kelompok B diberi fakta tentang Serbia. Kelompok C diberi fakta tentang Kroasia.
  3. Tiap orang harus pergi menemua anggota kelompok yang lain (A ke B,C,D,E) untuk mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. 
  4. Guru harus memberikan panduan dalam bentuk pertanyaan sebagai bekal siswa untuk saling bertukar informasi. Misal : Berapa jumlah penduduk? Apa makanan khas dari negara itu? Kapan negara itu merdeka?
  5. Di akhir, tiap anak diminta untuk menulis esai tentang fakta negara-negara Balkan lalu mengumpulkannya.
  6. Anak dengan esai yang paling banyak mengandung informasi benar, akan menjadi pemenang dan berhak mendapat hadiah dari guru.

Tujuan : 

Modifikasi kedua ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca dan mencerna informasi dari bacaan atau dari apa yang mereka dengarkan. Tujuan serta manfaat lainnya adalah :

  • Mengembangkan jiwa berani bersaing.
  • Melatih ketangkasan dalam mencari informasi.
  • Melatih keterampilan dalam merangkum apa yang sudah didapatkan.

Variasi :

Semua mata pelajaran dan topik bisa dieksplorasi dan elaborasi menggunakan strategi ini, namun justru tantangan sebenarnya ada pada bagaimana guru membuat hand-out dan pertanyaan untuk panduan.

Pastikan pertanyaan yang Anda buat selaras dengan informasi yang dibagikan. Jangan gunakan pertanyaan seperti berapa sisi dari sebuah jajaran genjang. Hal tersebut tidak memerlukan strategi ini.

Gunakan stop watch dan batasan waktu jika ingin hal ini menjadi lebih menarik. Padukan dengan model pembelajaran yang mendukung semangat kompetisi.

Anda juga bisa membuat ini menjadi semacam tugas kelompok, yaitu sebuah tantangan yang harus diselesaikan dengan team-work.

Modifikasi 3 : Mana Milikmu?

Pada bagian ketiga atau modifikasi nomor 3, Anda sebagai guru akan menguji sejauh apa ingatan siswa akan sesuatu yang mereka buat sendiri.

Langkah-langkah : 

  1. Guru menjelaskan materi.
  2. Guru memberikan tugas berupa pertanyaan.
  3. Siswa diminta untuk menulis jawabannya pada secarik kertas yang kemudian diketik dan dicetak (bisa pekerjaan rumah).
  4. Guru mengumpulkan tugas siswa, lalu menempelkannya di dinding ataupun papan tulis.
  5. Siswa diminta mengambil tugas yang menjadi miliknya.
  6. Guru memberitahu siswa yang salah mengambil jawaban yang disangka adalah miliknya.
  7. Guru memberikan jawaban yang benar. Siswa menulis dalam secarik kertas
  8. Kemudian siswa melakukan pertukaran informasi seperti biasa.
  9. Di akhir pelajaran, siswa diminta untuk berbagi jika ada jawaban milik temannya yang kurang tepat.

Tujuan : 

Kegiatan ini cukup seru dilakukan apabila siswa memang memiliki sarana untuk mengetik dan mencetak. Kenapa tidak ditulis? Karena siswa akan dengan mudah mengenali tulisan tangannya, bukan materi yang dimaksudkan. Beberapa tujuan lain : 

  • Siswa belajar bertanggung-jawab atas apa yang sudah mereka tulis.
  • Siswa diminta untuk menganalisa informasi yang kurang tepat yang mereka terima.

Variasi : 

Dalam melakukan aktivitas ini, Anda bisa melakukan variasi dengan cara meminta siswa untuk mencatat jawaban siapa yang kurang tepat dan bagian mana yang kurang benar, lalu membetulkannya. 

Anda bisa meminta siswa bukan hanya menjawab pertanyaan, tetapi membuat paragraf atau esai sesuai ketentuan, misal : bergenre narasi, menggunaan past tenses, memiliki tanda baca yang benar, dll.

Kesimpulan : 

Modifikasi Trading Place


Strategi pembelajaran trading place memiliki tujuan dan manfaat yang cukup besar dalam membantu para guru menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, menyenangkan, efektif dan bermakna.

Perlu dilakukan modifikasi agar manfaat yang didapat bisa makin besar serta mampu memunculkan serta memotivasi semangat siswa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya. 

Demikianlah artikel kali ini mengenai modifikasi dari strategi pembelajaran trading place. Tentu tidak hanya ini, Esai Edukasi akan terus berbagi aneka strategi lainnya semisal Strategi Pembelajaran Inkuiri. Untuk itu terus dukung kami. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membaca. 

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Modifikasi Strategi Pembelajaran Trading Place"