Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebenarnya ada banyak referensi menarik yang bisa digunakan untuk memahami serta mengetahui cara mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Meski demikian, nyatanya istilah pembelajaran berdiferensiasi atau differentiated instruction seperti sesuatu yang benar-benar baru bagi komunitas pendidik di tanah air pada umumnya.

Hal ini wajar karena sebelum era industri 4.0 dan pembelajaran abad 21, bisa dikatakan banyak guru yang menggunakan konsep pendidikan universal atau kalau boleh dibilang satu cara untuk semua.

Ini artinya guru memberikan cara yang sama untuk menyampaikan materi kepada semua siswa dalam satu kelas. Tentu ini memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.

Daftar Isi:
Cara Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi
pembelajaran berdiferensiasi

Mengapa Menggunakan Pembelajaran Berbasis Diferensiasi?

Perlu disadari setiap peserta didik itu unik. Mereka bisa datang dari beragam latar belakang, kehidupan sosial, agama dan budaya yang berbeda. 

Selain itu setiap peserta didik juga memiliki pemahaman awal yang berbeda pula ketika akan memasuki suatu bab pembelajaran yang baru. Ada yang memiliki tingkat kesiapan yang mengagumkan sehingga dapat dengan cepat melahap semua topik yang diberikan, ada yang sama sekali asing dengan apa yang akan diajarkan.

Di sinilah pembelajaran berdiferensiasi memainkan peranannya. Berawal dari kesadaran bahwa siswa memiliki latar belakang, kemampuan dan passion yang berbeda, pembelajaran berdiferensiasi memberikan alternatif penyampaian materi sekaligus penilaian yang sedikit berbeda. 

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

...differentiating instruction means ‘shaking up’ what goes on in the classroom so that students have multiple options for taking in information, making sense of ideas, and expressing what they learn. In other words, a differentiated classroom provides different avenues to acquiring content, to processing or making sense of ideas, and to developing products so that each student can learn effectively.

-Carol Ann Tomlinson, pendidik sekaligus penulis buku How to Differentiate Instruction in Academically Diverse Classrooms.

Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Pertanyaan dasar inilah yang seharusnya menjadi titik awal bagi para pendidik yang masih asing dengan istilah itu sebelum benar-benar diajak (atau dipaksa) mengimplementasikan hal tersebut di kelas masing-masing.

Jadi apa yang dimaksud pembelajaran berdiferensiasi itu? Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian metode atau cara mengajar yang dipilih dan dilakukan oleh guru untuk mengakomodir keberagaman peserta didik yang ada di kelas yang mencakup pemilihan, penggunaan dan variasi konten, proses belajar, penilaian serta produk pembelajaran dan lingkungan belajar.

Dari pengertian di atas, dapat diketahui empat elemen penting yang bisa divariasikan, yakni; konten, proses, produk/penilaian dan lingkungan belajar.

Sebelum memahami lebih jauh empat elemen tersebut, harus ditanamkan ke dalam setiap guru sebagai manajer kelas sekaligus fasilitator peserta didik, bahwasannya pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu filosofi mengenai cara pembelajaran yang efektif menggunakan berbagai metode pembelajaran atau strategi pengajaran. 

Jadi ini tidaklah nama untuk satu metode, melainkan sebuah kerangka kerja yang mengutamakan pembelajaran berbasis kebutuhan siswa dimana guru harus melakukan variasi strategi, model dan metode ajar.

Lebih jauh dalam laman Reading Rocket, Tomlinson mengutarakan variasi dari empat elemen tersebut yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis diferensiasi yang mengutamakan cara penyampaian materi ajar bagi siswa dari beragam latar belakang.

  1. Konten: adalah materi, topik atau hal yang akan digunakan dalam pembelajaran.
  2. Proses: adalah aktivitas, cara, metode atau pelaksanaan pembelajaran.
  3. Asesmen atau Produk: adalah karya atau segala seusuatu yang diciptakan, dihasilkan dan dikreasikan oleh peserta didik pada pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru sebagai salah satu instrumen asesmen. 
  4. Lingkungan Belajar: merupakan tempat dan sarana belajar yang dibutuhkan oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam mengelola dan mengolah keempat area tersebut di atas, maka guru harus berpedoman pada setidaknya tiga hal, yakni: 

  • Kesiapan belajar.
  • Minat Belajar.
  • Profil Siswa.

Cara Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi

ilustrasi pembelajaran berdiferensiasi, sumber: TeacherGoals

Karena pentingnya memahami pembelajaran berdiferensiasi, maka isu ini menjadi salah satu dari tiga topik utama dalam Program Guru Penggerak.

Lalu bagaimana cara mengimpilementasikan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas? Ann Tomlinson mengutarakan idenya dalam tulisannya di laman ini

Dalam penerapan pembelajaran yang berdiferensiasi ini, guru bisa memvariasikan empat elemen atau area, seperti: 

Konten

  • Memberikan pre-test untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konten pembelajaran yang akan diberikan.
  • Memberikan berbagai versi topik yang berbeda untuk dipilih didiskusikan oleh siswa.
  • Infografis detail yang terkait dengan pembelajaran.
  • Peta konsep.

Proses

  • Small-Group Discussion.
  • Penugasan individu.
  • Menceritakan pengalaman pribadi.
  • Menceritakan opini terkait topik yang dipelajari.

Penilaian - Produk

  • Siswa membuat tugas individu berupa produk.
  • Membuat rangkuman kegiatan pribadi.
  • Presentasi di depan kelas.
  • Membuat cerita pendek, novel, rangkuman, dll.

Beberapa strategi dan alternatif aktivitas berbasis pembelajaran berdiferensiasi:

  1. Melakukan pembelajaran Hybrid Learning dan Blended Learning sebagai sarana penyampaian materi dan KBM juga merupakan perwujudan dari pembelajaran yang variatif berbasis kebutuhan siswa.
  2. Seringkali dalam mengerjakan tugas, beberapa siswa mampu menyelesaikannya dengan baik jauh lebih cepat dari yang lain. Untuk mengakomodir hal seperti ini, maka ada baiknya guru menyiapkan kegiatan atau materi pengayaaan
  3. Journaling secara rutin juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran berbasis diferensiasi yang mengakomodir passion siswa. 
  4. Beberapa metode lainnya yang cocok dengan filosofi ini antara lain: think-pair-share, kerja kelompok berbasis minat yang sama, membuat pementasan drama atau roleplay teaching methods, dll. 

Itulah sekilas pembahasan mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi beserta contoh implementasinya di kelas. 

Perlu diketahui bahwa tiada gading yang tak retak. Ada banyak tanggapan mengenai filosofi pembelajaran berbasis diferensiasi ini, misalnya beberapa mengkomparasikannya dengan universal design of learning

Apapun itu, pembelajaran berdiferensiasi tetap adalah sesuatu yang penting untuk terus dipelajari, dipraktikkan dan dikembangkan demi tercapainya perbaikan kualitas pendidikan kita. 

Baca juga 10 contoh pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi untuk mata pelajaran Bahasa Inggris yang mudah dan menyenangkan.

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Cara Mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi"