Widget HTML #1

Manfaat Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran

Pengertian Kerja Kelompok 

Metode kerja kelompok adalah suatu metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar dimana guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok menurut pertimbangan tertentu dan dengan cara sedemikian rupa dengan tujuan untuk melakukan aktivitas tertentu terkait pembelajaran, seperti diskusi, meneliti, merumuskan, menghasilkan opini bersama, membuat karya, dan lain-lain. 

Manfaat Kerja Kelompok 

Metode Kerja Kelompok
Metode Kerja Kelompok

Berikut ini adalah manfaat dan kelebihan dari penggunaan metode belajar kelompok yang dilakukan di kelas pada saat kegiatan belajar mengajar. 

  1. Mengajarkan aneka social skills secara nyata, antara lain kemampuan bersosialiasi, berkomunikasi, bekerja-sama, berkolaborasi dan bekerja secara tim. 
  2. Memberikan perspektif baru kepada siswa mengenai pentingnya bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu masalah.
  3. Memberikan siswa kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya dengan baik dalam kelompok kecil dimana mereka mungkin malu melakukannya dalam kelompok besar.
  4. Melatih jiwa kepemimpinan.
  5. Mengajarkan cara bekerja secara efektif.
  6. Membiasakan bekerja dalam tim yang mana ini merupakan amanat dari tujuan pendidikan
  7. Mengajarkan kemampuan untuk melakukan manajemen kelompok.
  8. Melatih siswa untuk lebih bertanggung jawab.
  9. Melatih siswa menjadi lebih kreatif. 
  10. Melatih critical thinking

Kekurangan Metode Kerja Kelompok

manfaat kerja kelompok
Kekurangan kerja kelompok

Meski demikian harus diakui tidak ada gading yang tak retak. Ada juga kekurangan metode kerja kelompok yang wajib diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru.

Kekurangan ini bisa menjadi semakin kompleks tergantung dari kondisi kelas masing-masing. Untuk itu setiap pendidik perlu untuk mengenali karakter masing-masing siswa, termasuk juga menimbang apakah suatu materi memang cocok untuk diajarkan dengan metode bekerja secara kelompok dalam grup-grup yang sudah ditentukan.

Apa saja efek negatif dari kerja kelompok. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Konflik personal
  2. Ketidakmerataan kontribusi
  3. Aktivitas dalam grup melenceng dari tujuan
  4. Dominasi dari satu atau lebih anggota
  5. Membutuhkan pengawasan lebih

Itulah lima kerugian atau kelemahan dari penggunaan metode belajar dalam kelompok-kelompok. Adapun penjabaran dari masing-masing poin di atas adalah sebagai berikut ini : 

Konflik Personal 

Berbeda dengan bekerja secara individu, maka bekerja dalam grup memiliki tantangan tersendiri. Di luar konteks materi pembelajaran, ada satu potensi kerugian yang bisa tercipta, yakni munculnya konflik antara anggota kelompok.

Bisa jadi memang ada beberapa anak yang tidak saling menyukai dalam suatu kelas dan ketika mereka berada di kelompok yang sama, hal ini akan melahirkan gesekan-gesekan yang tidak perlu sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dicanangkan menjadi tidak tercapai atau bahkan gagal.

Skenario lainnya, ada memang konflik personal yang baru muncul ketika sedang dalam diskusi di kelompok. Konflik ini muncul sedemikian rupa dan siswa tidak mampu untuk mengatasinya dengan baik. Ketika terjadi pembiaran, hal terburuknya adalah konflik berkepanjangan bahkan setelah pembelajaran usai. 

Tentu masih banyak lagi skenario yang muncul namun di atas semuanya itu, hal yang paling dirugikan adalah semua orang, baik guru terlebih siswa. Tentu poin ini harus mendapat perhatian dari guru yang memang akan memilih metode kerja kelompok dalam kelas. 

Tips Mengatasi Konflik Personal

Meski demikian, justru skenario ini tidak boleh menjadi penghalang bagi guru dalam menerapkan inovasi yang berujung pada keberhasilan pembelajaran. Untuk mengatasi konflik antar individu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan : 

  • Lakukan pemetaan karakter. Hal ini perlu dilakukan agar siswa yang memang punya sejarah konflik bisa terpisah atau tidak berada dalam kelompok kerja yang sama. 
  • Tunjuklah satu orang sebagai ketua kelompok yang memang punya wibawa dan karisma tersendiri sehingga andaikan ada anggota yang ingin berkonflik merasa segan.
  • Pantau perkembangan dan dinamika yang ada di tiap kelompok. Lakukan mitigasi masalah jika di awal sudah ada gelagat yang kurang baik dalam hal pembentukan kelompok. 

Tentu ada beberapa tips lain yang sesuai dengan kondisi masing-masing kelas. Itulah tugas para pendidik untuk menemukannya. 

Ketidakmerataan Kontribusi

Kembali pada poin sebelumnya, harus diakui bahwa setiap individu punya pencapaian, ambisi, tujuan ataupun kemampuan yang berbeda. Hal ini pada hakikatnya sedikit banyak akan berpengaruh pada kontribusi mereka di dalam kelompok. 

Sangat jamak ditemukan ada kasus ketidakmerataan kontribusi. Dalam artian, misalkan : 

  • Ada anak atau sekelompok anak yang mengerjakan dengan penuh gairah dan effort yang tinggi, sedangkan yang lain hanya mengerjakan asal-asalan. 
  • Ada anak atau sekelompok anak yang berkontribusi secara finansial / iuran sedangkan yang menolak.
  • Ada anak atau sekelompok anak yang tidak mau terlibat sama sekali dengan aktivitas yang ada dalam grup.

Hal yang paling fatal adalah adanya ketidakjujuran untuk menyertakan keterangan siapa saja yang tidak mau berkontribusi. Hal ini bisa dikarenakan rasa sungkan ataupun ketakutan akan adanya intimidasi. Jika demikian maka bisa dikatakan penerapan metode kerja kelompok sudah gagal. 

Tips Mengatasi Ketidakmerataan Kontribusi

Adapun beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan untuk mengatasi kontribusi yang tidak merata atau njomplang antar anggota dalam suatu grup. Meski demikian kebijaksanaan dari masing-masing pendidik selaku fasilitator pendidikan adalah hal yang mutlak dilakukan karena pada dasarnya setiap kelas punya kondisi yang berbeda. 

  • Pantau dan lakukan monitoring kepada setiap kelompok secara berkala untuk melihat sejauh mana kontribusi yang ada.
  • Berikan aturan yang jelas di awal pembelajaran sebelum menggunakan metode kerja kelompok ini, termasuk juga parameter kontribusi tiap anggota yang ingin dicapai.
  • Pastikan bahwa akan ada perbedaan penilaian untuk masing-masing individu sesuai dengan kapasitasnya dalam memberikan pengaruh dan manfaat dalam kelompok masing-masing. 

Intinya guru selaku pelaksana pembelajaran dan manajer kelas harus benar-benar memberikan aturan yang baku dan jelas bagaimana dan apa yang harus dilakukan masing-masing individu. 

Aktivitas yang Tidak Sesuai

Sangat dimungkinkan sekali terjadi hal yang demikian : alih-alih mengerjakan tugas dalam grup, para siswa justru melakukan hal lain semacam bergosip, mengobrol dan melakukan tindakan lain yang tidak sesuai dengan kesepakatan di awal. Apa efeknya? 

  • Diskusi kelompok tentang materi yang diajarkan tidak terlaksana dengan baik.
  • Siswa tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, dalam hal ini penguasaan materi.
  • Kelompok tersebut gagal memberikan hasil yang sesuai dengan tepat waktu.

Itulah efek yang terjadi dan memang bagi para pembelajar muda, hal ini bisa saja terjadi. Tentu jika skenario ini terjadi, maka bisa dikatakan pembelajaran tidak berhasil.

Tips Mengatasi Aktivitas yang Tidak Sesuai

Untuk mengatasi skenario tersebut, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru sebagai seorang fasilitator pendidikan dalam kelasnya : 

  • Berikan deadline yang jelas dan konsekuensi apabila tidak berhasil mencapai hasil sebelum tanggal yang ditentukan. 
  • Amati dan tanyalah pada masing-masing kelompok progress yang sudah dicapai secara berkala.
  • Segera lakukan intervensi jika ternyata progress yang dicapai jauh dari harapan.

Dominasi Individu

Adalah suatu hal yang wajar terjadi jika ternyata dalam diskusi ataupun kerja bersama di suatu grup, terjadi hal yang dinamakan dominasi satu atau beberapa individu.

Secara umum ini merupakan kewajaran karena pada dasarnya memang ada satu atau beberapa orang yang punya wibawa ataupun pengetahuan lebih yang bisa berperang lebih banyak dari anggota yang lain. 

Namun jika tidak dikelola dengan baik, hal tersebut akan mengganggu kegiatan belajar mengajar, khususnya yang menggunakan metode group work dimana diharapkan setiap orang punya kesempatan yang sama mengungkapkan opininya. 

Beberapa hal berikut adalah latar belakang terjadinya dominasi satu atau beberapa orang dalam kelompok yang mungkin terjadi : 

  • Dominasi individu terjadi karena memang dalam kelompok tersebut, anggota kelompok yang lain kurang bisa diharapkan sehingga satu orang berdiri untuk mengambil alih tugas-tugas lainnya di luar kewajibannya.
  • Dominasi individu terjadi karena anggota kelompok yang lain sebenarnya mampu dan ingin memberikan kontribusi tetapi segan atau masih malu untuk mengungkapkannya di depan teman-temannya. 
  • Dominasi individu terjadi karena ada orang yang arogan dan memberikan intimidasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kelompok.

Tips Mengatasi Dominasi Individu

Untuk mengatasi adanya kemungkinan dominasi individu, guru sebagai seorang pendidik bisa melakukan penjelasan yang runtut di awal pembelajaran sekaligus monitoring pada saat berlangsungnya aktivitas dalam kelompok.

Pertama, guru harus menjelaskan bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dalam kelompok, terkait dengan kontribusi, memberikan ide, memaparkan opini, menyusun laporan maupun mempresentasikannya.

Kedua, guru harus hadir dan melakukan pengawasan dalam bentuk monitoring agar memastikan setiap anggota punya peranan di kelompoknya. 

Membutuhkan Pengawasan Lebih

Memang dibanding bekerja secara individu, melakukan metode kerja dalam grup jelas butuh energi dan waktu yang lebih. 

Guru harus benar-benar paham resiko dan hambatan yang mungkin muncul dari metode yang diterapkan ini. Mampukah guru melakukannya? Untuk itu penting melakukan pertimbangan, khususnya mengenai bobot materi, estimasi waktu, tujuan yang diharapkan termasuk juga konsep pelaksanaan. Semua harus jelas. 

Misal, apabila sebagai guru ingin melakukan project based learning dengan metode kerja kelompok, pastikan masing-masing anggota kelompok memberiakan partisipasi aktif secara positif, bukannya malah membuat proyek itu menjadi kacau. 

Selain itu guru juga harus membuat penilaian yang jelas dan terperinci, karena pada dasarnya kerja kelompok merupakan suatu metode dengan kekhasan tersendiri. 

Kesimpulan 

Pada akhirnya bisa diambil kesimpulan bahwa metode kerja kelompok merupakan salah satu metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran. 

Metode pengajaran kerja kelompok sangat sesuai dengan konsep pembelajaran abad 21 yang salah satunya mengedepankan kompetensi intrapersonal, termasuk berkomunikasi dan melakukan elaborasi dengan orang lain.

Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dari penggunaan metode kerja kelompok. Di samping itu, metode ini juga mengandung banyak resiko dan kekurangan. Guru harus benar-benar bijak dan pro-aktif untuk melakukan monitoring selama kegiatan berlangsung. 

Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut : 

  • Innerdive - 10 ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF GROUP WORK IN THE CLASSROOM - https://blog.innerdrive.co.uk/advantages-disadvantages-group-work
  • Washington University in St. Louis - Benefits of Group Work - https://ctl.wustl.edu/resources/benefits-of-group-work/
  • UKEssays - The Benefits of Group work in Learning - https://www.ukessays.com/essays/education/the-benefits-of-group-work.php
  • Esai Edukasi - Definisi dan Aneka Macam Pendekatan Pembelajaran (Teaching Approach) - https://www.esaiedukasi.com/2020/09/pendekatan-pembelajaran.html
  • Esai Edukasi - 153 Macam Metode Pembelajaran - https://www.esaiedukasi.com/2019/06/metode-pembelajaran-definisi-jenis-dan.html

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Manfaat Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran "