Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, Latar Belakang dan Penerapannya
Merdeka Belajar : Pengertian, Tujuan, Latar Belakang dan Penerapannya. Inovasi pemerintah di bidang pengembangan pendidikan tanah air terus bergelora. Merdeka belajar digaungkan oleh Pemerintah sejak 2019. Dampak dan penerapannya makin terasa, khususnya menjelang penerapan kurikulum terbaru pengganti K13 nanti tahun 2024.
Namun apa yang dimaksud dengan merdeka belajar? Benarkah hal ini akan secara efektif memberikan dampak bagi peningkatan kualitas siswa secara keseluruhan, termasuk juga meningkatkan mutu pendidikan Indonesia?
Dalam artikel kali ini akan dibahas tuntas apa itu merdeka belajar, termasuk juga pengertian, latar belakang kelahirannya, tujuan penerapannya dan implementasi di lapangan.
Harus diketahui pula bahwa merdeka belajar erat kaitannya dengan Kurikulum Merdeka. Bahkan bisa dikatakan konsep dan tujuan merdeka belajar adalah landasan utama bagi implementasi dari kurikulum ini. Pemahaman yang baik atas istilah tersebut pada hakikatnya akan mempermudah pula memahami apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka dilakukan pada proses belajar mengajar.
Apa itu Merdeka Belajar
![]() |
| Program Merdeka Belajar |
Pada perayaan Hari Guru Nasional 2019, Mas Mentri (sapaan akrab dari Mendikbud Nadiem Makarim) menyebut satu istilah yang kemudian menjadi salah satu program andalan dari kementriannya. Istilah itu adalah Merdeka Belajar.
Merdeka Belajar adalah suatu program inovatif untuk dunia pendidikan Indonesia dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem yang berlandaskan dua hal, yaitu; pertama pemberian kebebasan kepada siswa, guru dan sekolah untuk berinovasi dan melakukan kegiatan pembelajaran yang mandiri dan kreatif. Selanjutnya yang kedua adalah reformasi menyeluruh yang bukan hanya melulu mengenai kurikulum, namun menginisiasi sebuah gerakan di masing-masing sekolah melalui guru penggerak.
Baca juga: ide kegiatan untuk MPLS kelas 1 SD berbasis profil pelajar Pancasila dan Merdeka Belajar
Tujuan Merdeka Belajar
Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah menciptakan ruang inovasi yang luas kepada segenap eksponen dan elemen pendidikan di Indonesia demi mewujudkan pemulihan dan perbaikan mutu pendidikan secara menyeluruh.
Di samping itu, pencanangan program dan Merdeka Belajar oleh kemdikbud dan pemerintah tujuannya adalah sebagai upaya menggali potensi yang ada pada guru, sekolah dan murid demi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Latar Belakang Merdeka Belajar
Tentu semua program, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk diterapkan memiliki latar belakang.
Apa latar belakang Merdeka Belajar? Semuanya berpulang dari fakta bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum juga berada pada level yang dikatakan baik. Semua permasalahan klasik, khususnya mengenai isu rendahnya kemampuan sumber daya manusia menjadi pokok persoalan tahunan yang belum juga bisa diselesaikan.
Hal ini diperparah dengan adanya pandemi yang melumpuhkan berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, tak terkecuali dengan pendidikan.
Masyarakat, termasuk juga pemerintah dan sekolah terlihat gagap dalam melakukan inovasi demi memastikan seluruh peserta didik tetap menikmati layanan pendidikan yang baik, bahkan ketika PSBB dan PPKM berlangsung.
Kondisi itu juga membuka fakta bahwa terjadi jurang ketimpangan yang luar biasa di dalam dunia pendidikan. Ada sekolah yang sangat siap dengan sumber daya manusia serta sarana-prasarana yang mumpuni, namun di pihak lain banyak juga yang tidak tahu harus berbuat apa.
Hal ini sangatlah memprihatinkan. Berpulang daripada itu semua, maka pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akhirnya mengambil sikat untuk melakukan perubahan.
Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan program nyata yakni melalui Merdeka Belajar. Diharapkan ini semua mampu berujung pada peningkatan kualitas manusia Indonesia yang unggul dan inovatif.
Latar belakang itulah yang kemudian memantapkan penerapan Merdeka Belajar, termasuk juga penyusunan dan penyempurnaan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka.
Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
![]() |
Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar |
- Program Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
- Ujian Nasional (UN)
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi
Lebih lanjut mengenai rencana detail dalam empat hal di atas memang terlihat sangat revolusioner. Keberanian Mas Menteri dalam membawa angin segar perubahan benar-benar layak disebut sebagai upaya totalitas yang visoner.
Adapun implementasi dari empat program pokok kebijakan pendidikan terbaru tersebut adalah :
USBN berbasis Pembelajaran Holistik
Salah satu program visioner yang sudah diterapkan dalam semangat Merdeka Belajar ini adalah dengan mengubah USBN menjadi lebih holistik.
Kementrian Pendidikan telah menetapkan arah baru pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional tersebut, antara lain dengan :
Memberi kebebasan kepada sekolah untuk menyusun, merencanakan, melakukan, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan USBN di tingkat satuan pendidikan.
Pelaksanaan USBN tidak hanya semata menilai aspek pengetahuan saja melalui kegiatan tes tertulis, tetapi juga bentuk yang lain, semisal kerja kelompok, praktik, prakarya, presentasi dan proyek.
Penghapusan Ujian Nasional
Mas Menteri juga memutuskan bahwa pada tahun 2020 lalu adalah tahun terakhir diselenggarakannya UN atau Ujian Nasional.
Sebagai gantinya pemerintah sudah menyiapkan dan melakukan sebuah program evaluasi baru bernama Asesmen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter. Kedua hal ini dilakukan tidak di akhir masa sekolah, tetapi di tengah tahun ajaran dan berbasis komputer, sehingga kemudian dikenal dengan nama ANBK atau asesmen berbasis komputer.
Perubahan Cara Penyusunan dan Penggunaan RPP
Isi Merdeka Belajar selanjutnya adalah penyederhanaan administrasi guru, khususnya RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Penerapan RPP satu halaman dengan tetap mengandung komponon inti RPP, yaitu; tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen merupakan upaya agar guru punya waktu lebih banyak di kelas, alih-alih menyelesaikan urusan administrasi.
PPDB yang Lebih Fleksibel
Langkah dramatis selanjutnya adalah tentang PPDB. Sekarang, siswa dan orang tua siswa bisa memilih sekolah lebih fleksibel, tidak lagi terkungkung pada aturan PPDB Zonasi yang kaku.
Selengkapnya mengetai hal-hal tersebut diatas, silahkan unduh dokumen dan infografis berbentuk PDF, yang berisi tentang 4 Pokok Kebijakan Merdeka Belajar (Unduh).
Kebijakan Dalam Program Merdeka Belajar
Dalam rangka mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama dalam isi Merdeka Belajar, maka seluruh elemen bangsa harus bersatu hati dan menetapkan sikap bersama. Ini semua tidak lain adalah demi menyelamatkan masa depan generasi penerus, yakni calon-calon pemimpin kita selanjutnya
Adi, Esai Edukasi
Tidak hanya berhenti sampai di atas, pemerintah terus menata sistem pendidikan dengan melakukan perubahan lainnya, seperti :
- Program Kampus Merdeka
- Perubahan Mekanisme Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
- Program Organisasi Penggerak, Sekolah Penggerak dan Program Guru Penggerak
- Transformasi Penyusunan dan Penyaluran Dana untuk Perguruan Tinggi
- SMK sebagai Pusat Pendidikan Unggul
- Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka
- Perluasan Program Beasiswa dari LPDP (Lembaga Penyalur Dana Pendidikan)
- Kampus Merdeka Vokasi
- Merdeka Berbudaya
- Profil Pelajar Pancasila
- Akreditasi Sekolah Model Baru (Fase 4)
- Penetapan dan Penyelenggaraan Kurikulum Merdeka
Salah satu pondasi perubahan yang paling terasa adalah pelaksanaan akreditasi terbaru berbasis pengisian data SISPENA dan verifikasinya melalui visitasi asesor.
Pemerintah sudah menetapkan 4 butir kinerja inti dalam proses akreditasi terbaru tersebut serta telah membuat sebuah sistem berbasis internet untuk memudahkan pihak asesor dan sekolah target akreditas dalam melakukan kewajiban masing-masing.
Perubahan paling nyata selanjutnya adalah program Merdeka Belajar sebagai salah satu aspek perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013.
Kerjasama Semua Pihak
Tentu saja semua hal di atas patut diapresiasi sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan Merdeka Belajar yang sesungguhnya.
Jangan sampai istilah ini hanya menjadi jargon semata yang terlihat indah di luar tapi kosong isinya. Jika itu yang terjadi, maka seluruh elemen bangsa mengalami kerugian besar.
Merdeka belajar bisa juga dijadikan landasan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis toleransi mengingat Indonesia adalah sebuah negara multi budaya.
Dalam rangka mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama dalam isi Merdeka Belajar, maka seluruh elemen bangsa harus bersatu hati dan menetapkan sikap bersama. Ini semua tidak lain adalah demi menyelamatkan masa depan generasi penerus, yakni calon-calon pemimpin kita selanjutnya.

.jpg)
18 komentar untuk "Merdeka Belajar: Pengertian, Tujuan, Latar Belakang dan Penerapannya"
Banyak sekolah sudah menerapkan metode yang lebih fleksibel, termasuk RPP satu halaman dan asesmen kompetensi yang membantu memetakan kemampuan siswa secara menyeluruh. Bagi pendamping belajar, memahami prinsip-prinsip kebijakan ini bisa jadi panduan agar anak lebih termotivasi dan belajar mandiri. Untuk tips praktis dan contoh penerapan nyata Kurikulum Merdeka, Esaiedukasi.com memiliki artikel lain yang sangat bermanfaat dan bisa dijadikan referensi.
Meski begitu, tantangan seperti sistem tinggal kelas yang fleksibel kadang membuat penyesuaian kemampuan siswa perlu diperhatikan lebih matang. Namun, secara keseluruhan, kebijakan ini berfokus pada peningkatan mutu pendidikan, dengan menekankan pembelajaran yang kreatif dan adaptif. Untuk melihat berbagai contoh implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah lain, Esaiedukasi.com menyediakan artikel inspiratif yang bisa dieksplorasi lebih jauh.
Sayang banget masih banyak bolong soal pendidilan karakter entah jamannya emang sudah beda atau sistemnya yang belum sempurna yang pasti rasanya sebandel-bandelnya anak dulu sebodo-bodonya anak dulu gak berani sampe bully guru.. tetep ada takut dan segan sama guru gak seperti fenomena abak sekrg yg miris
Salah satu fokus penting adalah inovasi pendidikan yang menekankan keseimbangan antara keterampilan akademik dan nilai karakter. Meskipun sistem baru ini dirancang lebih fleksibel, beberapa celah terkait pendidikan karakter masih perlu diperkuat agar proses belajar tidak hanya akademis tetapi juga mendidik moral dan etika siswa.
Kebebasan Belajar memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri, tetapi tetap ada panduan guru penggerak yang memandu proses belajar agar tetap terarah. Hal ini membantu siswa mengembangkan kemandirian sekaligus menghargai aturan dan tata tertib di lingkungan sekolah.
Reformasi kurikulum juga menekankan Profil Pelajar Pancasila, yang menitikberatkan pada nilai-nilai karakter seperti gotong royong, disiplin, dan tanggung jawab 🌟. Dengan pendekatan ini, diharapkan fenomena perilaku negatif seperti bullying dapat ditekan melalui pembelajaran yang lebih holistik dan menyentuh aspek moral.
Beberapa kebijakan pendukung, termasuk asesmen kompetensi (ANBK) dan RPP satu halaman, dirancang agar guru lebih fokus pada kualitas pengajaran dan pengembangan karakter siswa. Dengan strategi ini, proses belajar menjadi lebih adaptif dan efektif, meski tantangan tetap ada di beberapa sekolah.
Walaupun ada perbedaan signifikan dengan masa lalu, penerapan Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh, dengan memperhatikan kebutuhan akademik dan karakter siswa secara seimbang.
Bagi yang ingin eksplorasi lebih jauh tentang bagaimana kurikulum ini diterapkan dan inovasi pendidikan apa saja yang sudah berjalan di berbagai sekolah, Esaiedukasi.com menyediakan artikel lengkap yang sangat informatif 📚. Wawasan tambahan ini bisa menjadi panduan untuk memahami pendidikan karakter dan kreativitas siswa dalam konteks Merdeka Belajar.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang fleksibel bagi guru dan siswa untuk beradaptasi, sehingga proses belajar bisa lebih menyenangkan dan bermakna meskipun ada tantangan di awal. Untuk melihat berbagai contoh implementasi nyata dan tips agar sistem ini lebih mudah diterima oleh siswa, Esaiedukasi.com punya artikel lengkap yang sangat informatif dan inspiratif
Sayangnya gak semua sekolah (termasuk gurunya) siap deh
Terlebih sekolah yang berada di kawasan 3 T
Tantangan nyata muncul ketika beberapa sekolah, terutama yang berada di kawasan 3T, belum sepenuhnya siap menghadapi kebijakan pendidikan ini. Kesiapan guru dan fasilitas sekolah sangat memengaruhi efektivitas penerapan Kurikulum Merdeka, sehingga inovasi pendidikan tetap menjadi kunci untuk menyesuaikan strategi belajar yang lebih adaptif.
Pendekatan Merdeka Belajar menekankan pada mutu pendidikan yang menyeluruh, bukan hanya mengukur hasil akademik. Dengan kebebasan belajar, siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat, sekaligus menumbuhkan karakter, kompetensi, dan kreativitas yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Guru penggerak memiliki peran penting dalam memastikan implementasi reformasi kurikulum ini berjalan lancar. Mereka tidak hanya memandu proses belajar, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemandirian, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang menjadi inti dari inovasi pendidikan.
Beberapa kebijakan pendukung, seperti asesmen kompetensi (ANBK), RPP satu halaman, dan PPDB zonasi, dirancang agar sekolah lebih fleksibel dalam mengatur proses belajar. Hal ini membantu guru dan siswa menyesuaikan diri dengan Kurikulum Merdeka tanpa kehilangan fokus pada mutu pendidikan.
Walaupun masih ada tantangan di beberapa wilayah, penerapan Merdeka Belajar memberikan dampak positif pada sistem pendidikan secara keseluruhan. Sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kreatif dan adaptif, sehingga siswa tetap termotivasi meski menghadapi keterbatasan fasilitas.
Untuk mendapatkan wawasan lebih lengkap dan inspiratif tentang implementasi Merdeka Belajar serta berbagai inovasi pendidikan di Indonesia, Esaiedukasi.com menyediakan artikel-artikel menarik yang bisa dijelajahi lebih lanjut 📚. Dengan membaca lebih banyak, berbagai strategi dan contoh nyata bisa diterapkan, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang kebijakan pendidikan yang visioner ini.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka, yang memberi ruang inovasi bagi guru dan fleksibilitas bagi siswa, agar pembelajaran lebih bermakna dan adaptif. Walaupun kebijakan ini berbeda dengan sistem UN sebelumnya, tujuannya tetap sama: memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal dan mampu mengembangkan potensi terbaiknya. Untuk eksplorasi lebih jauh tentang implementasi Merdeka Belajar dan inovasi pendidikan di sekolah, Esaiedukasi.com menyediakan artikel lengkap yang bisa dijadikan referensi.
Semoga outputnya tetap sesuai harapan yaa.. dengan program yang dirancang sedemikian rupa baiknya, dan kudu juga ada kerjasama dari para tenaga pendidik dan peserta didik.
Anakku uda ngalamin ANBK atau asesmen berbasis komputer nih..
Butuh penyesuaian aja sih yaa.. secara gak kebayang kalau ANBK ini dilakukan di pelosok yang belum tersedia komputer di sekolahnya.
Kurikulum Merdeka dirancang untuk menekankan inovasi pendidikan di sekolah, sehingga guru dan siswa memiliki ruang kreatif untuk mengeksplorasi metode belajar yang lebih efektif dan menyenangkan. Hal ini membuat proses belajar bukan sekadar menunggu hasil akhir, tetapi juga menekankan pengalaman belajar yang bermakna.
Kerjasama antara guru penggerak dan peserta didik menjadi kunci suksesnya implementasi kebijakan ini. Guru memiliki peran penting untuk membimbing, memfasilitasi, dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kondisi masing-masing sekolah, terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas.
Asesmen kompetensi atau ANBK menjadi salah satu inovasi penting dalam Merdeka Belajar, menggantikan ujian standar lama dengan metode penilaian yang lebih holistik dan berbasis keterampilan 🌟. Penilaian ini fokus menilai pemahaman dan kemampuan siswa secara menyeluruh, bukan hanya hafalan.
Tantangan nyata muncul di sekolah yang berada di pelosok, di mana fasilitas komputer dan jaringan masih terbatas. Pendekatan fleksibel dan kreatif sangat dibutuhkan agar Kurikulum Merdeka tetap dapat diterapkan secara efektif, tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan.
Program ini juga selaras dengan prinsip Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan demikian, meskipun asesmen berbasis komputer menjadi bagian dari reformasi kurikulum, tujuan utamanya tetap membangun siswa yang cakap dan berkarakter.
Untuk eksplorasi lebih lengkap tentang penerapan Merdeka Belajar, inovasi pendidikan di sekolah, dan strategi menghadapi tantangan ANBK di berbagai wilayah, Esaiedukasi.com menyediakan artikel-artikel menarik yang bisa dijadikan referensi 📚. Konten tersebut akan sangat membantu memahami bagaimana kebijakan pendidikan ini bekerja dalam praktik nyata.
Lebih jauh, beberapa sekolah telah mencoba berbagai metode inovatif, mulai dari RPP satu halaman hingga asesmen kompetensi yang adaptif, agar proses belajar terasa lebih menyenangkan dan bermakna. Bila ingin eksplorasi inspirasi lain tentang bagaimana Merdeka Belajar diterapkan di berbagai sekolah, Esaiedukasi.com menyajikan banyak artikel menarik yang bisa jadi referensi lengkap.