Widget HTML #1

Cara Mengisi SISPENA 2.0 untuk Akreditasi

Cara mengisi Sispena 2.0 adalah sesuatu yang harus diketahui oleh sekolah sasaran akreditasi saat ini. Web ini digunakan sebagai sarana akreditasi untuk jenjang SD,SMP, SMA, SMK dan Madrasah. Sebelum para penilai atau asesor dari Kemdikbud (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) melakukan visitasi dan verifikasi, maka sekolah wajib memahami, melakukan dan mengisi SISPENA 2.0 sebagai prasyarat mutlak.

Dalam artikel berikut akan dijelaskan cara mengisi Sispena untuk jenjang sekolah dasar (SD), yakni dengan mengunggah dokumen yang diperlukan, melakukan penskoran secara mandiri serta menghitung skor sementara sebagai gambaran sebelum kedatangan asesor. 

Pembaca juga bisa mengunduh dokumen resmi dari BAN-SM Kemdikbud yang berisi Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) terbaru sebagai pedoman pengisian dan unggah Data Isian Akreditasi (DIA).

Daftar Isi:

Memahami Alur Akreditasi 

Cara Mengisi Sispena S/M untuk Akreditasi
cara mengisi SISPENA

Sebelum beranjak ke pembahasan cara melengkapi dokumen dan mengunggah data ke aplikasi SISPENA 2.0 untuk akreditasi sekolah, maka haruslah memahami alur dan proses akreditasi dengan baik terlebih dahulu.

Adapun alur pelaksanaan akreditasi secara umum adalah sebagai berikut : 

  1. Pihak sekolah mengajukan diri untuk mengikuti akreditasi.
  2. Login SISPENA S/M 2.0 
  3. Memahami dokumen dan segala prasyaratan 
  4. Mengisi SISPENA dengan cara mengunggah data ke DIA
  5. Melakukan penilaian secara mandiri
  6. Menunggu visitasi dari asesor
  7. Proses verifikasi, termasuk observasi dan penilaian dari asesor secara onsite berupa visitasi langsung

Dalam artikel sebelumnya sudah dibahas cara login sispena 2.0, silahkan dibaca dahulu jika belum memahaminya. Selanjutnya akan disajikan tutorial melengkapi dan unggah dokumen melalui fitur DIA.

Pedoman Memahami Butir Kinerja Inti dalam SISPENA 2.0

Apa saja yang perlu disiapkan untuk menghadapi akreditasi sebelum kedatangan petugas penilai dari BAN-SM (Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan? Dalam proses akreditasi terbaru, sekolah harus melengkapi 4 butir kinerja inti yang ada, yakni : 

  1. Mutu Lulusan
  2. Proses Pembelajaran
  3. Mutu Guru
  4. Manajemen Sekolah/Madrasah

Itulah keempat butir yang harus dipahami dan dilengkapi. Setiap butir kinerja inti tersebut terdiri dari beberapa butir yang mana masing-masing memerlukan data untuk diunggah ke sistem.

Misal dalam butir kinerja inti Mutu Lulusan, terdapat 11 butir, yakni nomor 1 sampai 11 yang antara lain contohnya adalah : siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi (butir 1), siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah (butir 2), dan seterusnya hingga butir ke 11.

Pada butir ke 12 akan masuk ke klasifikasi butir kinerja inti yang kedua, yakni Proses Pembelajaran. Begitu seterusnya hingga butir kinerja inti yang keempat. Untuk jenjang SD, dalam DIA SISPENA S/M 2.0 total ada 36 butir.

Lalu setiap butir terdiri dari : 

Capaian Kinerja, dimana nantinya akan terbagi menjadi 4 level dengan level empat sebagai yang tertingi (skor sempurna). 

Bagian Capaian Kinerja ini berbentuk kolom. Setiap butir memiliki definisi skor yang berbeda. Misal untuk butir 1, isi dari Capaian Kinerja yang sudah ditetapkan adalah 

Level Definisi Capaian Kinerja
4 Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
3 Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
2 Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
1 Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.

Usahakan untuk memenuhi definisi capaian kinerja level 4 agar nilai akreditasi bisa bagus. Perlu diketahui juga meski pihak sekolah yang mengisi atau menilai, nanti pihak asesor yang akan mencocokan apakah kondisi di lapangan sesuai dengan penilian tersebut

Selanjutnya juga ada Petunjuk Teknis untuk masing-masing butir yang berisi penjelasan spesifik apa yang harus disiapkan dan nantinya dinilai oleh petugas yang sudah ditunjuk Kemdikbud Republik Indonesia.

Dalam bagian Petunjuk Teknis terdiri dari tiga bagian, yakni : 

  • Definisi
  • Pembuktian Kinerja
  • Kesimpulan Penilaian

Definisi terdiri atas penjelasan terperinci mengenai aspek, istilah, elemen atau hal yang dinilai. Misalkan dalam butir satu, poin definisi menjelaskan pengertian istilah disiplin dan membudaya. Memahami bagian ini sangat penting agar ada kesamaan visi dan pengertian antara semua pihak.

Bagian Pembuktian Kinerja berisi 3 hal yakni : 

  1. Observasi :  yang berisikan tabel tentang aspek dan indikator observasi serta hasil observasi.
  2. Telaah Dokumen : berisi aspek yang ditelaah, nama dokumen dan hasil pencocokan antara dokumen yang diunggah dan bentuk fisik dari dokumen tersebut.
  3. Wawancara : berisi tabel yang akan digunakan oleh asesor untuk menentukan subyek wawancara dan pokok bahasan penilaian dalam wawancara.

Bagian terakhir adalah Kesimpulan Penilaian yang terdiri dari narasi hasil penilaian dan nilai (skor) untuk menetapkan capaian dari butir yang ditelaah, apakah masuk kategori 1,2,3 atau 4. Semua ini adalah gambaran dari apa yang akan dikerjakan oleh asesor. 

Infografis mengenai Butir Akreditasi, Capaian Kinerja, Pembuktian Kinerja dan Kesimpulan Penilaian oleh Asesor : 

Infografis 4 butir kinerja inti akreditasi SISPENA
4 butir kinerja inti akreditasi SISPENA

Infografis Isi masing-masing butir akreditasi
Isi masing-masing butir akreditasi

Dengan memahami semua hal di atas, maka sekolah diharapkan mampu mengunggah data yang sesuai dengan yang diminta serta menyiapkannya untuk keperluan visitasi yang tentu saja untuk hal ini butuh hardcopy atau bentuk fisik. 

Langkah Melakukan Unggah Data ke SISPENA 2.0

Setelah memahami dokumen apa yang diminta, silahkan lakukan unggah data. Adapun data yang harus diunggah adalah : 

  • Data yang diunggah maksimal 2 MB (2000 KB).
  • Jenis file yang diizinkan: PDF, JPG, PNG, GIF, MP4, AVI, MP3, WAV.
  • Siapkan juga dokumen yang tidak diminta diunggah ke SISPENA karena mungkin akan ditanyakan oleh asesor akreditasi saat visitasi. 

Lalu bagaimana cara unggah dokumen ke SISPENA? Berikut adalah cara dan langkah-langkah untuk mengisi dan menggunggah data ke SISPENA melalui fitur DIA.

  1. Buka situs SISPENA S/M.
  2. Login dengan mengisi username dan password.
  3. Selanjutnya akan muncul halaman dashboard. Pilih menu Data Isian Akreditasi yang ada di bilah kiri. Menu ini ada di bawah menu dashboard.
  4. Akan muncul laman selanjutnya yang berisi Dokumen Sekolah, IPM, IPR, DIA dan Kartu Kendali.
  5. Pilih menu DIA.
  6. Akan muncul butir-butir yang harus dilengkapi di sisi kiri. 
  7. Pilih butir yang akan dilengkapi.
  8. Gulir ke bawah, ke bagian tabel dokumen yang harus diisi. 
  9. Baca dengan teliti dokumen yang dimintah.
  10. Untuk unggah dokumen pilih choose file dan upload dokumen yang tersimpan di PC/laptop.
  11. Jika ingin memperbaiki dokumen yang sudah diunggah, ulangi langkah no 9. Perlu diperhatikan tidak ada menu hapus dokumen. Jadi silahkan timpa dengan file yang baru.
  12. Pilih satu dari empat level yang ada. Baca definisi capaian kinerja dengan baik.
  13. Jika sudah, ulangi dari langkah nomor 6. 
  14. Apabila sudah terunggah dengan benar, maka warna nomor dari butir tersebut akan menjadi hijau dan status akan tertulis sudah unggah.

Itulah cara mengisi SISPENA melalui Data Isian Akreditasi. Mulailah siapkan segala dokumen yang diminta dan unggah sesuai langkah-langkah di atas.

Langkah final adalah centang bagian saya yakin dan setuju dengan penilaian ini. Kemudian tekan tombol Simpan dan Selesai.

Baca juga fungsi dan manfaat mengikuti Program Guru Penggerak

Tips Mengisi SISPENA S/M untuk Akreditasi

Sangat mungkin terjadi bahwa dalam pengisian SISPENA akan muncul berbagai kendala. Berikut adalah beberapa masalah terkait pengisian data SISPENA beserta solusi pemecahannya : 

Website SISPENA tidak bisa dibuka. 

Bagaimana jika website SISPENA tidak bisa dibuka atau diakses? Kendala ini terjadi di pusat atau server. Maka diamkan saja dan buka beberapa saat kemudian. Bisa jadi server sedang melakukan perbaikan atau sedang banyak trafik data yang masuk. 

Data error atau corrupt. 

Bagaimana jika tertulis data error atau corrupt padahal sudah melakukan unggah data? Ini karena data atau dokumen yang diunggah tidak sesuai syarat, biasanya karena melebihi kapasitas yang sudah ditetapkan, yakni 2 MB. Silahkan kompres atau perkecil dan unggah kembali.

Data tidak ditemukan / not found.

Ketika data dibuka tertulis not found atau data tidak ditemukan. Bagaimana penyelesaiannya? Biasanya ini karena data yang diunggah mengandung link atau tautan ke Google Drive maupun cloud penyimpanan lainnya dan kemudian data itu dipindah. Hal ini menyebabkan tautan rusak. Jangan pindah data dari GDrive atau unggah lagi tautan yang ada di dokumen tersebut. 

Data berubah.

Data yang diunggah tiba-tiba berubah. Apa yang terjadi? Ini wajar karena butir-butir tertentu saling terkait. Misal (sekali lagi misalkan) butir 4 poin 2 (tentang RPP) sama dengan butir 13 poin 1. Maka data yang terbaru yang akan dipakai. Ini memudahkan sekaligus menyulitkan. Silahkan buka fitur Dokumen Sekolah untuk mengetahui butir-butir yang saling terkait. 

Demikianlah tutorial pengisian dan unggah dokumen SISPENA jenjang SD dan MI. Selanjutnya jika membutuhkan, silahkan download Dokumen IASP dari Kemdikbud. Semoga sukses selalu untuk Anda. 

Baca juga contoh dan unduh SK Panitia Akreditas Sekolah/Madrasah

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Cara Mengisi SISPENA 2.0 untuk Akreditasi"