Display Ad

Selain Jadi Guru, Ini Dia 10 Profesi yang Cocok untuk Lulusan FKIP

Esai Edukasi - Salah satu tantangan besar jadi guru adalah gajinya sedikit sedangkan beban kerjanya sangat berat, khususnya terkait sindrom ganti mentri ganti kurikulum. Di kondisi yang menantang mental tersebut, pada akhirnya banyak guru, khususnya yang masih berusia muda ingin switch career. Begitu pula mahasiswa FKIP, ada diantara mereka yang berpikir realistis untuk kemudian mencari profesi selain guru paska lulus.

Ini sebenarnya wajar andai seseorang mendapatkan pekerjaan yang mungkin berlainan dengan latar belakang keilmuan mereka. Sebagai contoh, lihatlah para menteri kita. Berapa yang linier antara bidang pekerjaan dan latar belakang akademik mereka?

Selain Jadi Guru, Ini Dia 10 Profesi yang Cocok untuk Lulusan FKIP
Tidak mau jadi guru, tidak masalah!

Khusus untuk fenomena menghindar jadi guru, ini juga bisa dimaklumi. Hanya ada dua jenis guru yang aman di Indonesia, guru ASN bisa dikatakan pasti sejahtera karena kehidupannya di-back up negara, dan guru swasta institusi besar. 

Namun, sebenarnya yang paling aman adalah guru ASN. Banyak sekali guru swasta dari sekolah besar yang ternyata gajinya hanya sampai level sejahtera, belum berkelimpahan. Lalu harus disadari pula bahwasanya bukan rahasia umum apabila di Indonesia, bisa saja sebuah sekolah yang punya latar belakang kuat secara institusi dan finansial, akhirnya bangkrut, karena pemerintah secara gila-gilaan membangun sekolah negeri secara massif dan terbiasanya mental rakyat Indonesia untuk mendapatkan keinginan mereka secara gratis, termasuk pendidikan. 

Melihat secuil fakta tragis di atas, sungguh tidak bisa disalahkan jika pada akhirnya banyak alumni FKIP yang pada umumnya jadi guru, memlih profesi lainnya.

Untuk para mahasiswa keguruan yang tidak ingin jadi guru namun masih bingung mau jadi apa nantinya, maka artikel esaiedukasi.com kali ini sungguh sangat cocok dibaca sampai selesai. 

Meski pada dasarnya mahasiswa keguruan atau apapun itu bisa jadi apa saja, misal manager, pramusaji, sopir, bahkan presiden, namun 10 profesi ini kami seleksi khusus dengan pertimbangan masih memiliki kaitan dengan apa yang sudah didapatkan di bangku kuliah. 

ASN Non Guru

PNS non guru
PNS non guru

Di umur berapa kalian tahu jika ada lowongan ASN untuk semua jurusan, termasuk juga FKIP? Juga ada lowongan ASN untuk jurusan FKIP tetapi bukan untuk jadi guru di sekolah? Tentu ini sangat menarik bagi mereka yang ingin jauh-jauh dari profesi guru.

Untuk lebih jelas, silahkan lihat table berikut. Inilah posisi ASN yang bisa dilamar oleh lulusan sarjana pendidikan yang ingin berkarir menjadi abdi negara tetapi bukan guru.

No Jabatan / Formasi Deskripsi Tugas Singkat Instansi yang Membuka Formasi
1 Pengembang Model Penilaian Pendidikan Mengembangkan asesmen pendidikan, termasuk perencanaan, penyusunan, pemanfaatan, dan evaluasi hasil asesmen pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
2 Pengembang Kurikulum Merancang dan mengembangkan kurikulum pendidikan di instansi terkait. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
3 Pengembang Program Fasilitas Pelatihan Memantau dan mendorong penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah, serta peningkatan mutu pendidikan nasional. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
4 Pengembang Buku Melaksanakan sistem pengembangan buku yang mencakup materi pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
5 Analis Kata dan Terminologi Menganalisis kata dan istilah yang digunakan dalam materi pendidikan untuk memastikan kesesuaian dan akurasi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
6 Redaktur Program Bina Pendidikan Masyarakat Mengembangkan program pengembangan masyarakat untuk menjamin akses terhadap pendidikan berkualitas. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
7 Perencana / Pengembang Bahasa Menyiapkan bahan kebijakan teknis terkait sastra dan linguistik, serta melaksanakan dan mengevaluasi konseling linguistik dan sastra. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
8 Analis Bahasa dan Sastra Menyiapkan bahan kebijakan teknis dan melaksanakan penelitian bahasa dan literatur. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
9 Pengembang Program PAUD dan Pendidikan Non-Formal Menyusun program teknis pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan non-formal. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
10 Analis Kebijakan Melakukan evaluasi kebijakan publik serta penyusunan rekomendasi berbasis data. Bappenas, BPS, BKKBN, BPIP, Kemendagri, Kemenhub, Kementan, Kominfo

Data diatas diambil dari website Tirto dan penting untuk dicek kembali mengingat tiap tahun, lowongan CPNS selalu berubah, baik dalam hal posisi, jabatan, kuota atau peraturan. Namun dari tabel di atas bisa didapatkan gambaran bahwa ternyata lulusan sarjana pendidikan tidak harus melulu jadi guru.

Dengan persiapan yang matang dan keberuntungan,  tembus seleksi CPNS dan kemudian mendapatkan gaji plus aneka tunjangan bukan lagi impian. Tantangannya adalah bersaingan dengan jutaan orang yang mungkin juga melakukan hal yang sama. 

Mentor

menjadi mentor
menjadi mentor

Dalam artikel 11 pekerjaan sampingan guru, kami sudah menuliskan profesi ini, yaitu menjadi mentor. Pengertian mentor bisa sangat luas, antara lain:

  • Guru les freelance
  • Guru les untuk bimbel
  • Mentor/tentor privat untuk mahasiswa
  • Mentor untuk hal yang sangat spesifik, misal persiapan ujian TESOL, TOEFL, dll
  • Mentor online

Seperti kita ketahui, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, ada banyak sekali jenis mentor dan sarjana pendidikan yang memiliki penguasaan keilmuan spesifik (misal matematika, B. Inggris, Fisika, dll) serta skill mengajar, harusnya bisa menangkap peluang ini.

Memang tetap tidak jauh-jauh dari mengajar, tetapi peluang untuk mendapatkan kesejahteraan jauh lebih besar, dengan catatan memang ada kemampuan yang mumpuni dan layak untuk dibayar mahal.

Misal, seorang sarjana pendidikan dari fakultas pendidikan Bahasa Mandarin. Silahkan mempertimbangkan untuk mengambil peluang jadi guru prival freelance, mengingat tidak semua sekolah memiliki subyek Bahasa Mandarin. Padahal jaman sekarang banyak orang sadar menguasai Bahasa Mandarin adalah kunci membuka potensi peluang karir dan rejeki. Jika memang dibutuhkan, silahkan pindah ke kota besar dimana pangsa pasar lebih terbuka.

Begitupula dengan lulusan fakultas pendidikan kimia misalnya, bisa bekerja di LBB dimana kliennya adalah anak-anak SMA yang butuh tambahan pembelajaran di bidang kimia. 

Trainer/Motivator

menjadi trainer/motivator
menjadi trainer/motivator

Lulusan sarjana pendidikan jadi trainer atau motivator? Kenapa tidak! Justru seharusnya ini adalah 'makanan' yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Kemampuan pedagogis yang didapatkan selama di kampus bisa jadi modal berharga. Beberapa kelebihan sarjana kependidikan yang bisa dijadikan modal untuk melangkah menjadi seorang trainer antara lain: 

  • Memahami manajemen kelas
  • Memahami cara menyampaikan materi dengan baik
  • Memahami sistem evaluasi suatu pembelajaran
  • Mampu melakukan pemetaan silabus/materi training
  • Menguasai teknik-teknik yang tepat untuk menghidupkan suasana 

Khususnya Anda yang punya pengalaman terjun jadi guru dan tahu seluk-beluk dunia kependidikan di Indonesia, Anda bisa menjadi seorang trainer untuk melatih para guru dan bahkan kepala sekolah sekalipun.  

Demikian juga dengan motivator. Anda bisa menambah beberapa bidang lain untuk dikuasai, seperti 

  • NLP
  • SQ
  • Psikologi Praktis
  • Self Improvement
  • Character Building

untuk kemudian menjadi modal berharga untuk menjadi seorang motivator. Banyak sekali sekolah yang memanggil motivator untuk sesi parenting, menjelang ujian, makrab, atau program pengembangan SDM. 

Edupreneuer

Edupreneuer
Edupreneuer

Intinya edupreneuer adalah pengusaha di bidang pendidikan. Sebagai seorang lulusan sarjana pendidikan, akan sangat wajar jika terjun di bidang ini. Terlebih sekarang dengan kemajuan teknologi, maka usaha yang dibangun bisa naik ke level yang lebih tinggi, misal menjadi start-up.

Berikut adalah beberapa bentuk usaha di bidang pendidikan yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kalian yang berjiwa pengusaha: 

Bentuk Usaha Pangsa Pasar Peluang
Bimbel / LBB Siswa dan Mahasiswa Sangat dibutuhkan karena banyak orang tua yang ingin anaknya mendapat nilai baik atau menguasai materi pelajaran.
LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Masyarakat umum Banyak orang ingin mendapatkan skill yang spesifik, misal Bahasa Jepang, menjahit, atau komputer.
Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Institusi Hampir semua institusi memiliki program pengembangan SDM, ini bisa jadi peluang besar.
Sekolah Siswa Mendirikan sekolah swasta adalah puncak dari seorang edupreneur, meski nantinya tantangan yang dihadapi sangat kompleks, namun jika mampu memberikan hal yang dibutuhkan masyarakat, peluang untuk berkembang tetap ada.

Konsultan Pendidikan 

konsultan pendidikan
konsultan pendidikan

Jangan salah, konsultan pendidikan adalah salah satu profesi legit yang bisa mendapatkan cuan tinggi, jika memang berhasil mendapatkan banyak klien dan proyek besar.

Banyak lembaga pendidikan yang menaungi sekolah-sekolah swasta yang bonafid dan punya nama, setiap tahunnya membutuhkan konsultan pendidikan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya evaluasi kurikulum tahunan. Bahkan tidak sedikit yang butuh lebih dari satu.

Beberapa job-desk konsultan pendidikan antara lain:

  1. Membantu melakukan penyusunan program kerja, baik jangka pendek, menengah dan panjang.
  2. Membantu evaluasi kurikulum, manajemen, operasional dan hal-hal lainnya.
  3. Membantu menyusun program-program prioritas maupun pendamping.
  4. Membantu memenangkan persaingan dengan sekolah lainnya. 

Tentu tugas di atas hanyalah segelintir dari yang bisa ditawarkan oleh para konsultan pendidikan yang khusus menangani institusi. Ada juga konsultan pendidikan yang membuka jasa lebih spesifik, misal membantu siswa yang ingin kuliah ke luar negeri.

Selain itu LBB besar juga meng-hire konsultan pendidikan yang sebenarnya lebih mirip customer service, yang tugasnya antara lain membantu calon siswa memilih progarm terbaik di LBB tersebut. 

Apapun itu, pekerjaan ini sangat terbuka luas untuk kalian yang lulusan FKIP namun tidak ingin jadi guru. 

Penulis 

penulis
penulis

Tidak jadi guru tetapi jad penulis? Oh mengapa tidak. Terlebih untuk Anda yang pernah jadi guru, tentu ada banyak pengalaman yang bisa dituangkan menjadi buku. 

Bukan hanya buku, Anda juga bisa menjadi seorang penulis esai atau artikel yang mengupas seluk beluk pendidikan. Jika secara rutin tulisan Anda ditayangkan media massa besar, maka selamat, Anda akan mendapat satu sebutan tambahan, seorang pengamat pendidikan. 

Lalu tulisan seperti apa saja yang bisa dibuat? Silahkan lihat tabel berikut ini untuk mendapatkan inspirasi. 

Jenis Buku/Tulisan Fiksi/Non Fiksi Keterangan
Buku Pelajaran Non-Fiksi Tulislah core knowledge yang Anda miliki, termasuk dengan soal-soal dan pembahasannya. Buku pelajaran yang kemudian diadopsi oleh sekolah akan memberikan banyak keuntungan untuk Anda, selain popular juga royalty.
Opini, Kumpulan Esai, Esai, Artikel, Kumpulan Artikel Non-Fiksi Anda memiliki keresahan tentang dunia pendidikan? Maka tuangkan itu jadi tulisan. Jika itu artikel, esai, atau opini, kirim ke media massa. Jika sudah banyak, kumpulkan dan cetak jadi buku. Siapa tahu tulisan Anda dibaca pejabat dan Anda diangkat jadi staf ahli.
Buku Cerita Anak, Kumpulan Dongeng Fiksi Cocok untuk lulusan sastra ataupun Anda yang berjiwa bebas, memiliki fantasi yang mengagumkan serta menyukai cerita. Anak-anak suka dongeng dan cerita, termasuk sejak level PAUD. Anda juga bisa menerjemahkan cerita-cerita dari luar negeri.

MC/Artis

artis
artis

Guru adalah profesi yang selalu bertemu manusia, jadi jangan heran jika banyak guru punya kemampuan public speaking yang bagus. Anda juga punya hal yang demikian? Maka jadi MC atau artis bukan hal yang sulit.

1. MC (Master of Ceremony)

Seorang MC memandu jalannya acara, baik formal maupun informal, seperti seminar, pernikahan, talkshow, atau acara perusahaan.

Tugas Utama:

  • Membuka dan menutup acara dengan profesional.
  • Menjaga alur acara agar berjalan lancar sesuai jadwal.
  • Menyampaikan informasi penting dengan jelas dan menarik.
  • Berinteraksi dengan audiens agar suasana tetap hidup.
  • Mengatur transisi antar sesi atau pembicara.

Keunggulan lulusan FKIP:

  • Terlatih berbicara di depan orang banyak.
  • Menguasai teknik komunikasi, intonasi, dan cara menarik perhatian audiens.
  • Bisa menguasai materi dengan cepat, yang penting kalau harus membawakan acara edukatif atau seminar.

Pangsa Pasar:

Acara sekolah, universitas, seminar, pelatihan, pernikahan, atau acara perusahaan.

2. Artis (Aktor, Penyanyi, atau Selebriti Konten)

Artis bisa berperan di film, sinetron, teater, YouTube, TikTok, Instagram, atau media hiburan lainnya.

Tugas Utama:

  • Menampilkan bakat seni, entah akting, menyanyi, menari, atau berbicara di depan kamera.
  • Menciptakan konten yang menarik untuk audiens.
  • Berinteraksi dengan penggemar, baik offline maupun online.
  • Bekerja sama dengan tim produksi, sutradara, atau brand untuk proyek tertentu.
  • Keunggulan lulusan FKIP:
  • Kemampuan public speaking dan komunikasi dapat diterapkan dalam akting atau konten video.
  • Kreativitas pedagogis bisa digunakan untuk membuat konten edukatif yang menghibur (edutainment).
  • Pemahaman psikologi belajar dan audiens membantu menyesuaikan gaya penyampaian yang efektif.

Pangsa Pasar:

Media hiburan, industri film dan musik, platform digital (YouTube, TikTok, Instagram), atau acara live performance.

Pelatih

pelatih
pelatih

Ini sangat spesifik. Untuk Anda dari jurusan olah-raga dan seni, Anda juga bisa tidak jadi guru tetapi memilih jadi pelatih. 

Pelatih bisa ada dua, yakni:

  1. Pelatih privat: hanya mengajar satu atau dua siswa. 
  2. Pelatih klub/komunitas: melatih untuk sebuah klub/komunitas.

Bayaran pelatih bisa luar biasa mencenangkan, tergantung prestasi dan nama besar Anda. Untuk itu, tingkatkan profesionalitas dan rajin-rajinlah ikut kompetisi. 

Sebagai gambaran, seorang pelatih tenis untuk sebuah komunitas tenis terdiri dari 8 orang, bisa mendapatkan 1.500.000 rupiah untuk sekali datang satu sesi terdiri dari 2 jam. Sedang di lain sisi, pelatih biola privat bisa mendapatkan 250.000 rupiah sekali datang ke seorang siswa untuk 1.5 jam pertemuan. 

Penterjemah

menjadi penterjemah

Profesi ini sudah di singung di awal, yakni perterjemah. Untuk Anda lulusan FKIP Bahasa Inggris, Bahasa Daerah maupun Bahasa Indonesia, lowongan kerja jadi guru sekolah terbuka sangat lebar. Tetapi untuk subyek tertentu, misal Bahasa Rusia, Belanda, Italia, Swedia atau Spanyol, akan sangat kesulitan. 

Untuk itulah melirik pekerjaan selain guru adalah suatu keniscayaan. Dan menjadi seorang penterjemah bisa menjadi salah satunya. 

Content Creator 

menjadi content creator
menjadi content creator

Jangankan untuk mahasiswa yang tidak ingin jadi guru, para guru yang mengajar di sekolah, banyak yang juga sekaligus jadi kreator konten. Baik itu di platform Instagram, Facebook, Youtube maupun TikTok.

Hal ini patut dipahami karena memang jadi seorang content creator adalah jembatan menuju kesuksesan. Sudah ada beberapa orang yang membuktikannya. Misal Guru Gembul. Terlebih sekarang makin mudah untuk membuat konten karena makin murahnya hp serta makin banyaknya aplikasi pendukung.

Dengan menjadi kreator konten, Anda berpeluang mendapatkan berbagai sumber penghasilan, antara lain dari:

  • Adsense dan sejenisnya
  • Endorsement
  • Undangan dari insitusi/brand/artis
  • Donasi

Tentu masih banyak lagi sumber penghasilan yang bisa didapatkan. Untuk itu jangan khawatir, selain jadi guru, Anda bisa jadi yang lain, misal content creator. 

-----***-----

Menjadi guru memang sebuah panggilan hati. Mengajar bukan sekadar pekerjaan, tapi tanggung jawab untuk membentuk karakter, membimbing belajar, dan memberi inspirasi bagi generasi berikutnya. Namun, jika hati Anda tidak nyaman berada di ruang kelas atau tidak menemukan kepuasan dalam mengajar, jangan dipaksakan.

Dunia profesional sangat luas, dan ada banyak jalur karir lain yang tetap relevan bagi lulusan FKIP/S.Pd. Baik di bidang edukasi, kreatif, konsultasi, hingga wirausaha, semua peluang itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan, membangun pengaruh, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Intinya, ikuti passion, manfaatkan skill yang Anda miliki, dan pilih jalur yang membuat Anda senang dan bermakna. (esaiedukasi.com)

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

10 komentar untuk "Selain Jadi Guru, Ini Dia 10 Profesi yang Cocok untuk Lulusan FKIP"

hani 22 September 2025 pukul 21.19 Hapus Komentar
Bukan halangan ya walaupun dari FKIP, banyak jalan dan peluang kok untuk berprestasi. Walaupun guru dianggap profesi terhormat, tetapi miris di finansial yang diperoleh. Bisa juga sih tetap berprofesi guru, tetapi juga harus kreatif. Bisa juga loh sebagai konten kreator, tentunya masih soal edukasi sih, bukan joget-joget...duh...
Annisa Rizki Sakih 23 September 2025 pukul 05.12 Hapus Komentar
Wah artikelnya bermanfaat sekali. Lulusan FKIP memang banyak punya keunggulan dibanding beberapa jurusan lain diantaranya punya skill komunikasi publik yang cukup mumpuni dan berpikir kritis serta kompeten dalam problem solving.

Semoga banyak yang baca, jadi terinspirasi menyadari bahwa selain guru ada banyak peluang lain yang bisa dicoba karena pintu rezeki pasti selalu ada.
Okti Li 23 September 2025 pukul 07.35 Hapus Komentar
Pas banget saat guru diisukan jadi beban negara, daripada dicemooh, yg punya pendidikan basic keguruan, gak mesti jadi guru melulu salam ambil karir ya. Ada banyak pekerjaan kan yg ternyata bisa dilakukan dengan katar belakang yang dimiliki sebagai tenaga pendidik
Semangat!
deddyhuang.com 23 September 2025 pukul 08.00 Hapus Komentar
Penting banget buat kita tahu yaa soal jangan paksakan diri kalau ruang kelas bukan tempat impian, bisa cari yang cocok sesuai passion & skill.
Maria G Soemitro 23 September 2025 pukul 10.21 Hapus Komentar
jadi inget, dulu diwanti-wanti alm ibunda agar gak jadi guru, karena gajinya kecil
Alm saya guru, jadi ibu harus ikut banting tulang menambah pemasukan
Alhamdulilah dengan kemajuan teknologi, dunia kerja lulusan FKIP jadi luas, gak hanya berkutat jadi guru
Fenni Bungsu 23 September 2025 pukul 13.44 Hapus Komentar
Kalau ditelaah ternyata peluanganya jiga bisa ke mana² ya, meski mungkin kaitan bidangnya masih tentang pendidikan, jadi tinggal menguatkan skill yang lain
Annie Nugraha 23 September 2025 pukul 14.34 Hapus Komentar
Teman2 saya yang lulusan FKIP banyak yang jadi konsultan, edutrainer, dan mendirikan lembaga pendidikan. Mereka sukses di bidang yang mereka pilih dan konsisten di dunia pengajaran. Jadi inget dulu saya pernah memilih masuk IKIP (istilah FKIP di zaman saya) tapi alm. Ayah saya keberatan karena menurut beliau jadi guru itu madesu (ngekek). Padahal saya memang berjiwa guru.
Yuni Bint Saniro 23 September 2025 pukul 15.35 Hapus Komentar
Aku tuh selalu mengira kalau guru swasta di sekolah bonafide itu pasti makmur, ternyata nggak selalu begitu. Kalau guru di sekolah negeri, kalau nggak ASN kayaknya emang sulit sih.
lendyagassi 23 September 2025 pukul 16.56 Hapus Komentar
Ternyataaa.. luas sekali lapangan pekerjaan selain guru ketika lulusannya qualified di bidang tersebut. Aku sendiri tertarik sama orang-orang yang tetap mendedikasikan ilmunya di bidang lain untuk tetap berbagi.. seperti jadi konten kreator.

Aku jadi inget Jerome yaa.. lulusan matematika, tapi punya bisnis yang menggurita dan beberapa tidak ada kaitannya sama bidang keilmuannya.

Saluutt sama anak muda zaman skarang yang kreatif dan terus bertumbuh dan mengejar minat mereka.
Mutia Ramadhani 23 September 2025 pukul 17.46 Hapus Komentar
Selama ini orang mikirnya lulusan FKIP ya ujung-ujungnya pasti jadi guru. Padahal ternyata peluang lain masih luas banget, bahkan ada yang tetap nyambung ke dunia pendidikan tanpa harus ngajar di kelas. Banyak banget emang, teman-teman FKIP yang pinter nulis atau jago bikin konten, tapi gak sadar kalau itu bisa jadi profesi yang serius dan cuannya lumayan.

Contoh Judul Skripsi Terbaru

Recent Posts Label

Penting

Blog Profesional Terpercaya

Banner BlogPartner Backlink.co.id