Widget HTML #1

Memahami dan Menerapkan Pendekatan Sains, Teknologi Masyarakat (STM)

Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat atau STM digadang-gadang menjadi salah satu upaya pengembangan pendidikan di Indonesia. 

Ada berbagai macam pendekatan pembelajaran. Memang langkah memasyarakatkan pendekatan ini cukup tepat namun apakah sudah mencapai target? Rasanya belum. Banyak pihak terkait harus menyadari kembali pengertian, tujuan dan langkah dari pendekatan sains, teknologi dan masyarakat.

Pengertian Pendekatan STM

Definisi : STM >>> STS

STM atau sains, teknologi dan masyarakat berasal dari istilah yang sama yang dikenal sebagai STS atau science, technology and society. 

Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah  pendekatan terpadu dan holistik antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. 

Landasan Teori

Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.

Landasan Konsep 

Konten - Proses - Konteks

Untuk penyusunan materi pendidikan sains, hendaknya memperhatikan keterkaitan antara konten, proses dan konteks.

  • Konten, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fakta, definisi, konsep, prinsip, teori, model, dan terminologi. 
  • Proses, berkaitan dengan metodologi atau keterampilan untuk memperoleh dan menemukan konten. 
  • Konteks, berkaitan dengan kepentingan sosial baik individu maupun masyarakat atau kepentingan-kepentingan lainnya yang berhubungan dengan perlunya pengembangan dan penyesuaian pendidikan sains untuk menghadapi tantangan kemajuan zaman. 

Seperti yang diutarakan oleh Benneth et. al. (2005) , ternyata pendekatan STM merupakan pendekatan berbasis konteks yang memiliki peranan yang sangat penting dalam memotivasi anak dan mengembangkan keaksaraan ilmiah mereka berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak laki-laki dan perempuan yang berkemampuan rendah. 

Konsep Dasar STM

Menurut Rusmansyah (2003) dalam Aisyah (2007), pendekatan STM dilandasi oleh tiga hal penting yaitu:

  1. Adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi dan masyarakat.
  2. Proses belajar-mengajar menganut pandangan konstruktivisme, yang pada pokoknya menggambarkan bahwa anak membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan.
  3. Dalam pengajarannya terkandung lima ranah, yang terdiri atas ranah pengetahuan, ranah sikap, ranah proses sains, ranah kreativitas, dan ranah hubungan dan aplikasi.
pendekatan sains teknologi masyarakat
Pendekatan sains, teknologi dan masyarakat


Tujuan Pendekatan STM

Upaya Mengembangkan Sains Secara Komprehensif

Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) dalam pandangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora, pada dasarnya memberikan pemahaman tentang kaitan antara sains teknologi dan masyarakat, melatih kepekaan penilaian peserta didik terhadap dampak lingkungan sebagai akibat perkembangan sains dan teknologi (Poedjiadi, 2005). 

Menurut Raja (2009), keputusan yang dibuat oleh masyarakat biasanya memerlukan penggunaan teknologi untuk melaksanakannya. Bahkan, masyarakat dan ilmu pengetahuan menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menyimpan informasi. Peranan penting yang dimiliki oleh teknologi dapat berfungsi sebagai sarana tindakan dan penyidikan dalam pendekatan STM. Data juga menyiratkan sifat ilmu pengetahuan sebagai sebuah bidang di semua masyarakat.

Sains merupakan suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) dan proses penemuan pengetahuan. Teknologi merupakan suatu perangkat keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah bagi pemenuhan kebutuhan manusia.  Sedangkan masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial tertentu. Sains, teknologi dan masyarakat satu sama lain saling berinteraksi (Widyatiningtyas, 2009). 

Menurut Widyatiningtyas (2009), pendekatan STM dapat menghubungkan kehidupan dunia nyata anak sebagai anggota masyarakat dengan kelas sebagai ruang belajar sains. Proses pendekatan ini dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak dalam mengidentifikasi potensi masalah, mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah, mempertimbangkan solusi alternatif, dan mempertimbangkan konsekuensi berdasarkan keputusan tertentu.

Pendidikan sains pada hakekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan pengembangan nilai positif tentang hakekat sains melalui pembelajaran. Sains pada hakekatnya merupakan ilmu dan pengetahuan tentang fenomena alam yang meliputi produk dan proses. 

Pendidikan sains merupakan salah satu aspek pendidikan yang menggunakan sains sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum dan tujuan pendidikan sains secara khusus, yaitu untuk meningkatkan pengertian terhadap dunia alamiah (Amien, 1992 dalam Widyatiningtyas, 2009).

Tujuan Umum Pendekatan STM 

  1. Mengenalkan sains dan teknologi secara lebih baik dengan cara yang berbeda.
  2. Menyadarkan peserta didik pentingnya menggunakan konsep-konsep yang ada dalam sains untuk memecahkan masalah yang ditemui di kehidupan sehari-hari.
  3. Membuat peserta didik lebih mencintai sains dan teknologi.
  4. Adanya inovasi dan terobosan di bidang pengembangan teknologi untuk menyelesaikan masalah yang ada.
  5. Mendekatkan pengetahuan dan sains kepada ranah yang lebih bisa diaplikasikan.
  6. Menghapus jarak yang ada antara konsep dan praktik.

Karakteristik Pendekatan STM 

  • Menyadarkan siswa pentingnya pembelajaran sains bagi kehidupan.
  • Libatkan siswa untuk membahas ilmu, berita atau isu terkini (current issues) yang sedang menjadi trend. 
  • Siswa harus diajak untuk memiliki gambaran tentang masa depan dari umat manusia kedepannya. 
  • Pada umumnya penerapan science technology and society approah (pendekatan sains teknologi dan masyarakat) ini membutuhkan alokasi yang lebih banyak dibanding pendekatan tradisional. Untuk itu seringkali dibutuhkan perpanjangan waktu belajar siswa saat di sekolah maupun di luar jam belajar sekolah (di rumah)
  • STM juga harus mengajarkan jiwa kritis dan membentuk karakter aktivis, termsauk diantaranya mengkritisi dampak sains dan teknologi yang diselewengkan.
  • Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa saat menerapkan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini meliputi produk-produk (fenomena alam, gejala alam, konsep, prinsip, fakta, teori dan hukum-hukum dalam sains) dan proses-proses sains (metode ilmiah pemecahan masalah sains)
  • Masalah yang diangkat sebagai bahan pembelajaran bersifat setempat, nyata (real life situation), penting (bermakna) dan berdampak pada siswa
  • Gunakan referensi, narasumber atau referensi yang bersifat kearifan lokal.
  • Keterlibatan siswa harus bersifat aktif.
  • Pembelajaran yang juga menekankan materi pembelajaran berupa proses sains (tidak sekedar produk) akhirnya akan memberikan siswa keterampilan sains yang cukup.
  • Memberikan otonomi kepada siswa dengan porsi yang lebih besar untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan mereka.

Penerapan Pendekatan STM

Sintaks Pendekatan STM

Dalam penerapan atau implementasinya, terdapat 4 fase. Keempatanya adalah : 

  1. Invitasi
  2. Eksplorasi
  3. Eksplanasi
  4. Aksi 
Sedangkan untuk detailnya, secara umum adalah seperti berikut : 


No

Fase

Penjelasan

1

Invitasi

Pada fase pertama ini (invitasi) guru mengundang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru mulai menggali isu atau masalah dari siswa. Untuk melakukan ini guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk memunculkan permaslahan. Jika penggalian isu atau masalah dari siswa ini sukses, maka siswa akan lebih mudah termotivasi dalam mengikuti tahapan pembelajaran berikutnya.

Selanjutnya guru mencoba membantu siswa untuk menghubungkan pembelajaran baru yang akan mereka jalani dengan pembelajaran sebelumnya, yang kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi pokok pembelajaran dan manfaat praktis yang akan didapat bila mempelajarinya dengan baik.

2

Eksplorasi

Pada fase kedua (eksplorasi), siswa di bawah arahan dan fasilitasi guru membentuk kelompok-kelompok yang selanjutnya setiap kelompok akan mencoba merancang dan melakukan kegiatan eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data.

Pada tahapan ini mereka akan berlatih menggunakan keterampilan proses sains. Selain itu siswa juga akan diajak untuk lebih mempertajam bagaimana melakukan kerja ilmiah dan efeknya, mereka akan memiliki sikap ilmiah. Fase kedua ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi kelompok untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang telah mereka peroleh melalui kegiatan percobaan atau eksperimen

3

Eksplanasi

Pada fase ketiga (pengajuan eksplanasi dan solusi) siswa akan berusaha membangun sendiri pengetahuannya (sesuai dengan teori konstruktivisme). Mereka akan berdiskusi dan mencoba menjelaskan apa yang sedang terjadi, atau mengapa sesuatu bisa terjadi, selanjutnya mereka akan mencoba menemukan solusi atau pemecahan masalah.

Dalam hal ini, tentu saja solusi atau pemecahan masalah yang diberikan sesuai dengan informasi-informasi yang mereka peroleh dari kegiatan eksplorasi (fase 2). Pada kegiatan belajar di fase 3 ini, guru dapat membantu kelompok-kelompok dengan mengarahkan mereka apabila tengah menuju kepada kesimpulan yang bias atau bahkan keliru. Guru dapat membantu mengarahkan mereka agar penjelasan (ekplanasi) dan penentuan solusi (pemecahan masalah) didasarkan pada informasi yang telah mereka dapatkan.

4

Aksi

Pada fase keempat (tindak lanjut) yang merupakan fase terakhir dari penerapan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini, guru membantu siswa untuk menjelaskan fenomena alam berdasarkan konsep-konsep yang baru saja mereka bangun.

Selain itu juga membantu siswa menjelaskan berbagai aplikasi untuk memberikan makna terhadap informasi yang baru saja mereka peroleh, dan melakukan refleksi terhadap pemahaman konsep.

Prisnsip Pendekatan Pembelajaran Berbasis STM

Jika benar ingin menerapkan STM / STS sebagai sebuah pendekatan praktis dalam pembelajaran berikut, ada beberapa prinsip yang senantiasa harus diikutsertakan. 
  • Pandangan bahwa pemahaman terhadap konten sains lebih berharga daripada sekedar mampu mengerjakan soal
  • Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman tentang aturan hidup bermasyarakat yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang telah diidentifikasi
  • Adanya penekanan kepada keterampilan proses yang dapat digunakan peserta didik untuk menyelesaikan persoalannya sendiri
  • Adanya penekanan pada kesadaran berkarir, terutama karir yang berhubungan dengan sains dan teknologi
  • Peserta didik melakukan identifikasi terhadap persoalan dan dampak yang ditimbulkan dari persoalan tersebut yang muncul di sekitar lingkungannya
  • Menggunakan sumberdaya lokal untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam penyelesaian persoalan yang telah berhasil diidentifikasi
  • Menfokuskan pembelajaran pada akibat yang ditimbulkan oleh sains dan teknologi bagi peserta didik

Kelebihan Pendekatan STM

  • Peserta didik memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur STM / STS, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang telah dimiliki.
  • Kegiatan diskusi dapat memacu peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat sekaligus melatih keterampilan peserta didik untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
  • Penggunaan cara evaluasi yang kontinu dan beragam dapat mendorong peserta didik untuk serius atau perhatian dalam mengikuti pembelajaran, karena penilaian tidak hanya menyangkut kemampuan kognitif saja melainkan juga partisipasi dan kreativitasnya
  • Melatih peserta didik peka terhadap masalah yang sedang berkembang di lingkungan siswa.
  • Peserta didik memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan sains dan masyarakat secara timbal balik.
  • STM / STS dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mengaplikasikan konsep, keterampilan proses, kreativitas dan sikap menghargai produk teknologi dan sains serta bertanggung jawab atas masalah yang muncul di lingkungan. 
  • Pendekatan STM / STS yang berorientasi pada hand on activities membuat peserta didik dapat menikmati kegiatan-kegiatan sains dengan perolehan pengetahuan yang tidak mudah terlupakan. 
  • STM / STS memperluas pengetahuan peserta didik tentang keterkaitan sains dengan bidang studi lain. 
  • Pendekatan STM / STS mengembangkan pembelajaran terpadu atau integrated learning dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. 
  • Kegiatan kerja kelompok dapat memupuk kebiasaan saling kerjasama antar peserta didik.
  • Penciptaan suatu karya atau pengaplikasian suatu gagasan dapat menimbulkan rasa bangga pada diri peserta didik bahwa dirinya dapat berperan atau bermanfaat baik bagi masyarakat / bagi perkembangan sains dan teknologi dan sains.
  • Pendekatan STM / STS membuat pengajaran sains lebih bermakna karena langsung berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. 

Kekurangan Pendekatan STM

  • Mengharuskan adanya sumber daya yang mumpuni di pihak guru / sekolah.
  • Guru akan bekerja lebih keras untuk mengkaitkan pembelajaran dengan dunia nyata.
  • Akan muncul banyak tantangan jika guru tidak mampu menjawab pertanyaan yang ternyata menyerempet ke bidang politik, kebijakan pemerintahan, aparat, dll.
  • Pemegang kebijakan harus menyusun materi yang mendukung adanya potensi penggunaan pendekatan STM, jika tidak maka sia-sia. 
  • Siswa mengalami kesulitan dalam manghubungkaitkan antar unsur-unsur dalam pembelajaran.
  • Siswa butuh waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran.
  • Pendekatan STS hanya dapat diterapkan dikelas atas.
[UPDATE] Bacaan Lebih Lanjut :

Tips Meningkatkan Kreativitas Siswa

Lakukan Ini Untuk Membuat Anak Suka Belajar

Teliti Sekarang Juga : Tanda-Tanda Gangguan Disleksia 

Tutorial Lengkap Membuat Soal Ulangan, UAS, UTS dan Penilaian Harian Memakai Zoom

Mengapa Anak Anda Kurang Konsentrasi? Jangan Khawatir, Berikut adalah Tips Jitu yang Akan Sangat Membantu Anda. 

SARAN 

Dalam melaksanakan pendekatan STM, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah 
  • Landasan dan konsep harus benar-benar dipahami siswa dan guru.
  • Materi memang memungkinkan dilakukan pendekatan STM.
  • Tersedia waktu dan sarana yang cukup.
  • Siswa sudah terbiasa dengan sistem belajar mandiri yang bertanggung jawab. 
Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Memahami dan Menerapkan Pendekatan Sains, Teknologi Masyarakat (STM)"