Widget HTML #1

Sejarah Computational Thinking

Dalam suatu artikel di Wikipedia, Seymour Papert dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan istilah computational thinking. Jadi, pakah Papert bisa dianggap sebagai penemu dari konsep berpikir berbasis computational thinking dengan 4 elemennya tersebut? 

Jika benar demikian, bagaimana dengan Jeannette M. Wing? Siapakah yang kemudian lebih pantas disebut penemu konsep computational thinking?

Sebelum melanjutkan ke bagian selanjutnya, jika Anda masih asing dengan topik ini, silahkan baca artikel sebelumnya tentang apa itu computational thinking. Jika sudah paham, mari kita lanjut ke bagian menarik selanjutnya. 

Apakah Seymour Papert merupakan Penemu Konsep Computational Thinking?

sejarah computational thinking
sejarah computational thinking

Maaf, tetapi pernyataan bahwa Seymour Papert adalah penemu konsep computational thinking tidak benar. Konsep computational thinking pertama kali secara eksplisit didefinisikan oleh Jeannette M. Wing, seorang ilmuwan komputer terkenal, dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2006. Papert sendiri adalah seorang ahli dalam bidang pembelajaran berbasis komputer dan konstruktivisme dalam pendidikan.

Computational Thinking oleh Jeannette M. Wing

Jeannette M. Wing, seorang profesor ilmu komputer di Carnegie Mellon University, adalah tokoh kunci yang mempopulerkan dan mendefinisikan konsep computational thinking. Dalam artikel seminalnya yang berjudul "Computational Thinking" yang diterbitkan di jurnal "Communications of the ACM" pada Maret 2006, Wing secara eksplisit mendeskripsikan dan merinci konsep ini.

Dalam artikel tersebut, Wing menjelaskan bahwa computational thinking adalah "cara berpikir tentang masalah, desain, dan solusi yang melibatkan konsep-konsep fundamental dari ilmu komputer." Ia menegaskan bahwa computational thinking mencakup empat unsur kunci: abstraksi, pemodelan, algoritma, dan pengoptimalan. Abstraksi melibatkan penyederhanaan suatu masalah dan fokus pada detail yang relevan. Pemodelan adalah kemampuan untuk merepresentasikan masalah dalam bentuk yang dapat dimengerti dan diolah oleh komputer. Algoritma adalah langkah-langkah terdefinisi untuk menyelesaikan suatu masalah. Pengoptimalan melibatkan evaluasi dan penyempurnaan solusi.

Jeannette Wing juga menekankan pentingnya computational thinking di luar dunia ilmu komputer murni. Ia mengklaim bahwa "computational thinking adalah konsep yang bersifat universal, tidak hanya untuk ilmu komputer, tetapi untuk penalaran dan pemecahan masalah dalam arti umum."

Bukti dari Publikasi Resmi dan Pengakuan dalam Komunitas Ilmiah

Bukti utama tentang peran Jeannette M. Wing dalam pengembangan dan popularisasi konsep computational thinking dapat ditemukan dalam artikelnya yang diterbitkan. Artikel ini adalah sumber resmi yang diakui oleh komunitas ilmiah, dan definisi yang diberikan oleh Wing telah menjadi pedoman umum untuk konsep ini.

Selain itu, Wing memegang posisi yang sangat terkemuka dalam dunia ilmu komputer. Sebagai seorang profesor di Carnegie Mellon University dan seorang ilmuwan terkenal, pengaruh dan pengetahuannya tentang computational thinking diakui secara luas oleh rekan-rekannya di bidang ilmu komputer dan pendidikan.

Tidak Ada Bukti Mendukung Pernyataan Seymour Papert sebagai Penemu Computational Thinking

Sementara Seymour Papert adalah tokoh terkemuka dalam bidang konstruktivisme dan pembelajaran berbasis komputer, tidak ada bukti yang mendukung pernyataan bahwa ia adalah penemu konsep computational thinking. Meskipun kontribusinya sangat berharga dalam memahami cara anak-anak belajar dan berpikir tentang konsep matematika dan ilmu komputer, definisi formal dan pemahaman tentang computational thinking lebih erat terkait dengan karya Jeannette M. Wing.

Sejarah Computational Thinking

Computational Thinking (CT) adalah suatu konsep yang berkembang seiring dengan evolusi teknologi komputer. Pada tahun 2006, Jeannette M. Wing, seorang ilmuwan komputer terkemuka, secara resmi mendefinisikan dan mempopulerkan istilah ini melalui artikelnya yang berjudul "Computational Thinking" yang diterbitkan di jurnal "Communications of the ACM."

  1. Pendefinisian oleh Jeannette M. Wing (2006): Bukti Akademis berupa artikel berjudul "Computational Thinking" oleh Jeannette M. Wing yang diterbitkan di jurnal terkemuka merupakan sumber utama yang mendokumentasikan konsep ini. Wing secara rinci mendeskripsikan CT sebagai cara berpikir tentang masalah, desain, dan solusi yang melibatkan konsep-konsep fundamental dari ilmu komputer.
  2. Konsep Pra-CT: Sebelum istilah Computational Thinking dipopulerkan, konsep dasar terkait telah ada dalam sejarah perkembangan komputasi. Namun, Wing memberikan batasan dan konteks baru terkait cara berpikir komputasional.
  3. Penerapan dalam Pendidikan: Setelan diperkenalkan oleh Wing, CT menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan. Banyak lembaga pendidikan yang mulai mengintegrasikan CT dalam kurikulum untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa.

Perkembangan Computational Thinking

1. Lahirnya Mesin-Mesin Hitung Pertama

Awal dari sejarah computational thinking dapat ditemukan dalam pengembangan mesin-mesin hitung pada abad ke-17 dan ke-18. Seorang matematikawan Prancis, Blaise Pascal, menciptakan Pascaline pada tahun 1642, yang dapat dianggap sebagai salah satu mesin hitung mekanis pertama. 

Kemudian, Charles Babbage merancang mesin analitik pada abad ke-19, suatu konsep mesin yang memiliki program yang dapat diubah, mirip dengan konsep komputer modern. Meskipun tidak pernah sepenuhnya dibangun pada zamannya, konsep ini memberikan fondasi bagi pengembangan komputasi lebih lanjut.

2. Munculnya Program Komputer dan Algoritma

Pada pertengahan abad ke-20, era komputer dimulai dengan perkembangan program komputer dan algoritma. 

Alan Turing, seorang matematikawan dan ilmuwan komputer Inggris, memberikan kontribusi besar melalui konsep mesin Turing, suatu model komputasi teoretis yang membuka pintu bagi pemahaman tentang algoritma dan proses komputasi. Konsep algoritma sebagai langkah-langkah terdefinisi untuk menyelesaikan suatu masalah menjadi sentral dalam pemikiran komputasional.

3. Revolusi Personal Computer dan Perang Dingin

Perkembangan personal computer pada tahun 1970-an membawa komputasi lebih dekat ke tangan masyarakat umum. Pada masa ini, muncul konsep-konsep seperti pemrograman komputer menjadi semakin penting, dan masyarakat mulai menyadari nilai dari berpikir secara logis dan sistematis dalam menyelesaikan masalah menggunakan teknologi komputer.

Selama Perang Dingin, kebutuhan akan pemikiran komputasional meningkat karena perlunya mengelola dan menganalisis data yang kompleks dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Inilah awal mula ketika pemikiran komputasional mulai menjadi keterampilan yang dicari dalam dunia kerja dan ilmu pengetahuan.

4. Berkembangnya Ilmu Komputer sebagai Disiplin Akademis

Dengan semakin berkembangnya ilmu komputer sebagai disiplin akademis pada akhir abad ke-20, muncul pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep dasar pemikiran komputasional. Pada tahun 1980-an, Jeannette Wing, seorang ilmuwan komputer dan profesor terkemuka, menjadi salah satu orang pertama yang secara eksplisit menyuarakan konsep computational thinking. 

Meskipun pada saat itu istilah ini belum menjadi sepopuler sekarang, gagasan tentang bagaimana ilmu komputer dapat membentuk cara kita berpikir mulai diperkenalkan.

5. Peran Penting dalam Pendidikan

Perkembangan terbaru dalam sejarah computational thinking adalah pengakuan terhadap peran pentingnya dalam pendidikan. 

Pada awal abad ke-21, konsep ini menjadi fokus utama dalam usaha untuk mempersiapkan generasi yang terampil dalam menghadapi era digital. Program-program pembelajaran berbasis computational thinking diperkenalkan di sekolah-sekolah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan sistematis.

6. Computational Thinking sebagai Kerangka Pemecahan Masalah

Pada tahap ini, computational thinking telah menjadi suatu kerangka pemecahan masalah yang melibatkan empat unsur kunci: abstraksi, pemodelan, algoritma, dan pengoptimalan. Abstraksi melibatkan penyederhanaan masalah dan menyembunyikan detail yang tidak relevan. Pemodelan adalah kemampuan untuk merepresentasikan masalah dalam bentuk yang dapat dimengerti dan diolah oleh komputer. 

Algoritma adalah langkah-langkah terdefinisi untuk menyelesaikan suatu masalah. Pengoptimalan adalah kemampuan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan solusi.

Latar Belakang Istilah Computational Thinking

Sejarah istilah Computational Thinking mencakup pendefinisian formal oleh Jeannette M. Wing pada tahun 2006 melalui artikelnya yang terkenal. Sejak itu, CT telah berkembang menjadi konsep penting dalam pendidikan dan pemikiran komputasional, membuka jalan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat menggunakan konsep-konsep ilmu komputer dalam menyelesaikan masalah

Jeannette M. Wing adalah Penemu Konsep Computational Thinking

Dengan bukti yang valid dari artikel resmi Jeannette M. Wing yang diterbitkan pada tahun 2006, dapat disimpulkan bahwa pernyataan Seymour Papert sebagai penemu konsep computational thinking tidak benar. 

Jeannette M. Wing adalah tokoh sentral dalam mengembangkan dan merinci konsep ini, dan pengakuan akan perannya dapat ditemukan dalam publikasi resmi dan penghargaan dalam komunitas ilmiah. Oleh karena itu, sejarah dan definisi konsep computational thinking secara tepat terletak pada karya Jeannette M. Wing.

Jika tertarik, maka mari kita lanjutkan pembahasan selanjutnya yang juga tidak kalah menarik mengenai profil Jeannette M. Wing, penemu Computational Thinking.

Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Sejarah Computational Thinking"