Alasan Mengapa Anda Harus Menjadi Guru Yang Hebat
Insight:
Ini adalah artikel kedua dari Seri :
Menjadi Guru Yang Hebat. Dalam artikel ini, esai edukasi dot com akan
membahas mengapa anda harus menjadi guru yang hebat. Di dalam artikel ini juga
akan diberikan berbagai data dan fakta yang membuat anda tidak punya pilihan
lain selain memilih menjadi guru yang hebat.
Selamat datang di perhentian pertama dari petualangan kita: Menjadi Guru Yang Hebat. Sekali lagi, sebelum kita mulai, mari kita review sejenak apa yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Anda masih ingat?
Ya, anda berpotensi
menjadi guru yang hebat. Jangan biarkan keraguan menghantui pikiran anda dan
kemudian menjauhkan anda dari tujuan awal kita.
Baik, sekarang kita akan
memasuki awal dari pembahasan kita.
Mengapa
anda harus menjadi guru yang hebat?
Mari kita ulangi...
Mengapa anda?!
Mengapa harus hebat?
Mengapa tidak biasa-biasa saja? Guru yang standar misalnya? Bukankah itu
terdengar sudah cukup baik?
Mengapa harus jadi hebat?
Baik, mari kita jawab
bersama.
Pertama, karena anda akan mengajar sebuah generasi yang hebat. Generasi
murid-murid kita adalah generasi yang luar biasa. Tidak seperti generasi
sebelumnya yang mewarisi puing-puing peperangan atau dikungkung dengan
keterbatasan, generasi masa kini adalah generasi yang terbuka, mudah
mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan dan memiliki
karakter yang sangat hebat!
Ini adalah generasi yang
sangat berpotensi sebagai penggerak jaman. Lima-sepuluh atau lima belas tahun
dari sekarang, anak-anak yang tadinya selalu ramai ketika anda mengajar ini
atau ribut karena berebut penghapus papan, mereka akan menjadi
pemimpin-pemimpin masyarakat. Bahkan mungkin lebih dari itu, pemimpin dunia.
Pasti ada diantara mereka
yang akan menjadi dokter, insinyur pembangunan, seorang petinggi militer,
bahkan meneruskan jejak anda menjadi guru.
Kenapa generasi ini
adalah generasi yang hebat? Tentu saja, karena keadaan. Kami menyebutnya
sebagai panggilan sosio-kultural dan sosio-historis. Dua faktor tersebutlah
yang akhirnya membentuk generasi kedepan menjadi generasi yang luar biasa. Tidak perlu mengeryitkan dahi, mari kita
mengupasnya.
Faktor Sosio-kultural karena faktor sosiologis dan budaya. Mereka tidak akan bergaul
dan berkomunikasi dengan cara yang sama
seperti yang kita atau kakek nenek kita lakukan. Budaya selalu
berubah dan mungkin sekali kita sedang memasuki sebuah perubahan budaya yang
sama sekali baru dan generasi murid anda, yakni anak-anak generasi alfa akan
menjadi pintu gerbangnya. Mereka akan seperti laksana Prometheus yang membawa
api bagi umat manusia.
Mereka akan
terbiasa menikmati video seorang profesor di Amerika yang berhasil membuat
mikrochip sebesar bakteri bahkan sebelum mereka menyantap sarapan paginya.
Jangan heran juga jika mereka sudah paham bagaimana cara mengoperasikan drone
bahkan sebelum mereka cukup umur untuk ikut ujian SIM. Sosio-kultural mereka
sudah sangat berbeda dengan generasi kita.
Terlebih di
kawasan Asia Timur dan Tenggara, yang kemungkinan besar jadi pesaing terkuat
Eropa dan Amerika dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, anak-anak
kita akan makin terbiasa dengan kemajuan jaman yang pesat.
Lihat saja
dunia finansial dan keungan masa kini. Sekarang makin jarang orang pergi ke
bank, bukan? Lambat laun, penggunaan transaksi
keuangan secara digital akan makin massif. Jangan heran pula parkir
motorpun membayarnya lewat aplikasi.
Inilah sebuah
lompatan jaman, sesuatu yang tak
terpikirkan oleh generasi kakek nenek kita.
Seperti kita
ketahui, kini jarak semakin menyempit. Entah itu jarak antar tempat, maupun
jarak antara suatu penemuan teknologi dengan penemuan teknologi lainnya.
Baru beberapa
tahun yang lalu kita mengenal sistem operasi Blackberry, kini sudah terganti
dengan Android.
Inilah sebuah
era dimana semua bergerak demikian cepatnya. Sebuah ciri khas dari industri 4.0
yang modern dan canggih.
Dan tentu
saja ini akan membawa pengaruh bagi dunia murid-murid kita.
Dengan kultur
digital seperti inilah mereka nantinya akan hidup. Tentu ini jauh berbeda
dengan kita yang sebagian mungkin menghabiskan hidup di tengah kultur agraris
atau mekanis. Ini berarti mereka
harus mendapatkan sesuatu yang berbeda dari yang didapatkan oleh kita atau
generasi sebelum kita.
Faktor Sosio-historis berarti bagaimana mereka akhirnya memandang masa lalu dan
akhirnya memandang diri mereka sendiri. Ini sangatlah penting. Mereka nantinya
akan memiliki sebuah world-view
(pandangan dunia, kita akan bahas ini di lain kesempatan) yang akan sangat jauh
berbeda dengan yang kita miliki.
Sebagai
gambaran, bisa kita lihat di belahan dunia lain yang sudah mengalami lompatan
jaman ini. Eropa dan Amerika misal.
Bisa kita
lihat, generasi muda Eropa dan Amerika sangat terbuka. Mereka tidak lagi
melihat perbedaan sebagai sebuah halangan atau ancaman dalam bersosialisasi.
Akibatnya, akulturasi budaya dan transfer pengetahuan terjadi dengan lancarnya.
Banyak kini
imigran yang berasal dari luar Eropa dan Amerika ‘mendapat kesempatan’ untuk
menjadi politikus, pejabat atau bahkan seorang presiden sekalipun. Misal
seorang Barrack Obama.
Tentu ini
semua tidak akan terjadi bila mayoritas mereka masih memuja sisa-sisa perang
dingin dan fosil-fosil kuno dari jaman yang penuh pertumpahan darah. Rasisme
misal. Eropa dan Amerika bisa dikatakan ‘sudah selesai’ dengan itu semua. Dan
sebagai hadiahnya, mereka mengalami lompatan jaman yang makin luar biasa.
Semua elemen
masyarakat disana tidak lagi ribut dengan konsep politik atau warna kulit. Kini
mereka memandang diri mereka dan orang lain sebagai sebuah komunitas yang utuh.
Tentu proses
menuju ini tidaklah mudah. Tetapi inilah yang nantinya akan atau harusnya generasi
sesudah kita miliki dan ikuti, sebuah pandangan dunia yang baru.
Tidak ada
sekat yang memisahkan antar manusia. Komunikasi dan hubungan sosial benar-benar
berlandaskan penghargaan atas kinerja dan perlindungan atas privasi
masing-masing. Serta permasalahan bersama menjadi sebuah visi kolektif untuk
diselesaikan.
Tidak lagi
terpecah dan saling membenci karena perbedaan-perbedaan yang ada.
Tapi...
Keterbukaan
yang sudah, sedang dan akan terus berlangsung di Eropa dan Amerika juga tidak bisa bebas dari hal-hal yang negatif. Ada
hal-hal yang jelas tidak bisa diterapkan mentah-mentah di negeri ini. Itupun
jika kita masih sepakat untuk melestarikan nilai-nilai luhur pendahulu kita.
Selain itu,
di belahan dunia lain justru terjadi kemunduran jaman. Di banyak tempat, justru
perang dan kebencian berkobar dengan hebatnya. Akibatnya kemiskinan,
keterbelakangan, dan penderitaan makin menjadi-jadi.
Pengungsi membludak,
penghancuran terjadi terus menerus dan kedamaian terancam.
Lalu yang
terjadi akhirnya adalah sebuah kemunduran jaman.
Sesuatu yang
tentu anda tidak inginkan bukan.
Untuk itulah,
tidak ada pilihan lagi.
Anda harus
jadi guru yang hebat. Anda tidak boleh hanya jadi guru yang biasa-biasa saja.
Guru yang standar.
Karena hanya
di tangan guru yang hebat, generasi muda kita kelak akan bersanding sejajar
dengan bangsa-bangsa Eropa dan Amerika. Generasi muda kita akan tumbuh dan
menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi, bukan hanya sebatas konsumen dan
pemakai saja.
Tidak bisa
tidak, anda harus jadi guru yang hebat.
Kedua, murid anda harus jadi hebat di masa depan. Jika
pada ulasan yang partama tadi kita sudah membahas mengenai generasi macam apa
anak-anak kita, maka kini kita akan membahas mengenai bagaimana murid anda
kelak. Menjadi orang sukses dan mampu berkarya secara maksimal, atakauh justru
menjadi beban masyarakat?
Masa depan murid anda
secara tidak langsung mulai ditulis sejak ia berada di bawah pengasuhan anda.
Andalah yang akan berkontribusi
dalam proses pembentukannya.
Andalah salah satu yang
akan menentukan akan jadi apa mereka kelak.
Mari kita percaya Tuhan
Maha Adil, sehingga setiap manusia memiliki talentanya masing-masing. Apakah
mereka nantinya akan mampu mengembangkan talentanya lalu menjadi manusia yang
bisa bermanfaat bagi diri mereka maupun orang lain?
Atau talentanya terkubur,
hilang dan bahkan disalahgunakan untuk kepentingan yang salah?
Anda sebagai guru ikut
menentukan.
Dan hanya guru yang
hebat, yakni guru yang cermat, penuh rasa kepedulian serta telaten yang
nantinya mampu melihat mutiara-mutiara yang mungkin pada saat ini masih
tertutup tingkah polos dan wajah lugu mereka.
Jangan biarkan talenta
mereka hilang sia-sia.
Mungkin mereka tidak
seberuntung anda dan saya yang hidup di tengah orang tua yang berkecukupan,
baik materi maupun kasih sayang.
Mungkin mereka hidup di
tengah keadaan yang penuh kekurangan.
Maka tugas anda jauh
lebih menantang. Anda harus menemukan talenta mereka dan membantu mereka untuk
mengangkat derajat mereka sendiri.
Dengan kata lain, anda
harus menginspirasi!
Kita akan bahas poin ini
di lain kesempatan, namun perlu kita bersama tegaskan bahwa tidak bisa tidak,
murid anda harus memiliki masa depan yang cerah.
Seburuk apapun mungkin
keadaan mereka sekarang.
Anda adalah calon
pahlawan mereka.
Ya, anda. Sang guru
hebat!
Ketiga, Indonesia harus jadi negara yang hebat. Apakah
anda sudah jengah dengan perilaku sebagaian besar saudara-saudari sebangsa dan
setanah air kita. Mereka dengan seenaknya menyerobot antrean, parkir di
sembarang tempat, membuang sampah di sungai, menebang hutan dengan semena-mena
hingga melakukan korupsi berjamaah.
Mau diakui atau tidak,
mereka adalah produk dari sistem pendidikan di masa lampau.
Seperti halnya seorang
guru berkontribusi pada kesuksesan muridnya, maka kegagalan sang murid juga tak
lepas dari peran guru.
Termasuk murid yang
akhirnya menjadi beban masyarakat.
Sedikit banyak, guru dan
sekolah juga memberi andil.
Termasuk anda...
Memang tidak semua putik
jadi bunga. Tidak semua murid akan jadi orang sukses dan berguna, namun jika
sedari awal mereka mendapat pendidikan yang memadai dari guru-guru yang hebat
seperti anda, rasanya masa depan mereka akan lebih cerah.
Termasuk masa depan
bangsa kita.
Pendidikan adalah pilar
utama bagi sebuah bangsa untuk menjadi bangsa yang berbudaya dan beradab.
Dengan pendidikan maka
moral dan pengetahuan akan berkembang. Lalu dari situ, teknologi dan
perikehidupan akan dapat meningkat. Pada akhirnya cita-cita pendahulu kita,
untuk membentuk suatu masyarakat yang adil dan makmur akan terwujud.
Tapi itu semua dimulai
dari lingkup yang paling kecil.
Keempat dan yang terpenting, karena anda memang adalah seorang guru
yang hebat.
Ya, anda bisa jadi guru
yang hebat dan anda akan melakukannya. Anda sudah terpilih dan panggilan ini
adalah suatu kesempatan emas. Adalah sebuah kerugian besar bagi anda jika
melewatkan ini.
Bercerminlah dan
lihatlah. Apa yang anda lihat sekarang adalah sosok yang akan berkontribusi
bagi masa depan satu bahkan ratusan anak-anak hebat. Sosok yang ada di cermin
itu tak lain adalah penyulut suluh peradaban dan penggerak kemajuan.
Anda.
Andalah sosok itu.
Sudah cukup bukan alasan
dan fakta bahwa ada yang salah di sini.
Bahwa ada yang tidak
beres di lingkungan kita. Di masyarakat kita. Di sistem ini.
Dan anda tidak bisa
menahannya lagi.
Ya anda adalah sang guru
hebat karena anda memang dilahirkan untuk itu!
Bagaimana, cukup banyak
alasan untuk menjadi hebat, bukan?
Generasi yang akan
mewarnai dunia kelak, entah dengan warna-warna ceria penuh semangat atau warna
sendu yang mengharu biru.
Dan semua itu dimulai
dari anda. Dari ruang kelas anda. Dari meja kerja anda. Dari lembar-lembar buku
yang anda baca. Dari pikiran anda.
Bagaimana, masih ingin
melanjutkan petualangan kita?
Tentu saja....
Kita masih punya
petualangan yang hebat di depan sana.
Mari kita menuju ke
artikel selanjutnya. Di sana, kita akan membahas bersama, ciri-ciri seorang
guru yang hebat.
Sudah tidak sabar?
Konklusi: Anda harus jadi guru yang hebat, Murid-murid anda harus diajar oleh guru yang hebat, dan andalah salah satunya.
Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Anda Harus Menjadi Guru Yang Hebat"