Apa itu Kurikulum Cambridge?
Salah satu kurikulum yang sedang naik daun saat ini adalah kurikulum Cambridge yang aslinya berasal dari Inggris. Di Indonesia sendiri, banyak sekolah swasta yang kemudian memutuskan mengadopsi kurikulum Cambridge.
Seperti apa sebenarnya isi dari kurikulum Cambridge ini? Apakah benar kurikulum ini adalah yang terbaik dan bahkan jauh lebih baik dari kurikulum merdeka dan IB?
apa itu kurikulum Cambridge |
Sejarah Perkembangan Kurikulum Cambridge
Kurikulum Cambridge, yang dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education (CAIE), merupakan bagian dari Universitas Cambridge, Inggris. Sejarahnya dimulai pada tahun 1858 ketika Cambridge mulai memberikan sertifikasi bagi pelajar di luar Inggris. Program ini berkembang pesat dan terus mengalami inovasi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan global. Pada tahun 1980-an, CAIE merilis program Cambridge International General Certificate of Secondary Education (IGCSE), yang saat ini menjadi salah satu program paling terkenal. Hingga kini, kurikulum ini digunakan oleh lebih dari 10.000 sekolah di lebih dari 160 negara.
Tahapan Kurikulum Cambridge
Kurikulum Cambridge terdiri dari berbagai tahap pendidikan, yakni:
- Cambridge Primary (untuk usia 5-11 tahun): Fokus pada pengembangan dasar literasi, numerasi, dan sains.
- Cambridge Lower Secondary (usia 11-14 tahun): Penguatan pembelajaran dasar serta pengenalan lebih lanjut dalam mata pelajaran seperti bahasa Inggris, Matematika, dan Sains.
- Cambridge Upper Secondary (usia 14-16 tahun): Tahap ini diisi oleh program IGCSE dengan lebih dari 70 mata pelajaran yang bisa dipilih, termasuk Bahasa, Sains, Matematika, dan Humaniora.
- Cambridge Advanced (usia 16-19 tahun): Pada tahap ini, siswa mengikuti program Cambridge International AS & A Level yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa masuk ke universitas.
- Kurikulum Cambridge juga menawarkan berbagai subjek yang luas, dengan penekanan pada pemikiran kritis, analisis, dan pengembangan keterampilan komunikasi.
Ciri Khas Kurikulum Cambridge
- Pendekatan Global: Kurikulum Cambridge dirancang agar relevan secara internasional, memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk mengadaptasi konten sesuai konteks lokal sambil tetap mempertahankan standar global.
- Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar: pada umumnya sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
- Pilihan Subjek yang Luas: Cambridge menawarkan pilihan lebih dari 70 subjek dalam IGCSE dan lebih dari 50 subjek di AS & A Level, memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih subjek sesuai minat dan bakat mereka.
- Berpusat pada Siswa: Pendekatan ini berfokus pada perkembangan individu dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, mendorong rasa ingin tahu dan keterampilan kritis.
- Pemikiran Kritis dan Analitis: Kurikulum ini mendorong siswa untuk tidak hanya menghafal informasi tetapi juga memahami, menganalisis, dan mengaplikasikan pengetahuan.
- Standar Internasional: Semua siswa di seluruh dunia mengikuti ujian yang sama, sehingga standar pendidikan dapat diukur secara global.
- Akreditasi yang Ketat: Setiap sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge akan mengikuti akreditasi ketat dari Cambridge.
kurikulum cambridge |
Keunggulan Kurikulum Cambridge
- Dikenal Secara Internasional: Sertifikat Cambridge diakui oleh banyak universitas terkemuka di seluruh dunia, menjadikannya pilihan yang baik bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.
- Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Siswa dapat memilih subjek sesuai minat mereka dan mendalami area yang relevan dengan tujuan karir mereka.
- Pengembangan Keterampilan Kritis: Kurikulum Cambridge tidak hanya berfokus pada aspek akademik tetapi juga pada pengembangan keterampilan analitis, evaluatif, dan pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan nyata.
- Ujian yang Berstandar Tinggi: Ujian Cambridge dirancang secara teliti dan diperiksa secara global, memastikan integritas dan kesetaraan dalam hasil.
Pembelajaran di Kurikulum Cambridge
Pembelajaran dalam kurikulum Cambridge didesain untuk mendukung perkembangan keterampilan akademik sekaligus soft skills yang membantu siswa berpikir kritis, kreatif, dan independen. Berikut adalah penjelasan lebih terperinci mengenai pembelajaran dalam kurikulum ini:
1. Pendekatan Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Salah satu ciri utama kurikulum Cambridge adalah pendekatannya yang berpusat pada siswa. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar mandiri, bukan sekadar penyampai informasi. Siswa diajak untuk terlibat dalam diskusi, penelitian, dan eksplorasi yang mendalam.
2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
Pembelajaran dalam kurikulum Cambridge tidak hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Dalam hampir semua subjek, siswa diajak untuk:
- Mengidentifikasi dan memahami masalah.
- Menganalisis informasi secara mendalam.
- Mencari solusi atau alternatif yang inovatif.
- Mengevaluasi argumen dan hasil penelitian secara objektif.
Dalam mata pelajaran sains, matematika, dan humaniora, siswa sering kali diberikan studi kasus atau situasi nyata yang membutuhkan solusi. Siswa diajak untuk memecahkan masalah dengan pendekatan yang kreatif, serta berpikir "di luar kotak". Pendekatan ini bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia nyata, bukan hanya ujian.
4. Penguasaan Konsep Dasar dan Aplikasi Praktis
Kurikulum Cambridge memastikan siswa memahami konsep dasar di setiap mata pelajaran sebelum beralih ke topik yang lebih kompleks. Pemahaman yang mendalam memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan teori dan konsep tersebut dalam konteks praktis. Ini sangat penting dalam mata pelajaran seperti fisika, kimia, dan biologi, di mana eksperimen laboratorium memainkan peran penting dalam pembelajaran.
5. Fleksibilitas Subjek dan Pilihan Sesuai Minat
Kurikulum Cambridge memungkinkan siswa untuk memilih subjek yang sesuai dengan minat dan potensi mereka, terutama pada tingkat menengah dan lanjut (IGCSE dan A-Level). Hal ini mendorong siswa untuk mendalami area yang mereka sukai dan relevan dengan karir masa depan. Misalnya, seorang siswa bisa memilih kombinasi subjek sains dan seni, yang memungkinkan personalisasi pembelajaran.
6. Penilaian yang Berkelanjutan
Penilaian dalam kurikulum Cambridge tidak hanya melalui ujian akhir, tetapi juga melalui penilaian berkelanjutan (continuous assessment) yang melibatkan berbagai aspek pembelajaran seperti tugas, proyek, dan partisipasi kelas. Ini bertujuan untuk mengukur kemajuan siswa secara keseluruhan, bukan hanya kemampuan mereka dalam ujian tertulis. Pembelajaran berbasis proyek dan penelitian juga merupakan bagian dari penilaian.
7. Pembelajaran Interdisipliner
Kurikulum Cambridge menekankan pembelajaran yang interdisipliner, artinya siswa diajak untuk melihat hubungan antara berbagai mata pelajaran. Misalnya, dalam mempelajari sejarah, siswa mungkin diminta untuk mengaitkan pengetahuan mereka tentang geografi atau ekonomi. Hal ini membantu siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan saling terkait dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
8. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Pembelajaran dalam kurikulum Cambridge juga mengintegrasikan teknologi secara maksimal. Guru menggunakan berbagai alat digital untuk membantu siswa memahami konsep dengan cara yang lebih interaktif, seperti simulasi sains, video pembelajaran, dan alat evaluasi online. Ini membantu siswa menjadi lebih paham teknologi, yang sangat penting di era digital saat ini.
9. Evaluasi Mandiri dan Refleksi
Siswa dalam kurikulum Cambridge didorong untuk melakukan evaluasi diri dan refleksi terhadap pembelajaran mereka. Mereka diajak untuk melihat kelemahan dan kekuatan mereka, serta bagaimana mereka dapat memperbaiki diri. Keterampilan ini sangat berguna dalam mempersiapkan mereka menjadi pembelajar seumur hidup.
10. Pengembangan Bahasa Inggris Akademik
Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar dalam kurikulum Cambridge, dan fokus pada pengembangan keterampilan bahasa Inggris akademik adalah hal yang penting. Mata pelajaran seperti English as a Second Language (ESL) atau First Language English membantu siswa mengembangkan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan dalam konteks akademik. Hal ini mempersiapkan siswa untuk studi di universitas berbahasa Inggris di masa depan.
11. Pembelajaran Inklusif dan Beragam
Kurikulum Cambridge menyediakan fleksibilitas bagi guru untuk mengadaptasi pengajaran sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Hal ini memungkinkan inklusivitas bagi siswa dengan kebutuhan khusus, serta memastikan bahwa siswa dari berbagai latar belakang budaya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Secara keseluruhan, kurikulum Cambridge memberikan pengalaman belajar yang luas dan mendalam, mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam pendidikan tinggi maupun karir profesional.Cambridge Assessment International Education (CAIE)
Pengawasan dan pengembangan kurikulum Cambridge dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education (CAIE), yang merupakan bagian dari Universitas Cambridge. CAIE bertanggung jawab atas pengembangan, distribusi, dan pengawasan standar kurikulum dan ujian internasional.
Mereka bekerja sama dengan sekolah dan otoritas pendidikan di berbagai negara untuk memastikan bahwa standar Cambridge diterapkan secara konsisten.
Selain itu, CAIE juga sering melakukan audit dan inspeksi terhadap sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum Cambridge untuk memastikan kualitas pengajaran dan penilaian.
Akreditasi Sekolah oleh Cambridge
Sekolah-sekolah yang mengadopsi kurikulum Cambridge harus melalui proses akreditasi oleh Cambridge International. Proses ini meliputi evaluasi fasilitas sekolah, metode pengajaran, dan kompetensi guru. Setelah diakreditasi, sekolah wajib mengikuti pedoman dan standar Cambridge dalam mengajar dan menilai siswa. Ujian untuk setiap tahap, seperti IGCSE dan A-Level, dikirimkan ke CAIE untuk penilaian, dan hasilnya diberikan secara global. Selain itu, sekolah-sekolah Cambridge juga memiliki kewajiban untuk mengirimkan laporan kinerja secara berkala dan mengikuti audit kualitas untuk memastikan standar tetap terpenuhi.
Penutup
Sebelum memahami apa itu Kurikulum Cambridge, masyarakat juga harus tahu apa itu pengertian kurikulum secara luas dan mendalam sekaligus.
Masyarakat Indonesia harus sadar bahwa banyak sekali faktor yang membuat pendidikan berhasil, bukan semata-mata jenis kurikulum. Meski sekarang ada fenomena besar tentang banyaknya orang tua yang berminat pada sekolah dengan kurikulum Cambridge, orang tua tetap harus mendampingi anak-anak dan mencari tahu dengan lengkap faktor lainnya, khususnya penerapan kurikulum tersebut di lapangan.
13 komentar untuk "Apa itu Kurikulum Cambridge? "
Ada yang di Jepang dan sekarang di UK
Jadi paham bahwa kurikulum Cambridge ini sangat bagus
Supaya anak-anak kita jangan seperti katak dalam tempurung
Sekarang juga makin banyak ya sekolah2 yang menawarkan untuk memakai kurikulum ini. Kalau buat anak2 yang akan kuliah ke LN kelak akan sangat membantu belajar dengan kurikulum ini ya.
Dan seneng banget karena dari buku-bukunya bagusss dan anak-anak juga happy karena materi pelajarannya memang terasa santai, saling diskusi untuk bisa menerapkan materi.