Widget HTML #1

Pendekatan Konsep Sebagai Alternatif Pembelajaran

Pendekatan konsep bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil ketika akan menyusun rencana atau strategi pembelajaran. 

Dalam kesempatan kali ini Esai Edukasi sebagai sahabat guru, orang tua dan pelajar Indonesia akan mengupas pengertian, kelebihan dan langkah-langkah menerapkan pendekatan konsep. 

Daftar Isi:

Definisi Pendekatan Konsep

Pengertian konsep

Apakah konsep itu? Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman. Manifestasi (perwujudan) proses kognitif melalui beberapa tahapan : 

  1. Mengklasifikasikan pengalaman untuk menguasai konsep tertentu.  
  2. Menafsirkan pengalaman dengan jalan menghubungkan konsep yang telah diketahui  untuk menyusun generalisasi.
  3. Mengumpulkan informasi untuk menafsirkan pengalaman, tahap im disebut berpikir asosiatif 

Rosser (1984) menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. 

Menurut Ausubel (1968) konsep-konsep diperoleh dengan cara pembentukan konsep (concept formation) yaitu merupakan bentuk perolehan konsepkonsep sebelum peserta didik masuk sekolah.

Selanjutnya Gagne (1977) mengemukakan bahwa formasi konsep dapat disamakan dengan belajar konsep-konsep konkret, dan asimilasi konsep (concept assimilation) merupakan cara utama memperoleh konsep-konsep selama dan sesudah sekolah.

Dimensi konsep

Flaiell (1970) menyarankan, bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep dapat dibedakan dalam tujuh dimensi yaitu sebagai berikut.

Atribut

Setiap konsep mempunyai atribut yang berbeda, contohcontoh konsep harus mempunyai atribut yang relevan; termasuk juga atribut-atribut yang tidak relevan. Atribut dibedakan ke dalam atribut kritis dan atribut variabel. Atribut kritis merupakan ciri-ciri utama konsep yang merupakan penjabaran definisi konsep. Atribut variabel menunjukan ciri-ciri konsep yang nilainya dapat berubah, namun besaran dan satuannya tetap.

Struktur

Menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu. Ada tiga stuktur yang dikenal, yaitu:

  • Konsep-konsep konjungtif adalah konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat-sifat, sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep.
  • Konsep-konsep disjungtif adalah konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat harus ada.
  • Konsep-konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-atribut konsep.

Keabstrakan

Bentuk konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-konsep itu terdiri dari konsep-konsep lain.

Keinklusifan 

Keinklusifan (inclusiveness), yaitu ditunjukkan pada jumlah contohcontoh yang terlibat pada konsep itu.

Generalisasi

Generalisasi atau keumuman, yaitu bila diklasifikasikan, konsepkonsep dapat berbeda pada posisi superordinat atau subordinatnya.

Contoh posisi superordinat dari konsep asam adalah konsep elektrolit, sedangkan sub ordinat konsep asam adalah asam lemah dan reaksi transfer proton. Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang dapat dibuat dengan konsep-konsep lainnya

Ketepatan

suatu konsep menyangkut apakah ada kumpulan aturan-aturan untuk membedakan contoh-contoh dari noncontohnoncontoh suatu konsep. Klausmeier (1977) mengungkapkan empat tingkat pencapaian konsep (concept attainment), mulai dari tingkat konflik sampai tingkat formal.

Kekuatan 

Kekuatan (power), yaitu kekuatan suatu konsep oleh sejauh mana orang setuju bahwa konsep itu penting.

Pendekatan konsep
Pendekatan konsep


Ciri Konsep

Beberapa ciri konsep adalah sebagai berikut (Anitah W., dkk, 2007):

  • Konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Konsep tersebut ialah semacam simbol.
  • Konsep timbul sebagai hasil pengalaman manusia dengan menggunakan lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep tersebut ialah suatu generalisasi.
  • Konsep ialah hasil berpikir abstrak manusia yang merangkum banyak pengalaman.
  • Konsep merupakan perkaitan fakta-fakta atau pemberian pola pada fakta-fakta.
  • Suatu konsep dapat mengalami modifikasi disebabkan timbulnya fakta-fakta baru.
  • Konsep memiliki gejala-gejala tertentu.
  • Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung.
  • Konsep berbeda dalam isi dan luasnya.
  • Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalaman.
  • Konsep yang benar membentuk pengertian.
  • Setiap konsep memiliki perbedaan yang signifikan.

Pengertian Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep merupakan contoh jenis pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru. Dengan memahami apa itu konsep, maka ketika Anda menggunakan pendekatan konsep, dimensi konsep yang dipaparkan di atas harus diperhatikan. 

Dengan demikian, yang dimaksud dengan pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.

Mulyati dkk (2000) mengemukakan bahwa pendekatan konsep merupakan bentuk instruksional kognitif yang memberi kesempatan peserta didik berpartisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan menemukan prinsip sendiri. 

Dalam pendekatan konsep, Syamsudin Makmun mengemukakan bahwa dengan diperolehnya kemahiran mengadakan diskriminasi atas pola-pola stimulus respons (S-R) itu, peserta didik akan belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakteristik dari sejumlah pola-pola S-R tersebut.

Selanjutnya berdasarkan persamaan ciri-ciri dari sekumpulun stimulus dan juga dari objek-objeknya ia membentuk suatu pengertian atau konsepkonsep. Secara eksternal, adanya persamaan-persamaan ciri tertentu dari sejumlah perangsang dan obyek-obyek yang dihadapi pada individu.

Kondisi Terkait Pendekatan Konsep

Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:

  1. Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai dengan unsur lingkungan.
  2. Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
  3. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
  4. Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.

Tahapan Pelaksanaan Pendekatan Konsep

Tahap I : Enaltik

  • Pengenalan benda konkret.
  • Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru.
  • Pengamatan,penafsiran tentang benda baru

Tahap II : Simbolik

  • Simbol, lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll.
  • Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah   siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya.
  • Memberi nama,dan istilah serta defenisi.

Tahap III : Ikonik

  • Menyebut istilah.
  • Mendefinisikan.
  • Menjelaskan.
Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Pendekatan Konsep Sebagai Alternatif Pembelajaran"