Widget HTML #1

Pembelajaran Langsung atau Direct Instruction : Dinamika dan Pengertiannya

Pengertian Direct Instruction. Model pembelajaran direct instruction (pembelajaran langsung) adalah salah satu istilah yang paling banyak menimbulkan perdebatan di kalangan guru, pelatih, psikolog, dan ahli pedagogis maupun kalangan akademisi. 

Hal ini tidak lain karena terminologi yang satu itu lekat dengan proses pengajaran kuno, kolot, konservatif serta tidak membuk ruang bagi adanya inovasi. Benarkah itu yang menjadi inti dari model pembelajaran langsung atau direct instruction?

Daftar Isi:


model pembelajaran direct instruction
Direct Instruction


Pengertian Pembelajaran Langsung

Definisi Direct Instruction

Menurut Arends, direct instruction adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.

Lebih lanjut Arends menyebutkan 5 langkah dalam pembelajaran langsung, yakni menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. 

Definisi pembelajaran langsung selanjutnya datang dari Hamzah yang menulis  bahwa model pembelajaran langsung adalah program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran. Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik dalam kelas. 

Sejarah Pembelajaran Langsung

Lebih lanjut jika membicarakan direct instruction maka sejatinya tidak boleh lepas dari sosok yang bernama Siegfried Engelmann. Beliau dikenal luas oleh institusi pendidikan di seluruh dunia sebagai tokoh utama pembelajaran langsung. 

Latar belakang kemunculan DI atau direct instruction sebagai model pembelajaran dan pendekatan praksis di bidang pengajaran adalah tahun 1960, khususnya ketika Engelmann, Bereiter dan Osborn terlibat sebuah program yang berafiliasi dengan University of Illinois.

Sejak saat itu, akhirnya model DI menjadi sangat terkenal, digunakan banyak kelas di seluruh penjuru dunia, termasuk juga mendapatkan respon yang beragam. 

Engelmann nampaknya mengetahui adanya ketidaksetujuan dari beberapa kalangan terhadap DI, padahal menurutnya andai mengikuti program introduksi dan penerapan yang tepat, pembelajaran langsung akan sangat bermanfaat dan memiliki banyak kelebihan.

Engelmann kemudian mengatakan ada beberapa prinsip dalam pembelajaran langsung yang membuatnya menarik untuk dipertimbangkan, yakni : 

  • Semua murid mendapatkan pengajaran.
  • Semua murid dapat meningkatkan kemampuan akademisnya sesuai dengan gambaran mereka.
  • Semua guru akan berhasil dengan catatan menyajikannya dengan materi dan pemahaman yang tepat. 
  • Misinterpretasi dapat diminimalisir sedemikian rupa. 

Nyaris senada dengan Engelmann, Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.

Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. 

Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.

Beberapa prinsip tambahan yang bisa dikaitkan dengan pembelajaran langsung, seperti yang dibahas oleh edglosarry.org antara lain : 

  • Menetapkan tujuan dari pembelajaran secara cermat.
  • Menyusun kegiatan, proyek dan lain sebagainya untuk menunjang peningkatan kemampuan siswa.
  • Mereview semua instruksi yang ada agar murid benar-benar paham apa tujuan dari itu semua.
  • Bertanya sebagai upaya memeriksa sejauh mana pemahaman siswa. 

Meski ada cukup banyak perdebatan, nyatanya direct instruction telah berhasil memperkaya khazanah pedagogis hingga hari ini dan selalu menarik untuk dikaji. 

Tujuan Direct Instruction

Ada beberapa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui penerapan model pembelajaran direct instruction atau pembelajaran langsung ini. 

Pada umumnya, para ahli teori pembelajaran pada umumnya membedakan pengetahuan ke dalam dua  jenis, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembahasa dari kedua terminologi tersebut. 

Pengetahuan Deklaratif

Pengetahuan deklaratif adalahs suatu jenis pengetahuan yang bertujuan untuk mendeklarasikan atau menyatakan sesuatu. Sebagai contoh adalah Jakarta merupakan ibukota Indonesia, Merkurius merupakan salah satu dari planet dalam, dll. 

Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural adalah suatu pengetahuan yang terkait dengan proses atau langkah-langkah dalam melakukan suatu hal. Seperti misalnya cara menulis suatu karangan berbasis argumentatif, cara melaksanakan upacara adat, dll. 

Ciri dan Karakteristik 

Menurut Arends (2001) dalam Trianto (2007: 29) model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah. 

Menurut Sudrajat (2011) model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: 
  1. Transformasi dan ketrampilan secara langsung. 
  2. Disusun dengan cermat oleh guru.
  3. Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu.
  4. Materi pembelajaran yang telah terstuktur.
  5. Lingkungan belajar yang telah terstruktur.

Pelaksanaan Pembelajaran Langsung 

Lantas bagaimana pelaksanaan atau penerapan dari direct instruktion? Tentu saja seperti model pembelajaran lainnya, pasti juga memiliki tahapan tertentu. 

Langkah Penerapan Pembelajaran Langsung

Berikut adalah sintaks pembelajaran langsung yang terbagi dalam beberapa tahap. 
  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
  2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
  3. Membimbing pelatihan.
  4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan mandiri.

Efektivitas Model Direct Instruction

Pembelajaran langsung merupakan satu dari sekian banyak model pengajaran yang ada. Ada kondisi ideal tertentu yang dianggap cocok bagi penerapan direct instruction. 

  • Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
  • Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)
  • Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
  • Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
  • Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.
  • Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
  • Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.
  • Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
  • Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
  • Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).

Kekurangan dan Kelebihan

Kekurangan

  • Tidak semua siswa bagus dalam kemampuan mengolah informasi, memperhatikan mencatat dan mendengar. Ini bisa menghambat pelaksanaan pembelajaran langsung kecuali guru bisa telaten dalam mengajarkan materi.
  • Penerapan pembelajaran ini guru akan kewalahan dalam menentukan kapasitas, pengetahuan dasar, kekuatan siswa dalam mempelajari dan memahami suatu pelajaran.
  • karena pembelajaran langsung bersifat pasif, siswa akan kehilangan kesempatan dalam mengembangkan keterampilan sosial mereka dalam berdiskusi dan bertanya.
  • Pembelajaran ini guru dituntut untuk memiliki penampilan yang powerful seperti berwawasan luas, percaya diri, sistematis, antusias dan tidak membosankan karena pembelajaran ini berpusat pada guru.
  • Dalam penelitian terbaru bahwa kontrol penuh pada aktivitas pembelajaran, yang menjadi ciri pembelajaran langsung ini bisa membuat siswa kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan problem solving, independensi dan keaktifan siswa.
  • Pembelajaran langsung menuntut guru untuk bisa berkomunikasi dengan fleksibel. Bila guru tidak pandai dalam berkomunikasi dan menarik pembelajaran akan tidak ada artinya.
  • Bila pengetahuan yang diajarkan memiliki kompleksitas tinggi, detail dan abstrak. Pembelajaran langsung bisa jadi kehilangan manfaatnya karena siswa bisa saja bisa salah paham tentang pengetahuan yang diajarkan.
  • Bila siswa tidak diikut sertakan dalam pembelajaran, maka mereka akan kehilangan fokus dan materi yang dijelaskan akan sedikit yang diterima.
  • Bila pembelajaran rutin dipakai, keaktifan siswa dalam pembelajaran akan berkurang karena mereka akan terlalu mengandalkan guru untuk menyampaikan materi.
  • Model pembelajaran langsung ini berpusat pada guru dan cenderung hanya komunikasi satu arah, ini bisa membuat siswa kurang aktif dan guru sulit untuk mendapatkan feedback. Ini bisa memungkinkan terjadinya salah paham.
  • Siswa dituntut untuk bisa mengamati guru dengan teliti.

Kelebihan

  • Memakai pembelajaran langsung materi yang didapat siswa bisa dikontrol secara sistematis, ini bisa membuat inti materi bisa tersampaikan dengan jelas.
  • Digunakan dalam lingkungan kelas yang besar maupun kecil.
  • Pembelajaran ini bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi kepada siswa yang kurang berminat dalam membaca dan siswa yang kurang mampu dalam mengartikan suatu informasi.
  • Bisa menstimulus siswa untuk tertarik terhadap suatu mata pelajaran atau konsep tertentu. Ini bisa terjadi bila guru mempunyai keterampilan menjelaskan yang menarik.
  • Pembelajaran langsung merupakan hasil olah refleksi guru, ini membuat guru bisa secara terus menerus memperbaiki pembelajaran dari waktu ke waktu.
  • Bisa dimanfaatkan untuk membentuk metode belajar dalam suatu mata pelajaran tertentu. Ini bisa dilakukan guru dengan mendemonstrasikan cara menganalisis data, pendekatan terhadap permasalahan dan cara menghasilkan suatu pengetahuan.
  • Pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk mendengar dan mengamati, ini bisa menolong siswa yang pendiam atau introvert.
  • Model pembelajaran langsung bisa digunakan untuk mengutarakan pengetahuan yang tidak ada di buku, terlebih bila guru bisa menceritakan pengalaman hidup dalam menuntut ilmu.
  • Pembelajaran ini bisa membuat siswa peka terhadap jarak antara pengetahuan prosedural (teori) dan prosedural (praktek).
  • Bisa dipakai untuk menggaris bawahi elemen penting dan permasalahan yang dihadapi siswa dan mengatasi permasalahan tersebut.
  • Dapat bermanfaat untuk memberikan penjelasan data secara efektif dan wawasan yang aktual dan sistematis.
  • Pembelajaran langsung ini sangat cocok untuk dimanfaatkan dalam mengajari siswa tentang konsep dan skill yang jelas.
  • Bisa digunakan untuk mengutarakan pengetahuan yang padat dan banyak dalam waktu yang singkat sehingga siswa bisa memiliki waktu luang untuk memahami.
Referensi
  • Modul MGMP / KKG 2009 Depdiknas
  • Pembelajaran Langsung. Kardi, S dan Nur, M. 2000. Universitas Negeri Surabaya
  • Direct Instruction. Edglossary.org
  • Basic Philosphy of Direct Instruction. Nifdi.org
  • Englemann, S.E.(1968). Relating operant techniques to programming and teaching. Journal of School Psychology, 6, 89-96.
  • Kim, T. & Axelrod, S. (2005). Direct Instruction: An Educators’ Guide and a Plea for Action.
  • Rebar, M. (2007). Academic acceleration in first grade using the Direct Instruction model. (Report No. 2007-1). Cheney, WA: Eastern Washington University.
  • Swanson, H.L. & Sachse-Lee, C. (2000). A Meta-Analysis of Single-Subject-Design Intervention Research for Students with LD. Journal of Learning Disabilities
  • 56 Model Pembelajaran yang Menyenangkan. Adifunlearning.blogspot.com. (2019)
  • Pendekatan Deduktif. Esaiedukasi.com. (2020)
  • Berbagai Macam Strategi Pembelajaran dan Pengertiannya. Esaiedukasi.com. (2020)
  • 10 Macam Model Pembelajaran Terbaik Saat Ini. Esaiedukasi.com (2019)
Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

Posting Komentar untuk "Pembelajaran Langsung atau Direct Instruction : Dinamika dan Pengertiannya"