Widget HTML #1

Berhenti Sejenak

Insight: Artikel kali ini membahas mengenai kelelahan yang luar biasa yang mengancam kaum pekerja dan eksekutif. Beban terasa semakin berat dan hidup menjadi tidak nyaman lagi. 

Apakah anda sering merasa kelelahan? Apakah anda merasa beban pikiran anda begitu berat? Lalu kemudian anda merasa bingung, gelisah dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan? Siapapun anda, terutama bagi anda yang memiliki intensitas kerja yang cukup tinggi, pasti pernah merasakannya.

Pekerjaan terasa menumpuk, lalu anda tidak tahu harus mulai darimana. Sedang hidup anda seperti seorang pelari yang berlari dengan cara yang salah, yang justru mengakibatkan hal-hal yang buruk nan fatal menimpa hidup anda: jatuh sakit, emosi menjadi labil dan tujuan anda tak pernah tercapai.

Dan Padersen pernah mengungkapkan suatu kalimat yang sederhana namun bermakna.

"When we have too much on our plate, it’s usually because we have too much on our mind."

Ya, diri kita sendirilah yang sebenarnya memberi beban pada otak, jiwa dan kehidupan kita. Tanpa kita sadari, kitalah yang menuntut diri kita untuk melakukan banyak hal, bahkan terlalu banyak hingga semua sebenarnya adalah mustahil untuk diselesaikan. Jika kita tak segera menyadarinya, maka sebenarnya kita menuju (atau sudah) ke dalam jurang kegagalan yang membuat semua cita-cita kita bagaikan bulan di langit. Indah namun mustahil terengkuh.

Berhenti sejenak
Berhenti sejenak


Anda harus menyadarinya. Anda harus peka. Siapapun anda; ibu rumah tangga dengan anak-anak yang menggemaskan tingkah polahnya, seorang olahragawan yang akan menghadapi pertandingan yang menentukan, seorang pelajar yang harus lulus tepat waktu dengan hasil yang diidamkan, atau karyawan yang harus menghadapi berbagai tugas yang bervariasi. Ingat, taruhannya sungguh sangat besar, hidup anda.
Ketika anda merasa:
  • Banyak tugas yang harus diselesaikan dalam satu waktu.
  • Sering lembur
  • Kesehatan menurun
  • Merasa tidak memiliki waktu bersama keluarga atau teman
  • Sering panik
  • Emosi tidak stabil

Maka anda harus : berhenti sejenak. Sebesar apapun tekanan yang mengharuskan anda berlari, anda harus katakan, bahwa anda butuh waktu. Ya, waktu sejenak untuk me-review dan me-reset kehidupan anda selama ini.

Tidak perlu lama, tapi manfaatkan waktu yang sejenak itu sebermanfaat mungkin. Lemparkan pikiran anda ke titik nol, lalu ingatlah lagi tujuan besar anda. Apakah masih relevan atau harus dimodifikasi?

Kembali pada nasehat Dan Pedersen, mari kita sadari, mungkin piring kita berisi terlalu banyak makanan. Terlalu banyak hingga makan yang sejatinya adalah kegiatan yang menyenangkan menjadi suatu beban. Suatu tekanan bagi jiwa kita.

Mungkin itu terlalu membantu, tapi beberapa tips berikut bisa anda pertimbangkan:
  • Cari waktu dan manfaatkan waktu itu untuk berdiskusi dengan diri anda sendiri.
  • Nyamankan tubuh anda, bernafaslah selega mungkin.
  • Pikirkann ulang tujuan anda.
  • Jika anda merasa beban anda terlalu berat, cari hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk anda lakukan dalam waktu dekat ini dan buang atau setidaknya simpan dalam lemari khusus.
  • Belajarlah untuk mengatakan “tidak” pada tugas-tugas yang sebetulnya tidak harus anda lakukan, yang justru akan membuat kinerja dan (fatalnya) kehidupan anda menjadi terganggu.
  • Berdamailah dengan diri sendiri. Beri diri anda waktu untuk bersenang-senang sejenak. Lakukan hobi yang sekiranya anda sukai yang sudah lama tidak anda lakukan.
  • Berdiskusilah dengan teman anda. Ingat, teman, bukan orang yang berpura-pura jadi teman. Mungkin kita butuh orang lain untuk membersihkan folder otak kita dari junk dan file sampah.
  • Cari bacaan ringan. Novel yang jenaka, komik atau bahkan belilah drawing book for adult. Ringankan otak anda.
  • Ini yang paling penting dan mungkin paling susah, matikan medsos anda sejenak.
Berhenti sejenak bukan berarti anda gantung sepatu dan hidup layaknya orang yang kalah. Anda butuh waktu untuk berteman dengan diri anda sendiri. Kadang, beban yang kita pikul memang tidak mungkin kita selesaikan. Karena itu, buanglah yang tidak berguna, yang hanya menjadikan anda menjalani hidup dengan tergesa-gesa, tanpa ada waktu untuk menikmatinya.

Semoga hari anda menyenangkan.

Konklusi: Penting untuk memiliki me time. Hidup haruslah seimbang. Berhenti sejenak adalah sebuah langkah yang tepat, untuk selanjutnya terbang lebih tinggi lagi. Baca juga hal kreatif yang bisa dilakukan saat WFH atau SFH.

Rock You As Always

Adi.Fun.Learning
www.esaiedukasi.com
-Read, Change, Grow-


Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

1 komentar untuk "Berhenti Sejenak"

Umar Al Faruq 13 Maret 2019 pukul 12.00 Hapus Komentar
Mantap om