Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

7 Langkah Mudah Menulis Esai Yang Baik.

Menulis esai merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan. Selain sebagai saranan untuk mengekspresikan ide secara terstruktur, menulis esai juga berpotensi membuat daya berpikir Anda berkembang. Atau dalam bahasa lain, membuat Anda menjadi lebih pintar.

cara menulis esai yang benar
Cara Menulis Esai

Dewasa ini, esai bukan hanya populer di dunia akademis saja. Banyak orang mulai melirik dan menikmati esai sebagai sebuah bacaan bermutu sekaligus menghibur. Tentu ini menjadi sebuah peluang.

Lalu bagaimana tahapan dalam menulis esai yang baik? Berikut Esai Edukasi merangkumnya untuk Anda.



1. Tentukan Topik 

Ini adalah tahapan pertama sekaligus tahapan yang paling penting. Mengapa? Karena pada nantinya topik Anda akan menjadi dasar dalam menentukan seperti apa esai yang Anda tulis. Jadi perhatikan baik-baik tahapan ini.

Lalu bagaimana cara memilih topik yang benar? Pilihlah sesuatu yang ingin Anda tulis. Atau sesuatu yang menggelisahkan Anda. Topik yang baik adalah topik yang benar-benar Anda kuasi. Jangan mencari topik yang bahkan Anda belum mendengarnya. Kecuali Anda mau untuk meluangkan cukup banyak waktu mencari sumber informasinya.

Pilihlah topik yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu yang ada di sekitar Anda. Jika Anda seorang guru, Anda bisa mencari topik seputar murid-murid Anda yang lucu, kepala sekolah yang suka curhat, teman yang selalu telat datang atau wali murid yang kelewat kritis.

Pastikan Anda tidak mengada-ada. Walaupun memang esensi sebuah esai adalah mengutarakan pendapat sang penulis, namun dengan adanya data pendukung, tentu esai Anda akan jauh lebih menarik dan terpercaya. Pembacapun tak akan ragu untuk meyetujui gagasan yang Anda tawarkan.

Hindari juga memilih topik yang sekiranya dapat menyinggung perasaan pembaca Anda. Walaupun mungkin topik itu yang menggelisahkan Anda. Tidak semua masyarakat di dunia ini memiliki tingkat kecerdasan dan toleransi yang sama. Jangan mempersulit diri Anda sendiri. Kecuali memang itu benar-benar diperlukan dan Anda siap dengan segala sesuatunya.

Berkaitan dengan poin di atas, maka dalam memilih topik, Anda harus pula memikirkan siapa target pembaca Anda. Jika esai ini adalah suatu tugas sekolah/kuliah Anda, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan karakter dari guru atau dosen Anda. Apakah mereka orang yang simpel dan tidak suka basa-basi serta up-to-date dengan isu-isu mutakhir? Atau mereka orang kolot yang tidak terlalu tertarik dengan apa yang sedang hangat di masyarakat?

Selain itu, Anda juga harus memilih topik yang sekiranya unik, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu bagi pembaca.

Pilihlah topik yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu yang ada di sekitar Anda.

Juga batasi topik Anda agar pembahasan tidak melebar dan esai Anda menjadi tidak fokus. Ini penting untuk tetap membuat esai Anda nantinya tetap berbobot dan cukup dalam. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat tahap kedua.

Apa topik Anda? Kesehatan? Politik? Pendidikan? Tentu topik itu adalah sesuatu yang ingin Anda ulas, bukan? Namun Anda harus membuat topik itu menjadi sesuatu ‘yang lebih jelas’. Itulah ide utama.

Ide utama pada dasarnya haruslah berbentuk sebuah kalimat, tidak lebih. Nantinya dari ide utama ini akan lahir serangkaian ide-ide pendukung yang akan membentuk suatu esai yang Anda inginkan.

Sebenarnya tidak sulit untuk menemukan ide utama Anda. Refleksikan kegaluan Anda dalam sebuah kalimat. Bisa kalimat tanya bisa kalimat negatif. Atau kalimat berita.

Tenang saja, ide utama ini tidak perlu Anda cantumkan dalam esai Anda. Itu tugas guru/dosen Anda. Atau anak-anak sekolah dan mahasiswa jurusan sastra, jika saja esai Anda menjadi cukup terkenal. Biarkan mereka yang mereka-reka ide utama Anda, tetapi Anda, susunlah suatu ide dalam bentuk kalimat.

Ide utama pada dasarnya haruslah berbentuk sebuah kalimat, tidak lebih.

Seperti contoh sebuah esai tentang berhenti merokok yang berjudul Satu-satunya Cara Agar Bisa Berhenti Merokok.

Judulnya saja sudah ‘heboh’ bukan?

Ide pokok dari esai itu adalah : Hanya niat yang kuat yang bisa membuat seorang perokok berhenti merokok.

Hit point adalah suatu kalimat yang ‘menohok’ yang berfungsi membuat pembaca Anda untuk terkejut dan tertarik dengan esai Anda.

Menyusun sebuah hit point memang tidak boleh sembaranga. Jangan sampai Anda nanti terpancing untuk membuat suatu kalimat clickbait yang terlihat heboh tapi sebenarnya jauh dari ekspektasi pembaca Anda. Jurus ini biasa dipakai oleh buzzer dan media-media abal-abal.

Jika Anda kesulitan untuk membuat sebuah hit point, maka gunakan saja ide utama yang sudah Anda wujudkan dalam bentuk kalimat. Atau anda bisa gunakan judul Anda dan modifikasi dengan menganti satu atau dua kalimat.

Membuat outline merupakan langkah selanjutnya setelah Anda sudah menyusun ide utama Anda. Outline ini adalah suatu garis besar dari esai Anda. Di sini Anda benar-benar merancang ide-ide pokok untuk tiap paragraf. Bahkan lebih dari itu, Anda juga akan merancang jumlah paragraf dan juga point-point yang harus disertakan.

Membuat outline penting karena selain memudahkan Anda dalam menulis esai juga bisa membatasi pembahasan ide Anda. Walau begitu, jika menurut Anda membuat outline justru menyita waktu saja, maka lompati saja dan langsung menuju ke tahap kelima.

Outline ini adalah suatu garis besar dari esai Anda. Di sini Anda benar-benar merancang ide-ide pokok untuk tiap paragraf.

Sekarang tahap ke lima, yakni mulailah menulis. Tulis saja semua yang ada di pikiran Anda. Anda sudah memiliki outline bukan? Kembangkan saja, beri polesan di sana-sini.

Jikalaupun Anda harus merubah outline Anda, itu adalah otoritas Anda. Ubah saja sesuai dengan ide baru yang muncul. Tidak perlu terlalu meributkan salah ketik atau bentuk baris yang tidak beraturan. Itu adalah tugas Anda di tahap ke 6.

Jangan pernah mem-publish atau mengumpulkan esai Anda tanpa melawati tahapan ini. Bisa sangat fatal akibatnya.

Anda harus mengedit esai Anda. Dan jangan hanya sekali.

Pertama bisa Anda lakukan begitu Anda selesai menulis. Ini untuk melihat kembali apakah ide yang Anda tuang di esai Anda sudah tepat.

Kedua dan selanjutnya, beri jeda. Satu jam, sehari atau bahkan beberapa hari. Pasti setelah itu Anda akan menemukan banyak kesalahan redaksional. Entah itu salah di ejaan, format tulisan atau yang lain.

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian Anda dalam mengedit esai Anda adalah:

a. Ejaan.

b. Tata letak.

c. Ide.

d. Kalimat.

Baca juga ide usaha dan bisnis untuk mahasiswa yang pasti menguntungkan dengan modal kecil.

Sangat mudah jika Anda memiliki seorang editor yang mumpuni. Nasehat dari orang lain sangat berguna, terlebih jika ternyata mereka menemukan kesalahan-kesalahan dalam esai Anda yang mungkin terlewat di proses editing.

Setidaknya minta teman atau keluarga Anda melihat, membaca dan memberi pendapat mereka. Jangan terlalu berkecil hati jika mereka mengatakan tulisan Anda jelek.

Demikianlah 7 langkah mudah menulis esai yang baik. Semoga dengan panduan singkat menulis esai ini dapat membantu sobat EsDu (Esai Edukasi) semuanya. Untuk selanjutnya kita akan membahas 9 tips untuk membuat esai Anda menjadi luar biasa.
Guritno Adi
Guritno Adi Penulis adalah seorang praktisi, inovator dan pemerhati pendidikan. Memiliki pengalaman terjun di dunia pendidikan sejak 2007. Aktif menulis di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Blog yang sedang Anda baca adalah salah satu situs miliknya. Memiliki kerinduan untuk melihat generasi muda menjadi generasi pemenang yang siap menyongsong era Industri 4.0

3 komentar untuk "7 Langkah Mudah Menulis Esai Yang Baik. "

TVWARGA 20 Maret 2019 pukul 07.33 Hapus Komentar
7 langkah ini wajib di coba...sangat bermanfaat
Bagus 20 Maret 2019 pukul 16.57 Hapus Komentar
Keren nih tutorialnya dangat bermanfaat banget dan cocok untuk pemula
Mas Prim 29 Maret 2019 pukul 10.59 Hapus Komentar
Jadi esai itu isinya tentang opini penulis kan ya. Beda dengan jurnal nggak?